"Gue. Gak. Suka. Lo"
Chapter 04 : lo ngerti bahasa manusia kan, anjing?!
Syasya
Kejadian itu sudah berlalu, tepatnya 2 hari yang lalu. Sekarang Mala dan Rakha disuruh pindah dari rumah Fatir dan Salma, menuju rumah mereka berdua.
Sebenarnya Mala menentang keras ini semua, namun apa daya. Sekarang gadis itu duduk disamping Rakha didalam mobil. "Gue mau kita pisah kamar."
Rakha hanya diam, tidak menjawab perkataan Mala. Fokus menjalankam mobilnya, "Lo tuli?!" kesal Mala, membuat Rakha secara tiba tiba menghentikan mobilnya.
Membuat Mala kaget kemudian kepala nya menghantam dashboard mobil. "Au," Rakha menatap Mala datar, sekarang bulu kuduk Mala berdiri melihatnya. Apa apaan ini?!
"Gue yang harusnya marah." Rakha menatap Mala lagi dengan tatapan datar, lelaki itu mendekatkan diri nya ke arah Mala. Membuat Mala tercekat dibuatnya.
"Ngapain lo?!" panik Mala, karena tubuh mereka semakin lama semakin dekat, "Ngapain sih," suara Mala melemah saat wajah mereka sudah dekat.
Matanya memejam menerima semua yang akan terjadi padanya, pasrah akan semua yang dilakukan oleh Rakha. Yang notabe nya, Suaminya secara terpaksa.
Ctak!
"Au!" Mala mengusap dahinya saat Rakha menjitak bagian dahi Mala yang tadi juga terhantam mobil. "Pikiran lo aneh. Makanya, pake Seat belt." Mala menatap Rakha tajam, "Iya, kita bakalan pisah kamar." setelah mendengar itu bukannya merasa lega, Mala merasa aneh.
Mimik wajah Rakha yang terlihat sangat kelelahan, dan seperti terlihat rasa kekecewaan. Namun, Mala memilih diam saja. Hingga sekarang mereka berdua telah sampai didepan rumah nya.
Rumah berdesain modern, dengan campuran warna coklat putih berlantai 2. "Maaf rumah saya kecil," Mala melotot mendengarnya, rumah sebesar ini dibilang kecil?
Namun, memang ukurannya tidak sebesar rumah Miko dan Mila, ataupun Salma dan Fatir. "Lo buat rumah ini?"
"Bukan, tapi tukang." Mala mendelik tajam, lelaki ini bercanda atau sedang menguras emosinya. "Huh! gue tau! maksudnya lo buat ini rumah pake uang lo?!"
Rakha terkekeh kemudian turun dari mobil, dan membuka kan pintu Mala. Setelah itu dirinya membuka bagasi dan membawa barang barang mereka.
Sebelum berjalan masuk kerumah, Rakha berhenti disamping Mala, kemudian membisikkannya. "Iya. ini saya bangun untuk bisa memiliki rumah bersama istri saya. Dan ini menggunakan uang saya,"
Kemudian Rakha pergi melangkah ke dalam rumah, sedangkan Mala mematung mendengarnya, dirinya masih merasakan hembusan nafas Rakha dilehernya.
"Kamu hanya mau diam disitu? tidak mau masuk?" Mala tersdar kemudian berjalan membawa dirinya masuk kedalam rumah tersebut.
Satu hal yang Mala rasakan saat masuk kesini adalah, Bersih. Sangat rapi, bahkan kamarnya saja tidak serapi ini. Apalagi ditambah mix an mix color Wallpaper yang sangat serasi.
"Wow," lirih Mala pelan saat melihat banyak sekali Kaligrafi kaligrafi yang terpanjang didinding. Membuat saat islami banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Bara [TERBIT]
General Fiction[TERBIT DI RALAFA PUBLISHER!!] TERBIT CETAK! HARGA START 78K! Seorang santri yang dipaksa dijodohkan dengan seorang gadis nakal anak tongkrongan preman, walaupun dilandasi dengan keterpaksaan Raden Rakha akan mencoba mencintai Basmalah Saba Gralind...