24 : Cafe Mogalaria

4.1K 486 42
                                    

Hallo, makasi yang sabar nunggu P[B] aku selalu selangin waktu buat cepat cepat up. Jangan lupa di vote ya, jangan jadi pembaca gelap. Komen juga ya, pembaca dalam seminggu kurang lebih 1k pembaca. Bisa gak aku buat pt ini 250 vote?
Karena yang baca banyak, dan hampir semua pt udah melebihi 200 vote.

Happy Reading

"Kalo kamu sudah bersama nya, aku bisa apa?"

Chapter 24 : Chelsea?

☆☆☆

      Rakha merangkul pinggang Mala posesif, dirinya begitu kesal karena Mala tidak mau menggunakan hijab. Malah, gadis cantik itu menggunakan dress selutut walaupun menggunakan lengan panjang namun Rakha tetap tidak ikhlas.

Sedangkan Mala menggeleng pelan, dirinya tersenyum karena memiliki pria posesif seperti Rakha. Setelah melakukan perdebatan yang cukup panjang dan pemilihan baju yang begitu melelahkan. Akhirnya, Rakha membolehkan Mala menggunakan Dress satu ini.

"Aku harus cantik ketemu dia. Kalo gak, aku bakalan kalah." menyadari kepanasan hati Rakha, membuat Mala sedikit menjelaskan tujuannya.

Rakha berdeham menanggapinya. Kedua nya sekarang sudah melangkahkan kaki didalam Caffe Mogalaria, Caffe yang baru dibangun dengan motif klasik seperti kerajaan. Corak cream putih dan hitam menjadi perpaduan, menambah kesan mahal disana.

Mala melirik sekitarnya, untung dirimya tidak salah kostum ke sini. Sedangkan Rakha semakin mengeratkan rangkulannya dipinggang Mala, karena menyadari banyaknya tatapan kagum dan juga lapar para pria yang diberikan untuk Mala.

Sesekali Rakha juga melirik tajam para pria tersebut, tatapannya seolah mengatakan She is mine.

"Nah ini meja nya." Rakha meangguk, dirinya memberikan Mala lebih dahulu duduk. Menarikan kursi nya, setelah dirasanya Mala nyaman baru dirinya ikut duduk.

"Makan apa ya?" tanya Mala sambil mata nya menjelajah didalam menu, menu yang berbuku dengan cover hitam legam ditambah hiasan berwarna emas abstark diatasnya.

"Hallo," sapaan itu membuat Mala mendongak. Mata gadis Rakha itu menatap intens kearah wanita asing didepannya. Pakaiannya lebih terbuka dibanding pakaian Mala, membuat Rakha tersenyum dari sini saja terlihat siapa pemenangnya.

Sedangkan Mala merasa minder dengan badan ramping milik wanita dihadapannya, bahkan dress yang dikenakan wanita itu memperlihatkan sedikit belahan dada dan bahu nya yang terekspos. Oh iya, jangan lupakan dengan bagian punggung yang terlihat putih mulus.

"Hallo." hanya Mala yang berdiri menyambut kedatangan wanita dihadapannya. "Chelsea." Chelsea tersenyum kemudian melirik kearah Rakha yang fokus terhadap menu nya tanpa melihat kearahnya.

Melihat tatapan Chelsea, Mala dengan segera menyuruh Chelsea untuk duduk. "Silahkan." Cheqsea tersenyum kemudian mendudukan bokongnya diatas bangku elegan Caffe tersebut.

"Hay, Raden." Rakha melirik Chelsea sebentar, kemudian tersenyum menatap Mala dengan cepat. "Hallo, Chelsea. Kenalin, istri saya. Mala." tekan Rakha membuat hati Chelsea mencelos mendengarnya.

Hatinya seakan tidak ada tempat lagi untuk bertumput di antara paru parunya. Sakit. Itu yang Chelsea rasakan. "Oh," Chelsea mencoba menahan ego nya terlebih dahulu.

Posesif Bara [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang