Bersama mu semuanya terasa indah, aku tidak yakin aku bisa hidup tanpa mu sekarang
Chapter 14 : Makan bareng
Syasya
Rakha meletakkan karpet diatas rerumputan taman kota, dirinya juga membantu Mala meletakkan barang barang diatas karpet itu. "Udah semua?" tanya Rakha kepada Mala saat sepertinya sudah lengkap.
Rakha dan Mala mendudukan bokongnya, mulai berbicara tentang kehidupan mereka.
Mereka berdua nampak sangat bahagia, di sana ditaman kota. Mereka bercanda tawa seperti orang berpacaran pada umumnya, bermesraan yang membuat semua pasang mata iri melihatnya.
Rakha dan Mala merasa sangat beruntung, apalagi Rakha yang tahu perubahan Mala yang membuat dirinya semakin jatuh cinta kepada Mala.
Dirinya berhasil mengajak Mala masuk kedalam ruang lingkup dunia Rakha, menarik Mala dari dunia gelap Adrian yang menyesatkan san penuh obsesi semata.
"Kamu mau kue gak?" tawar Mala kepada Rakha yang sedari tadi hanya diam menatap dirinya. Rakha tersadar dari lamunan nya kemudian meangguk.
"Boleh," Mala menyuapkan satu sendok kue bento kepada Rakha, diterima dengan senang hati oleh Rakha. "Emm enak, tambah enak lagi karena liatin yang manis manis."
"Siapa tuh?" Mala mencoba tidak paham, Rakha sebal kemudian bersedakp dada lucu. "Masa gak tau sih! jangan pura pura gak tau deh!" cemberutnya membuat Mala tertawa gemas karenanya.
"Ihhhh!!" Mala mencubit gemas kedua pipi Rakha, membuat lelaki itu menjerit tertahan. "Gemes banget pacar aku!!!"
Rakha meangkat alisnya, "Kok pacar sih?" Mala mengetuk ngetuk dagu nya, berpura pura berpikir.
"Kenapa ya?" Rakha tiba tiba pergi meninggalkan Mala membuat Mala panik, "Eh mau kemana?" Rakha membawa sepatu milik Mala membuat gadis itu tidak dapat mengikutinya.
Mala sudah Badmood karenanya, masa gara gara disebut pacar bukan suami Rakha marah? dasar cowok!
Mala menundukan kepalanya, tiba tiba dirinya melihat dari sudut matanya ada yang berdiri disampingnya. "berdiri bentar, la."
"Gak mau!" tolak Mala kemudian mengalihkan pandangannya. Rakha gemas melihatnya, dasar bocil Rakha!
"Berdiri dulu bocil!" Rakha menarik tangan Mala membuat Mala berdiri dengan ogah ogahan. Setelah Mala berdiri, Rakha malah merendahkan badannya.
"Mala, mau gak jadi pacar halal aku?" tangan kanan Rakha yang memegang tangan Mala dan tangan kirinya memberikan setangkai bunga mawar putih.
Mala menutup mulutnya, ternyata Rakha tipe cowok yang sat set. Dan peka ya, baru saja dikode. "Mau!" banyak orang yang ikut teriak melihatnya.
Sebagian dari mereka juga merekamnya, kemesraan pasutri ini menjadi sebuah kertetarikan untuk mereka tontoni.
Rakha tersenyum saat Mala menerima bunga darinya, lelaki itu kembali memperbaiki tingginya. Setelah itu digendongnya Mala dan berputar putar. Mala tertawa, senang rasanya.
"Ayo makan lagi," setelah selesai Rakha menurunkan Mala dan kembali mengajak Mala makan. Mala meangguk semangat, tiba tiba moodnya kembali naik karena Rakha.
"Rakha, Rakha aku mau nanya dong?" Mala membuka topik karena sedari tadi senyap lah yang mengisi.
"Nanya apa sayang?" skamat, Mala serasa beku dipanggil seperti itu. "Ih gombal!" Mala memeluk bahu Rakha membuat tubuh Rakha agak kesamping sebab pukulannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Bara [TERBIT]
Fiction générale[TERBIT DI RALAFA PUBLISHER!!] TERBIT CETAK! HARGA START 78K! Seorang santri yang dipaksa dijodohkan dengan seorang gadis nakal anak tongkrongan preman, walaupun dilandasi dengan keterpaksaan Raden Rakha akan mencoba mencintai Basmalah Saba Gralind...