07 : Gak harus dia

4.2K 468 33
                                    

"Jangan letakkan kebahagian kamu ke orang lain, sebab apabila 'dia' hilang, Kamu akan berantakan."

Chapter 07 : Gak harus dia, bisa diubah jadi.. Gak, Harus dia.

syasya

     "Aku mau minta maaf, karena udah ninggalin kamu kemarin. Maafin aku!" isak tangis Mala terdengar diluar area pasar. Mala tidak perduli dengan tatapan orang orang yang berlalu lalang keluar masuk pasar.

"Kenapa? lo kenapa masih mau sama gue? bukannya lo udah sama santri itu?" Adrian bersedekap dada, dirinya menang kali ini.

Mala mengeleng, dirinya tidak bisa jauh dari Adrian. "Adrian ayo maafin aku, aku janji gak bakal gitu lagi." Adrian memutar bola matanya malas, sudah sering kali dirinya mendengar kata kata itu.

"Gue gak percaya." Mala semakin deras mengeluarkan air matanya, dirinya sangat merindukan Adrian. "Maaf, Maaf." Adrian pergi meninggalkan Mala.

Mala menghentak hentakkan kaki nya kesal, "Sepelein aja terus! mentang mentang lo tau gue gak bisa hidup tanpa lo."

Mala berjongkok kemudian menelungkupkan wajahnya diantara betis dan tangan nya.
Perasaan Malu, dan perasaan sakit hati karena tidak dimaaffkan Adrian menjadi satu. "Bangun." Mala mengangkat wajahnya saat ada yang meminta nya bangun.

"Rakha?" beo Mala, kemudian membangkitkan dirinya dan menatap Rakha. Sedangkan Rakha, lelaki itu enggan menatap Mala.

"Ikut saya," ajak Rakha berjalan lebih dulu daripada Mala. Sedangkan Mala meangkat alisnya, kemudian jarinya terangkat menghapus air mata yang membasahi wajahnya.

Mala mengikut Rakha, menyamakan langkahnya agar bisa berjalan bersampingan dengan Rakha. "Lo kenapa sih? terus ini mau kemana?" seakan melupakan Adrian.

Mala sangat kepo dengan sifat pendiam Rakha, kadang lelaki ini begitu menenangkan dan kadang sangat menjengkelkan.

"Sini duduk," kaki Mala berhenti melangkah saat Rakha duduk di tepi tebing, yang dibawahnya ada danau yang berwarna biru dan jernih.

"Gila, cantik banget." heboh Mala mengeluarkan ponselnya kemudian mengambil banyak gambar. "Sini selfie." ajak Mala tanpa sadar.

Rakha tersenyum kemudian mendekatkan wajahnya dan bergaya seadanya. "Wih! gue taro sg ya!" Rakha tidak menghiraukan perkataan Mala.

"Saya mau bicara sama kamu," Mala seketika berhenti membuka ponsel, dirinya menyimpan nya didalam tasnya. "Apa?"

"Kenapa kamu sangat ingin kembali bersama Adrian?" Mala menghela nafasnya, dirinya kemudian menatap biru nya danau.

"Gue pikir, mengulang buku yang sama berkali kali itu gak menjadi masalah." Rakha tersenyum tipis, "Kenapa? kamu tidak lupakan? kalo endingnya akan selalu berakhir sama?" Mala terdiam dirinya tidak bisa menjawab perkataan itu.

"Lagipun, gak harus dia-" ucapan Rakha terpotong karena Mala menyela nya. "Gak, harus dia." egois Mala.

Rakha tertawa sumbang, sakit hati nya menjalar kemana mana. "Gue takut kehilangan dia, biar itu salah dia gue gak apa minta maaf duluan."

"Lebih baik meminta maaf seribu kali, daripada gue harus kehilangan lagi." Rakha menatap Mala bingung, "Lagi?"

"Lo ingat Nana kan, gue takut saat gue gak maksa dia balik. Dia bakalan balik sama Nana." Rakha tertegun, saking trauma nya Mala kepada Nana?

Posesif Bara [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang