Sendai. 16.30
.
.
.
''Hora, Mega. Sekali lagi'' dukung Reno.''Ha'i! Bismilah...'' ucap Megantara lalu berusaha lagi.
Megantara di beri pelatihan rehabilitasi oleh Reno secara itensif. Setelah kejadian bertemu Wakaba dan Hinata di sekolahan, Megantara menceritakan bagaimana luka di lututnya pada Reno, ia berusaha agar lututnya bisa kembali seperti dahulu.
Contohnya latihan angkat beban pada kakinya, lalu di lakukan relaksasi pada kakinya seperti pemijatan. Kebetulan Reno adalah bekerja sebagai ahli terapi fisik di sebuah rumah sakit.
Latihan di lakukan setiap hari selama pulang sekolah, setelah sholat Ashar, di halaman rumah. Ini sudah seminggu lebih. Bahkan ia pernah latihan sampai Oikawa pulang dari klub.
''Ha'i. Sore made(sampai situ). Latihanmu cukup hari ini'' instruksi Reno setelah memijat kaki Megantara. Pemuda muslim itu berdiri perlahan lalu mengayunkan kakinya dan melompat - lompat kecil sebagai percobaan.
'Kakiku menjadi ringan. Ditambah, tak ada rasa mengganjal di lututku lagi. Apa ini benar sudah sembuh?' Batin Megantara bertanya - tanya.
''Doudai?'' Tanya Reno. ''Alhamdulillah. Lebih baik, Om. Arigatou'' ucap Megantara bersyukur dan berterima kasih.
''Doitashimashita. Sekarang sembahyanglah. Bukankah sudah waktunya?'' Ujar Reno. ''Ha'i. Kalau begitu, permisi dulu. Om'' ucap Megantara membungkuk permisi lalu pergi ke kamar mandi.
Ia membersihkan tubuhnya, mengguyurkan air hangat dari atas kepala sampai ujung kakinya. Setelah mandi dan memakai baju, ia mengambil wudhu dan mengusap rambutnya yang basah dengan handuk.
Saat hendak naik ke lantai atas, ia melihat tanggal kalender di dapur. Menunjukkan hari ini adalah hari jum'at.
'Hari jum'at ya... ditambah ini hampir menjelang Sya'ban. Mungkin sebulan lagi aku akan puasa Ramadhan. Tak sabarnya...' batin Megantara tak sabar menanti bulan kebaikan bagi umat muslim. Bulan Ramadhan.
Megantara segera menunaikan ibadah shalat Maghrib. Setelah shalat, ia berdoa kepada Allah SWT. Meminta ampunan dosa pada dirinya dan kedua orang tuanya yang telah tiada walau tidak tahu siapa kedua orang tuanya.
'Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim... ampunilah dosa - dosa hamba, ya Allah. Dosa - dosa ibu bapak hamba, dosa - dosa saudara hamba, dan dosa - dosa orang yang telah jahat kepada hamba Ya Allah...'- doa Megantara.
'Ya Allah... berilah hamba ketabahan, ketegaran dan kekuatan dalam menjalani cobaan dan ujian hidup yang Engkau berikan pada hamba, ya Allah. Berikan kebaikan di dunia maupun di akhirat'- doa Megantara.
'Rabbana atina fiddunya khasanah. Wa fil 'akhiroti khasana. Wa kinna adzabannar... subkhana robbika robbi 'izati ammayashifun... warsalamu 'alaa mursalin, walkhamdulillahi robbil 'alamin'- doa penutup.
Semua doa Megantara ucapkan dan memasrahkan semuanya pada Allah. Namun ia juga harus berikhtiar atau berusaha. Karena usaha tanpa doa itu sombong, dan doa tanpa usaha itu omong kosong.
Kemudian Megantara membaca Al - Qur'an. Melanjutkan ayat - ayat yang di jilidnya setelah di baca kemarin. Walau ia sudah hafal 30 Jus, ia tetap membaca Al - Qur'an setidaknya satu hari satu A'in.
Di sisi lain rumah.
''Huft... akhirnya...'' lega Reno setelah mandi. Teiko yang melihat suaminya bersantai di sofa langsung menghampiri dan menepuk pundaknya.
''Otsukare... kau telah meluangkan waktu untuknya. Sini, biar kupijat lenganmu'' ucap Teiko lalu mengambil satu lengan Reno dan memijatnya. Reno melenguh keenakan kala lengan kakunya di rilekkan oleh istrinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/345381285-288-k985406.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly (Haikyuu fanfic × Male'readers)
Fiksi PenggemarMegantara Hanya pemuda muslim dari Indonesia. Dia pindah ke negara baru untuk menempuh pendidikannya. Disana dia mendapat teman baru, hidup di lingkungan baru, pengalaman baru dan kebenaran yang baru. Start : 1 Juli 2023 Finish : 16 November 2023 •...