12 : Anna Uhibbuki Fillah

4.5K 477 37
                                    

Truth issue sesakit itu ya? jadi susah percaya ke orang yang benar benar tulus dan baik sama kita.

Chapter 12 : Sisi jahat Rakha

Syasya

°
°
°

Brum brum
Suara deru motor memenuhi area perumahan Mala, gadis cantik itu sedang duduk santai dibalkon lantai 2 rumahnya sambil membaca sebuah novel romansa yang mengelitik hati.

Intens nya teralihkan saat deruman motor itu memasuki lingkungan rumahnya, "Siapa ya?" Mala berdiri dari duduknya, menengok kebawah dari pembatas pagar.

Dapat Mala lihat seorang laki laki menggunakan jaket kulit berwarna hitam dengan celana levis, ditambah sepatu sneakers hitam putih menambah kesan macco and cool.

Motornya begitu asing dimata Mala, namun saat laki laki itu membuka helm nya Mala dibuat ternganga karena nya. "Rakha?!" lelaki yang sedang membenarkan rambutnya dibuat terkejut oleh seorang wanita diatasnya.

Rakha mendongakkan wajahnya, kemudian tersenyum mendapati Mala. Rakha turun dari motornya, diikuti oleh Mala yang langsung turun dari lantai 2 dan berlari mengambil sebuah cardigan yang cukup panjang karena hanya menggunakan celana jens sepaha dan kaos lengan pendek oversize.

Saat sudah sampai dibawah Rakha tersenyum melihat Mala kemudian merentangkan tangannya, pertanda minta dekapan hangat setelah pulang. Namun, bukannya memeluk Mala malah dibuat terheran heran oleh motor ninja berwarna merah yang diboncengi Rakha. Nampak sangat asing, ini motor siapa?

"Motor siapa ini?" Rakha mendekap dadanya kedepan dada, mendatarkan wajahnya kemudian menutup mulutnya rapat rapat.

Tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Mala, karena Mala tidak memeluk dirinya dulu. Rakha menatap pakaian Mala, kemudian dibuat berdecak karenanya.

Dengan cepat Rakha menutup gerbang rumahnya, agar tidak siapapun melihatnya. "Rakha, aku tanya ini motor siapa?" langkah kaki Mala yang kecil mengikuti langkah kaki Rakha yang jenjang, dari belakang.

Bukannya menjawab, Rakha malah berhenti membuat gadis itu menubruk punggu besar Rakha. "Aduh! sakit Kha!"

R

akha berbalik, dirinya menatap datar Mala. Bahkan Mala tidak bisa mengartikan tatapan datar Rakha. Secepat itu lelaki ini merubah tatapannya? keren. "Kamu kenapasih?"

"Ck!" Rakha berdecak, lelaki itu membuka lengannya lebar lebar. Akhirnya Mala meangguk paham, dan masuk dalam dekapan Rakha. "Ye! gara gara gini doang marah!" Rakha terkekeh kemudian meletakkan kepala nya diatas puncak kepala Mala.

Mengusap punggu Mala lembut, semenit kemudian melepasnnya dan mulai mengenalkan Makha. "Ini motor aku, namanya Makha." Mala mengangkat alisnya.

"Siapa Makha?" Rakha mengusap rambut Mala gemas, mengacak ngacaknya hingga rambut gadis itu berantakan. "Rakha ih! nyebelin banget!"

Rakha terkekeh kemudian mencubit pipi Mala, "Iii gemes banget bocilnya Rakha." pipi Mala bersemu merah mendengarnya.

"Sayang, Makha itu kependekkan dari Mala Rakha." pipi Mala yang sudah merah menjadi tambah merah, Mala menjadi salah tingkah. "Apasih! gombal! alay tau gak? apa lagi tuh bocil bocil? kek bocah!" Rakha terkekeh mendengarnya.

Posesif Bara [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang