Tokyo. 07.00
.
.
.
Di kediaman Kuroo, ada empat anak bujang yang masih tidur terlelap. Mereka adalah Megantara, Kuroo, Oikawa dan Dirgantara. Alasan mereka tak bangun - bangun karena baru tidur jam 1 malam gegara begadang.Megantara yang tidak ikut begadang memang sudah cukup tidur. Namun setelah sholat subuh, ia malah ketiduran lagi. Alhasil ia kembali tidur.
Reno yang melihat empat pemuda yang masih tertidur di atas futon hanya gedek - gedek melihatnya. Kemudian ia membangunkan mereka dengan nada datar.
''Oi, Para bujang. Bangun'' gugah Reno pada empat serangkai itu. Hanya Megantara yang tersadar bangun. Ia menutup mulutnya yang menguap kantuk.
''Hoam... Ohayou, Om'' sapa Megantara. ''Ohayou. Bangunkan kakakmu yang belum sholat shubuh itu dan sepupumu itu. Ini sudah jam 7'' ucap Reno lalu melenggang pergi.
Megantara langsung menengok ke arah Dirgantara yang tidur sambil memeluk gulingnya. Ia mengguncangkan pundak kakaknya.
''Mas. Tangi, Mas. Subuhan'' ucap Megantara membangunkan Dirgantara. Namun sang empu mendecak kesal lalu membalikkan tubuhnya membelakangi adiknya.
''Mas, Asshola tukhoirum minannaum. Njenengan dereng subuhan, iki wes jam pitu-nan'' ucap Megantara membuat Dirgantara langsung duduk terbangun dengan wajah tidurnya.
''Ha? Jam berapa? Aku masih ada, kok. Jangan khawatir, bos'' rancau Dirgantara masih setengah sadar.
''Bangun. Sudah jam 7'' ujar Megantara. Sontak Dirgantara menengok ke arah jam dinding dan matanya langsung melotot.
''LA ILAHA ILALLAH!!! AKU BELUM SUBUHAN!!!'' Pekik Dirgantara mengelegar satu rumah. Dirinya langsung berdiri dan berlari ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
Suara Dirgantara yang menggelegar seperti toa masjid itu membagunkan Kuroo dan Oikawa. Mereka langsung bangun dari tidurnya dalam keadaan mata yang masih lengket untuk di buka karena masih mengantuk.
''Hoam... jam berapa ini?'' Tanya Oikawa dengan nada serak. ''Jam 7'' jawab Megantara seraya memakai sorbannya. Dua pemuda tadi langsung kembali berbaring di futonnya.
''Bangunkan aku lima menit kedepan. Tubuhku masih sakit gegara kau banting hari lalu'' ujar Kuroo.
''Apa perlu kupijat lagi?'' Tawar Megantara seraya menggertakkam jemarinya yang kaku, hal itu cukup membuat mereka bergidik ngeri mendengar tulang bergeretak.
''Demo yo, kami benar - benar lelah, Mega'' ucap Oikawa mengeluh dan di angguki setuju oleh Kuroo. Megantara menghela nafas lelah lalu merapikan futonnya sendiri.
''Padahal tandingnya sudah tiga hari yang lalu, kalian masih mengeluh lelah. Haah...'' guman Megantara bersabar.
•••
09.30
.
.
.
''Tetsu. Kau tak sekolah?'' Tanya Dirgantara yang sudah siap dengan seragam kerjanya. ''Tidak. Aku izin sehari tidak masuk. Besok aku juga akan ke Shinzen'' jawab Kuroo santai.''Oh... kalau kau? Kenapa kau tidak ikut pulang dengan Om Reno?'' Tanya Dirgantara beralih pada Oikawa yang rebahan di karpet.
''Tou- san hanya mengambil alat kantornya di rumah. Katanya lagi dinas di sini. Lagipula Kaa- san juga masih di sini'' jawab Oikawa.
''Oh... yasudah. Aku berangkat dulu, Megantara, minna. Asaalamu'alaikum'' ucap Dirgantara lalu pergi bekerja.
''Wa'alaikum salam!'' Jawab tiga pemuda di sana serentak. Mereka hanya bersantai di ruang tengah dalam keadaan bosan.
''Ne~ Tetsuchi. Ayo main voli~'' ajak Oikawa. ''Ogah. Nanti jika main di luar, aku dikira bolos'' tolak Kuroo.
''Ne~ Mega. Ayo main voli~'' ajak Oikawa beralih pada sepupu kesayangannya. ''Aku masih belajar menulis, Tooru'' tolak Megantara secara tak langsung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fly (Haikyuu fanfic × Male'readers)
FanfictionMegantara Hanya pemuda muslim dari Indonesia. Dia pindah ke negara baru untuk menempuh pendidikannya. Disana dia mendapat teman baru, hidup di lingkungan baru, pengalaman baru dan kebenaran yang baru. Start : 1 Juli 2023 Finish : 16 November 2023 •...