15 : Bandel !

4.4K 485 23
                                    

Jangan pergi tanpa aku

Chapter 15 : Hehe

Syasya

      Malam telah tiba, setelah kejadi berapa hari yang lalu Mala tidak pernah bertemu lagi dengan Devi. Entah kemana anak itu pergi, Mala sudah melupakannya. Dan mengurungkan niat untuk memberikan Rakha kepadanya.

Dia sadar, Rakha itu jodohnya. Dan selamanya akan tetap begitu, apa yang menjadi miliknya tidak akan bisa diganggu gugat. "Nanti kalo ketemu Devi, gue kasih tau semuanya."

"Kasih tau apa?" Mala berbalik, mendapati Rakha yang sedang berdiri kemudian berjalan memeluk dirinya. Mala menyambut pelukan hangat Rakha, "Yang tentang Devi, yang satu univ sama kamu."

Rakha meangguk angguk, dirinya mencari celah agar bisa menikmati aroma dari leher Mala. Aroma yang selalu menjadi candu bagi nya.

"Sayang, ada yang aku mau beri tahu sama kamu." Mala melepaskan pelukannya, kemudian mendongak menatap Rakha yang lebih tinggi darinya. "Apa?"

"Ayo duduk dulu," Rakha mengajak Mala untuk diatas kasur, Rakha membuka laci nya yang selama ini terkunci. Mengambil sebuah album yang sepertinya lumayan berdebu karena jarang dibersihkan.

Mala menatap penasaran pada album itu, Rakha menunjukan sesuatu. "Ini album geng motor aku."

Mala melotot mendengarnya, sebentar sebentar? bukannya Rakha anak pondok dan berkuliah, universitas di mesir? "Hah? kok bisa? bukannya kamu anak pondok dan-"

Rakha meletakkan jari nya di bibir ranum milik Mala, dirinya memotong perkataan Mala. "Bisa, aku walaupun anak pondok bisa punya geng motor."

"Awalnya, ini cuman geng kecil kecilan atau bisa disebut Cricel anak pondok. Anggota nya aku sebagai ketua, Afan sebagai wakilnya, Eby, Betrand Zaky, dan Zayyan sebagai anggota inti nya."

"Tapi bukan berarti kami alay ya di pondok. Kami selalu membantu para ustadz dan ustadzah yang perlu, mengikuti kejuara kejuaraan dan Alhamdulillah." Mala meangguk angguk, dirinya mendengarkan walaupun belum pernah mendengar nama nama itu.

"Sekarang geng kalian masih berjalan?" Rakha meangguk, "Masih. oh iya, Betrand itu pendatang, dia beragama kristen. Kami bertemu didepan mesjid istiqlal dan gereja katedral." Mala menutup mulutnya tidak percaya, setoleransi itukah mereka?

"Geng kami berjalan, sampai lulus pondok kami sudah bisa membeli motor biasa. Dijalanan biasanya kami bagi bagi makanan ke pengemis, atau gak bantu bantu orang yang kesusahan." Mala fokus mendengarkan, dirinya begitu kepo ternyata masih banyak masa lalu yang belum Rakha ceritakan.

"Kami sempat mencar karena pilihan universitas yang berbeda beda, namun setelah lulus kami kembali bersatu. Afan yang menjadi dokter, Eby kerja di perkantoran aku lupa dimana. Betrand yang ngelanjutin bisnis ayahnya, Zayyan yang jadi pembuka bisnis bengkel terbesar dikota surajaya dan Zaky sebagai onwer disalah satu rumah makan bertekenal dijakarta. Yang Zakycan itu makanan korea korea yang kamu suka." Mala menutup mulutnya tidak percaya.

Ternyata pemilik nya adalah sahabat Rakha? pantas saja Rakha terlihat akrab kepada karyawan karyawannya. "Zaky dan Betrand karena lebih tua jadi mereka udah duluan nikah. Dan bahkan mereka udah punya anak, nama anaknya Zaky dan Cantika itu Zacinta Putri Zaky, lucu kan? kalo Betrand sama Anneth namanya Etrand Onsu!!"

Posesif Bara [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang