Sendai. 15.00
.
.
.
Megantara kini resmi menjadi anggota baru klub. Melihat smash'an kuat lusa kemarin, dia langsung di terima. Namun kemampuan belum tentu dirinya masuk ke lapangan saat pertandingan.Karena yang berbakat akan kalah dengan yang di pilih.
Contohnya saja seperti kemarin sore saat berlatih tanding dengan Alumni Karasuno.
Flashback :
''Nde, aku akan di cadangkan?'' Ucap Megantara menebak. ''Gomen, Megantara. Asahi sudah kembali. Beri dia kesempatan. Kami berpikir kau cocok menjadi pengganti sementaranya. Tapi dia sudah kembali. Gomenne'' ucap Sugawara meminta maaf.
''Tak apa, Koushi- senpai. Dengan begini, lututku juga bisa beristirahat juga. Souda, aku izin sembahyang dulu, ya, Senpai'' ucap Megantara tersenyum ramah lalu pergi.
''Dia sakit hati pasti'' celetuk pelatih baru, Ukai Keishin. ''Eh? Nande?'' Tanya Takeda yang tak paham.
''Orang berbakat saat tahu ada yang lebih hebat darinya pasti sakit hati. Walaupun saingannya belum tentu sebanding dengannya. Orang yang berbakat akan kalah dengan orang yang terpilih'' jelas Ukai.
'Demo... anak itu seperti tak ada kesedihan dan kepalsuan dalam senyumannya. Apa memang dia tak memiliki hasrat untuk menjadi pemain' batin Ukai terheran.
Flashback end.
Megantara berjalan ke ruang ganti setelah sholat Ashar. Dia dalam posisi sarungan dan menyampirkan sajadahnya di bahu. Karena hari ini adalah Camp Pelatihan, dia hanya pindah tempat tidur dan masih beraktivitas pagi seperti biasa.
Megantara membuka ruang ganti, melihat beberapa gagak sudah berada di sana dan mengganti pakaian mereka.
''Oh? Sudah sembahyang?'' Tanya Sugawara. ''Sudah, Senpai'' ucap Megantara seraya menutup pintu dan meletakkan atribut sholatnya dalam tas.
''Kau alim sekali. Apa kau tak lelah sembahyang siang dan malam?'' Ujar Tsukishima berniat menyindir, tapi tak berpengaruh bagi Megantara.
''Tidak. Jika di lakukan dengan ikhlas, kau pasti ragu untuk meninggalkannya'' jawab Megantara lalu mengganti bajunya tanpa melepas sorbannya.
Dia agak kesulitan saat memakai kaos putih, karena perbedaan lubang kerah baju dengan ukuran kepala Megantara yang memakai sorban. Sontak hal itu menjadi bahan tawaan para gagak yang melihatnya.
''Lepas dulu buntelan kepalamu, Aho'' cecar Tsukishima. Terlambat, Megantara berhasil memakai bajunya sedetik setelah di cecar.
''Ini bukan buntelan. Ini sorban'' jelas Megantara. ''Ne, sedari kemarin aku penasaran. Lengan dan punggungmu bagaimana bisa membentuk seperti itu?'' Tanya Ennoshita pasal punggung dan lengan Megantara yang terbilang atletis.
''Entahlah, Senpai. Mungkin bawaan dulu saat ikut panahan'' jelas Megantara. ''Oh... ternyata ikut olahraga panahan. Pantas saja'' celetuk Daichi.
Megantara mengganti celananya menjadi celana pendek se atas lutut, lalu dia memakai deker kakinya. Hingga pundaknya di tepuk oleh Asahi, Ace Karasuno dengan wajah bersalah.
''Doushita, Asahi- senpai?'' Tanya Megantara. ''M-maaf. Aku merebut posisimu'' cicit Asahi merasa bersalah. Megantara malah merekahkan senyuman ramah, tanpa ada kebohongan di dalamnya.
''Kenapa malah minta maaf, senpai? Bukankah sejak awal posisi itu milik Senpai? Tak perlu minta maaf^_^'' ucap Megantara dengan wajah ceria, membuat Asahi semakin tak enak.
''D-Demo...''
''Asahi. Kau pesimis sekali. Mega sudah bilang begitu, ya sudahlah. Tak perlu minta maaf. Toh itu kebenarannya'' sahut Daichi menegur temannya yang muka preman, hati hello kitty.
![](https://img.wattpad.com/cover/345381285-288-k985406.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly (Haikyuu fanfic × Male'readers)
FanfictionMegantara Hanya pemuda muslim dari Indonesia. Dia pindah ke negara baru untuk menempuh pendidikannya. Disana dia mendapat teman baru, hidup di lingkungan baru, pengalaman baru dan kebenaran yang baru. Start : 1 Juli 2023 Finish : 16 November 2023 •...