16 : Khawatir

4.6K 467 62
                                    

Suka banget buat orang khawatir! kamu ini manusia atau hidupku?

Chapter 16 : Jangan gini terus!

Syasya

       Rakha mondar mandir, dirinya tidak tenang sedari tadi. Ingin mencari keluar, namun sialnya pintu rumahnya dikunci dari luar. "Mala kemana sih?" Rakha mengigit kuku nya khawatir.

Kaki nya tidak berhenti berjalan, lelah lelaki itu tahan. Hingga suara pintu terbuka menjadi intensnya. "Mala!" Rakha berlari kebawah, melihat Mala dengan tatapan sendu.

Rakha memeluk Mala, dirinya merasa sedikit lega. "Kamu kemana ajasih?" Rakha melepaskan pelukannya kemudian melihat tubuh Mala apakah ada yang lecet atau tidak.

"Aku khawatir tau gak? kenapa pintu nya dikunci dari luar? terus kenapa kamu pake baju kek gini? mana kotor." Mala mendesis, dirinya menggaruk lehernya yang tidak gatal.

Mata Rakha sekarang menatap kedua sepasang suami istri yang sedang menunggu didepan pintu, "Loh? Betrand? ka Anneth?" Betrand mencebik kesal, dirinya baru saja diperhatikan dan dianggap kehadirannya, dan dirinya malah tidak disebut dengan embel embel kak. Sedangkan Anneth hanya tersenyum.

"Capek tau gak? dipersilahkan masuk kek." Rakha memutarkan bola matanya malas, dasar tidak tahu situasi lelaki ini. "Kok kalian ada disini?"

Rakha mempersilahkan mereka berdua masuk, Anneth menatap Mala. "Kami berdua kesini cuman mau mampir, eh ketemu istri kamu lagi diganggu preman." Rakha melotot mendengarnya.

Betrand meringis dengan kepolosan Anneth, dan Mala hanya menyiapkan diri kena semburan amarah dari Rakha.

Mata Rakha beralih, yang awalnya menatap Anneth sekarang kedua indra penglihatan itu menatap istrinya. "Kalian tunggu disini sebentar ya, kalo mau minum ambil aja anggap rumah sendiri." Betrand mengacungkan jempolnya.

Dirinya merasa puas apabila mendapatkan tua rumah seperti Rakha, karena stok makanan dan minuman Rakha yang tidak pernah ada habisnya.

Rakha menarik Mala kekamar, dirinya benar benar terlihat marah sekarang. Sedangkan Mala hanya pasrah, dirinya tidak berani menatap mata Rakha.

Sesampainya dikamar Rakha menutup pintunya dengan kencang, kemudian mengunci nya. "Mala? bisa jelaskan ke saya?"

Mala mengigit bibir bawahnya, suami nya itu berubah menjadi baku kepada dirinya sekarang. "Tatap mata saya Mala!" Rakha mulai menaikkan nada bicaranya.

Mala sedikit terkejut mendengarnya, bukan menjawab tubuh Mala malah bergetar hebat. Dirinya sedikit ketakutan, ada perasa deja vu dan rasa trauma yang kembali kepada dirinya.

Tidak terasa air mata menetes dari mata Mala, dirinya menangis dan menunduk tidak berani menatap dan mengatakan apa apa kepada Rakha.

"Kenapa menangis hm? kenapa tidak bilang kepada saya? saya khawatir." Rakha meangkat wajah Mala menggunakan jarinya. Mala masih tidak berani menatap Rakha.

Matanya terpejam, wajahnya basah. Dapat Rakha lihat jelas raut ketakutan dari wajah Mala, namun apabils tidak seperti ini maka Mala akan semakin menentang.

Rakha menahan rasa gemas dan tidak tega nya, dirinya harus memberi pelajaran kepada gadis ini. "Mala, buka mata. Tatap saya," perlahan Mala membuka matanya, dapat gadis itu lihat mimik wajah Rakha yang merah padam menahan amarah.

Posesif Bara [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang