Xtra Chapter (2)

368 46 21
                                    

(BAHASA JEPANG)

(BAHASA INDONESIA/ ARAB/ DLL ... )
_________________________________________

Sendai. 12.00
.
.
.
Usai pertandingan Liga All Star.

''Hwaa!!! Kawai!!!!''

Oikawa dan Kuroo kegirangan melihat keponakan kecil mereka dalam gendongan Megantara. Kita dan Megantara datang sendiri, sementara Aisyah dan Sazuki di kediaman Oikawa, alias rumahnya Reno. Mereka tidak jadi ikut melihat pertandingan voli.

''Tak kusangka kau cepat sekali punya momongan. Ini baru dua tahun lho,'' ujar Iwaizumi sambil menepuk bahu Megantara. Sang empu terkekeh hambar sebagai jawaban.

''Dia juga bawa oleh - oleh untuk anggota liga yang lain,'' ucap Kita sambil memberikan satu totebag besar pada Atsumu dan sekardus isi indomie pada Kageyama. ''Woah!! Arigatou gozasimasu!'' Ucap Atsumu. Kageyama mengangguk dengan girang.

''Ah!! Indomie!!'' Tunjuk Kuroo pada kardus tersebut. ''Indomie?'' Bingung Hinata. ''Itu mie instan dari Indonesia. Ini sangat enak lho~'' ucap Oikawa beralih menggendong Rasya di lengan kanannya. Namun balita itu ingin ke bapaknya, dia terus menatap Megantara sambil mengangkat tangannya kesana.

''Yah!! Yah!!!'' Panggil bocah itu. ''Oh? Kau mau ke ayahmu rupanya,'' Ucap Oikawa dan memberikan gendongan Rasya pada Megantara. Dipandang - pandang oleh anak timnas, wajah Rasya sebelas - dua belas mirip Megantara, mata emasnya dan kulit putihnya persis seperti Aisyah.

''Hee~ kukira dipanggil Abi - Ummi. Ternyata Ayah - Bunda, ya?'' Terka Kuroo dengan seringai kucing garongnya. ''Yah. Aku hanya ingin membesarkan anak ini seperti anak pada umumnya. Abi - Ummi itu terlalu ke-Arab - Araban. Aku kurang suka walaupun kami keluarga religius,'' ucap Megantara menjelaskan. Disisi lain, Rasya menatap Hinata begitu lekat, seolah pria bersurai tangerine itu hal menarik di matanya.


''Ung ... kakakakak!!'' Oceh Rasya sambil merentangkan tangan kirinya ke arah Hinata. Sang empu mengatensi ocehan Rasya dan menghampiri dengan senyuman di wajahnya. ''Hai! Ore Hinata Shoyo. Panggil aku Kak Shoyo, Aka- chan!'' Sapa Hinata.

Rasya kembali ha-he-ho lagi. Dia berusaha memanggil nama Hinata. Namun bocah itu cukup pintar, mengetahui jika pria yang umurnya setara dengan ayahnya harus dipanggil Om atau Paman. Namun dia baru belajar memanggil Om.

''Hom Yo (Om Shoyo)!!'' Panggil Rasya membuat mereka semua menahan tawa, kecuali Hinata yang menanggung malu karena bocah itu gagal memanggil namanya. ''Dia memanggilmu 'Om Shoyo'. Yang berati 'Shoyo- Ojiisan','' jelas Megantara membuat Hinata semakin ditertawakan.

''Argh!! Aka- chan kenapa memanggilku 'Paman'?! Aku tak setua itu!!!'' Gerutu Hinata mengacak - acak rambutnya. ''Eh. Itu masing mendingan. 'Om' itu seperti kau memanggil 'Kakak' jika di Indonesia. Hanya saja itu diperuntukkan pada pria sebaya dengan orang tuanya atau lebih muda dari orang tuanya,'' ucap Kuroo menjelaskan sedikit kebingungan.

*Kiara juga bingung menjelaskannya.

''Oh? Benarkah? Syukurlah ... '' lega Hinata menghela napas. ''Ne - ne! Siapa nama anakmu?'' Tanya Yaku penasaran, dia mewakili rasa penasaran teman - temannya. ''Namanya Rasya Wahid Prasetya. Panggilannya bisa Rasya atau Wahid,'' ucap Megantara menjawab.

Fly (Haikyuu fanfic × Male'readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang