"Saya akan tetap menikahimu, dan saya sudah berjanji pernikahan ini menjadi pertama dan terakhir di hidup saya ini."
Chapter 02 : Basmalah
Syasya
Mala menganga melihatnya, laki laki ini? laki laki yang tadi bertemu dengan nya. Yang membantunya, dan membuat perasaanya kepada Adrian sedikit berbeda.
"Kenapa Mal? Rakha ganteng banget ya?" Mala menutup mulutnya, kemudian bersikap seolah olah biasa saja. Salma terkekeh melihat tingkah putrinya, "Lo?!"
Rakha meangkat alisnya, dann tidak sengaja melihat wajah Mala. "Astagfirullah, kamu lagi." lirihnya, apa apaan ini?! harusnya dirinya yang bicara seperti itu.
"Kalian udah saling kenal?!" heboh Mila membuat Mala mengaruk temgkuknya, "Gak ma," sahut Rakha membuat Mala menghela nafas, sebaiknya mereka berpura pura tidak mengenal, ya tapi, awalnya Mala juga tidak tahu kan laki laki ini namanya siapa. Sama saja.
"Jadi kalian tau kan, maksud kami?" Miko to the point yang membuat Mila mencubit perut sang suami, gak ada basa basi nya!
"Gimana Mala? Rakha? kalian bisa menerima perjodohan ini? kalian mampu?" tanya Fatir, dirinya menatap tajam Mala.
"Gak. Mala gak setuju. yah, come on, i have a boyfriend." Fatir menatap putrinya, dirinya memijat pelan pelipis nya. "Siapa? Adrian? ketua preman? kamu mau punya suami yang ngasih makan kamu secara Haram?!" tegas Fatir.
Mala terdiam, "Yah," tegur Salma membuat Fatir menurunkan dada nya yang sedari tadi merasa menggebu gebu.
"Rakha baik, Mal. Dia udah kerja disalah satu perusahaan, lulusan pesantren dan lulusan s2 universitas al azhar mesir. Dia juga menghandle sebuah pesantren yang akan dibangun disekitar sini." jelas Fatir dengan nada yang melembut mencoba menjelaskan kepada Mala.
"Gak! Mala mau sama Adrian!" cinta itu buta, itu yang terjadi kepada Mala. Tergila gila kepada Adrian, padahal Adrian hanya preman biasa. Mungkin.
"Mala, boleh kit berbicara berdua sebentar?" ajak Rakha melerau perkelahian keduanya. Mala menatap Rakha sinis, kemudian menarik tangan Rakha untuk ke taman belakang.
"Astagfirullah," Rakha sepanjang jalan beristifar, dirinya merasa tidak nyaman saat bersentuhan dengan Mala. "Gak usah begitu, gue tau gue penuh dosa. Gak kayak lo,"
Rakha menoleh, kemudian menatap langit. Dirinya mendudukan bokongnya dikursi taman sana diikuti Mala dikursi satunya.
"Semua manusia punya dosa," Mala menoleh menatap Rakha, dilihat lihat Rakha cukup tampan sekarang. Style cowok itu sama seperti anak lulusan santri lainnya.
Menggunakan koko merah, dengan sarung bermotif batik dengan merk ternama. Rahang yang tegas, hidung mancung, bulu mata yang lentik, Rambut tebal, dan kulit putih bersih.
Persis seperti pangeran pangeran disney yang mencuri hati, "Lo gak coba buat nolak?" tanya Mala melembut.
Rakha mengendikan bahunya, "Saya akan ikuti apa kemauan orang tua saya." Mala memutarkan bola matanya malas. "Lo terlalu taat."
"Emang itu kan kewajibannya? memangnya kamu mau menjadi anak yang durhaka?" Mala tersenyum sinis, dari awal dirinya memang sudah durhaka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Bara [TERBIT]
Ficção Geral[TERBIT DI RALAFA PUBLISHER!!] TERBIT CETAK! HARGA START 78K! Seorang santri yang dipaksa dijodohkan dengan seorang gadis nakal anak tongkrongan preman, walaupun dilandasi dengan keterpaksaan Raden Rakha akan mencoba mencintai Basmalah Saba Gralind...