07

488 18 8
                                    

Hay hay gaisss. 👋👋👋
Apa kabar hari ini??  Sesuai kata aku yah,  kalo beberapa hari belakangan aku ngak update.
Karna acaranya sore tadi udah selesai jadi aku sempatin buat bikin cerita ini agar kalian ngak hilang hihi. 😂😂
Emm,  ngak usah banyak cerita kali yah,  ok,  selamat membaca
💜💜💜💜💜

"baik,  pembahasan kita cukup sampai hari ini. Tolong di buat tugas pada buku cetak matematika halaman 50-52. Dan di kumpulkan disaat jam pembelajaran hari jumat. Paham kan? " instruksi dari adrian kepada semua siswa

"apa ngak kebanyakan pak? " ujar zira melakukan protes.

"ok sampe halaman 55" ujar pak adrian dengan santai

"kok malah nambah sih pak" protes celin

"ya udah sampai halaman 60" ujar pak adrian santai sambil membereskan barang-barang nya.

"udah pak,  cukup,  kami terima dengan terpaksa" ujar vito dengan sedikit ngegas.

"bagus,  kerjakan dan intruksi seperti tadi paham? "

"paham pak" ujar mereka serentak

"Sekian dari saya dan kalian boleh keluar untuk beristirahat, sedangkan kamu flora ikut saya ke ruangan saya. " lanjut adrian dan segera meninggalkan kelas.

"flo, lo punya hubungan sama pak adrian? " tanya vito yang penasaran.

"kagak" ujar flora singkat,  sungguh pikirannya tengah di penuhi dengan pertanggung jawaban seperti apa yang di minta sama pak adrian.

'ntar dia minta gue jelasin ke ceweknya gimana,  trus ntar gue di tampar gimana,  eeh, di jambak?  Aduhhh kok gue ngak mikirin akibat nya sih,  dasar otak ngak guna,  mikir gimana caranya ngehindar' batin flora berusaha berfikir dengan jernih

"lo mau diapain sama pak drian flo? " tanya celin was-was.

"mana gue tau,  gue belum kesana" ujar flora santai namun tidak dengan jantungnya yang berdetak dengan sangat cepat.

"kan, apa gue bilang,  lo bakalan dalam masalah,  lo sih,  bar-bar lo ngak tau tempat kali, kurang² deh sifat absrudnya, jadi masalah sendirikan" ujar elena geleng-geleng kepala. Jujur saja dia juga sangat cemas dengan nasib sahabat nya itu.

"ya udah, positive tingking aja,  moga aja ngak kenapa², sana, ntar makin kena marah karna lo telat kesana, kasihan bapak ganteng gue nunggu" ujar adinda menengahi.

"perlu kita temani? " tanya celin kepada flora yang dibalas gelengan oleh flora.

"bantu dengan doa aja, gue ke sana dulu" ujar flora meninggalkan sahabatnya dan pergi menuju ke ruangan adrian.

Menyusuri koridor kelas yang terlihat ramai karena jam istirahat tengah berlangsung.

"hay kak cantik" sapaan dari seseorang menghadang flora yang akan menuju ruangan adrian.

"oh,  hallo" ujar flora merasa asing dengan orang di depannya itu.

"kenalin kak,  gue bibiandra pratama. Calon imam sekaligus calon ayah buat anak² kita nanti, bisa di panggil andra, bian,baby, sayang, honey, atau ayang, terserah asal jangan bibi aja" ujar pratama memperkenalkan diri.

Sambil mengulurkan tangannya,  dengan kikuk flora menjabat tangan orang di depannya itu.

"wahh,  alus banget tangannya neng,  kayak tangan jodoh aku" ujar nya membuat flora memerah karena malu.

"ehkm, maaf deh,  jodoh saya ngak malu²in. Jadi kayaknya lo salah alamat " ujar flora setelah mengumpulkan keberanian dirinya.

"elah neng,  belum juga di tembak udah di tolak aja. Ulang², aku tembak dulu baru kasih jawaban,  kali aja berubah pikiran" ujarnya lirih diakhir kalimat.

Tanpa mempedulikan jawaban dari  flora, bian segera berlutut tepat berada di depan flora dengan bunga hasil petikan dirinya.

"kak flora,  aku memang tidak sempurna,  aku banyak kurangnya,  tapi aku bisa menjadi tempat kamu bersandar dan tempat keluh kesah kamu. flora adiyana davudson mau kah kamu jadi pacar aku? " ujar nya mendapat sorak sorai dari semua siswa yang memperhatikan mereka disana.

'anjir,  udah di tolak masih aja dinyatain,  setress ni anak' batin flora tak percaya.

Terima

Terima

Terima

Sorak sorai dari beberapa siswa membuat flora pusing olehnya.

'Tuhan,  tolong bantu hamba-Mu ini, kirim kan seseorang buat gagalin hal konyol ini Tuhan. Flora janji deh,  kalo ada yang bantu flora,  bakalan flora kabulkan 4 permintaan dia, asal flora bebas dari orang gila ini' batin flora berdoa dengan serius.

"APA-APAN INI" suara tegas dan bass memasuki indra pendengaran setiap orang yang ada disana membuat suasana yang tadinya riuh menjadi senyap.

💜💜💜💜💜
Opsss di gantung lagi Hehehe.
Sengaja sih bikin kalian penasaran. Kira² siapa yah yang menghentikan kejadian itu??  Trus kira² flora melaksanakan doanya ngak yah??
Ikuti terus yah, only di lapak ini,.
See you on new chapter
Papay
💜💜💜💜💜

I LOVE U PAK GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang