Kegagalan adalah jalan dari sebuah keberhasilan
Chapter 10 : Semua yang dimulai dari bismillah akan menjadi hamdallah
Syasya
Mala menatap dirinya didepan cermin, karena terbiasa menggunakan pakaian yang terbuka saat menggunakan gamis panjang dan hijab yang menutupi dada membuat Mala agak risih.
Ya, sekarang gadis itu menggunakan gamis hitam dengan hijab segi tiga yang lebih panjang dari hijab lainnya. Ditambah dilarang oleh Rakha untuk mengikatnya.
"Gue keliatan gendut banget pake kek gini! kayak ibu ibu!" sebal Mala sambil menghentak hentakkan kaki nya.
Mala mencoba meletakan satu sisi hijab itu ke bahu nya, "Nah kayak gini lumayan lah," Mala bersedakap dada, menatap bangga dirinya yang ada didalam kaca.
"Lama banget?" pintu terbuka nampak Rakha yang menggunakan koko coklat susu dipadukan dengan sarung batik berwarna coklat gelap. Jangan lupakan peci hitam menjadi pelengkap disana.
"Wow! aura aura anak santri nya keluar," Rakha mendelik mendengar kata sahutan Mala. Tangan Rakha bergerak melepaskan peci nya, membuat rambut Rakha menjuntai menutupi alisnya.
Jantung Mala tidak aman saat Rakha menyikap rambutnya kebelakang, Damage nya tidak main main coy. Sangat amat ganteng.
"Ini suami gue? beneran nih?" Mala mendekati Rakha kemudian menangkup wajah Rakha, memutarnya kanan kiri membuat Rakha hanya tersenyum pasrah.
"Ganteng banget aaa!!! lebih ganteng ternyata daripada Adrian." Mala membalikan badan Rakha kemudian naik kedalam gendongan Rakha, melingkarkan tangannya dileher Rakha dan kaki nya memeluk paha Rakha.
"La? gak pake celana panjang?" Rakha baru menyadari saat gamis Mala tersingkap, "Dimobil juga kan? gak usah lah." Mala menyenderkan kepala nya kebahu Rakha.
Rakha dengan geleng geleng kepala mulai menjalankan kaki nya yang jenjang, menuruni tangga. Rakha menurunkan Mala saat sampai didepan pintu, sebelum membuka pintu Rakha membenarkan pakaian Mala terlebih dahulu.
"Ini dibenerin gamisnya, jangan diangkat angkat." posesif Rakha, Mala hanya diam mendengarkan. "Gamisnya jangan diikat gini, ngecetak body." Rakha melepaskan tali gamis yang mengikat gamis yang kebesaran itu.
"Ih! kebesaran tau! jadi kayak ibu ibu anak 5." sebal Mala ingin mengambil tali itu lagi, namun ditahan oleh Rakha. "Gak papa kali! aku lebih suka kayak gini." ucap Rakha tidak terbantah.
"Ini kenapa hijabnya disingkat gini," Rakha menurunkan sisi yang diletakkan Mala diatas bahu nya, dengan lincah dirinya membenarkan hijab Mala.
Mala hanya tersenyum memperhatikan Rakha yang sedang ngomel ngomel tidak jelas, lelaki itu seperti memberi tahu adik perempuannya yang baru menggunakan gamis.
"Iya Rakha iya," Rakha tersipu malu dibuatnya, pipi jya menjadi merah padam kemudian dengan cepat lelaki itu berbalik dan membuka pintu segera masuk kedalam mobil.
Membuat Mala terkekeh gemas karenanya, hingga akhirnya Mala masuk kedalam mobil dengan Rakha yang sedang stay cool disampingnya.
"Kenapa ngeliat begitu? aku tampan ya," Mala mendelik kemudian mengubah pandangannya. Rakha ini salah satu spesies lelaki yang pd nya keterlaluan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Bara [TERBIT]
Beletrie[TERBIT DI RALAFA PUBLISHER!!] TERBIT CETAK! HARGA START 78K! Seorang santri yang dipaksa dijodohkan dengan seorang gadis nakal anak tongkrongan preman, walaupun dilandasi dengan keterpaksaan Raden Rakha akan mencoba mencintai Basmalah Saba Gralind...