05 : Brengsek nya Adrian

4.5K 461 35
                                    

Maaf

Chapter 05 : Kenapa?

Syasya

      Sehari semalam Mala tidak pulang, dirinya benar benar pergi bersama Adrian. Rakha tersenyum, matanya menatap pintu yang tidak pernah terbuka setelah Mala pergi.

"Saya kira, saya akan berhasil. Namun, sekarang saja saya gagal." setelah Mala pergi, Rakha tidak enak badan. Hatinya hancur, badannya panas. Dirinya baru pertama kali merasakan jatuh cinta namun sudah dijatuhkan sejatuh jatuhnya.

Disisi lain, Mala sedang duduk diujung kasur markas milik preman preman seperti Adrian. Kamar ini, kamar milik Adrian.

Mala tersenyum, dirinya tidak diperbolehkan untuk duduk diluar karena banyak teman teman lelalkinya. Adrian tidak mau Mala menjadi santapan nakal temannya itu.

"Hay!" Mala memeluk Adrian saat lelaki itu membuka pintu, Adrian hanya tersenyum kemudian mengelus rambut Mala.

Ndus ndus

Penciuman Mala mencium aroma Alkohol.

"Kamu minum?!" sentak Mala kemudian menatap wajah Adrian, mata Adrian menatap Mala sayu.

Tangan panjangnnya mengunci pintu dan mendorong Mala kearah kasur, hingga Mala terhuyung kemudian terbaring dikasur.

Saat ingin bangkit, Adrian sudah lebih dulu menindih tubuh Mala. "Adrian, hey! sadar!" Adrian tidak pernah seperti ini dulu.

"Aku mau milikin kamu sayang, emh. Aku gak mau Dia lebih dulu memasuki kamu." Mala merinding mendengarnya, dirinya menahan dada Adrian agar tidak mendekat kearahnya.

"Tolong!!" Adrian terus menerus menahan Mala agar tidak banyak gerak, saat ingin melumat bibir Mala Adrian ditendang 'itu'nya membuat Adrian terhuyung.

Dan dengan cepat Mala kabur, hingga sangat jauh. Saat setelah lumayan jauh. Mala menangis, dirinya jadi teringat nasehat nasehat ayahnya kepada dirinya.

Dirinya begitu keras kepala, padahal ayahnya telah memberika suami yang terbaik untuk dirinya.

"DIA GAK BAIK BUAT KAMU, MALA!" Fatir berteriak, ditengah hujan badai. Saat melihat baju lusuh kemudian diantar oleh Adrian yang jelas jelas seorang preman.

"AYAH GAK BISA NGATAIN ADRIAN GITU!" Mala tetap saja melawan kepada Fatir. '"Kenapa gak bisa?! ayah tadi difalak sama dia. Dia gak kenal ayah pacarnya?!"

Mala terdiam mendengar Fatir berbicara seperti itu, namun hati Mala tetap tergila gila kepada Adrian. "Jauhin Adrian, ayah mohon."

"Maaf yah, gak bisa." Mala pergi meninggalkan Fatir kedalam kamar kemudian menutup pintunya dengan keras.

Saat ingin pergi ke kasur, dapat didengar Fatir menangis.

"Ayah!! maafin Mala hiks!" tangis Mala tersegu segu, dirinya mengusap  air matanya, hingga hujan turun membasahi dirinya.

Tangan nya terangkat melihat jam, 14.50 rabu 21 juni 2023. "Diakhir juni kita selesai ya?" Mala tersenyum miris.

Posesif Bara [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang