Baca sesuai urutan judul.
Vote dong tukhon:)Heppi riding, typo(s) everywhere:')
........
D͓̽A͓̽R͓̽K͓̽ B͓̽L͓̽O͓̽O͓̽D͓̽
Net masuk kemudian mengunci pintu rumah dengan satu kali klik di atas tombol berwarna merah. Net membawa bocah itu ke sebuah ruangan kesehatan yang bisa dibilang lengkap alatnya.
"Nak, apa kamu merasa lebih baik sekarang?"
JS mengangguk sambil menunduk.
"Sekarang bisa kau ceritakan?"
Aku lupa menyiapkan skenarionya. - batin JS.
JS menegang sesaat lalu dia mengangguk sekali lagi, kemudian dia mulai bercerita.
"Dua bulan lalu saya-"
"Jangan terlalu formal."
"Baik pak, waktu itu aku telat pulang dari sekolah sekitar jam 5 sore, aku baru selesai menyapu dan mengepel kelas. Jangan kaget seperti itu, di sekolah aku memang sudah biasa jadi bahan bully. Teman-teman menyuruhku membersihkan kelas karena besoknya akan ada rapat wali murid, guru menyuruh kami bersih-bersih tapi tidak ada yang mau, jadilah aku yang jadi tumbalnya."
Net menganggukkan kepalanya sambil terus menatap JS.
"Waktu pulang, kan aku jalan kaki nih, tiba-tiba ada tangan yang menarikku ke gang sempit, aku belum sempat liat wajahnya tapi kepalaku sudah dibungkus kain. Aku berontak jadi mereka menyuntikkan sesuatu, lalu aku merasa pusing, sepertinya aku pingsan. Waktu bangun aku udah ada di sebuah ruangan gelap dengan lakban di mulutku dan rantai besi di kaki dan tanganku. Di sana ga cuma ada aku, tapi banyak korban lainnya yang kebanyakan dari anak remaja SMP sampai SMA."
"Di sana kami dipaksa untuk melakukan hal yang sangat buruk, kami..." JS menghentikan kalimatnya, wajah JS berubah menjadi sendu dan takut.
"Nak, kamu ga papa?"
JS menggeleng lemah tapi air matanya menetes. Net tidak tega, dia menggenggam remaja SMA di depannya.
Asikk... Dipegang polisi tampan - batin JS girang.
"Kalo kamu ga mau melanjutkan, tid-"
"Aku bisa." tukas JS.
"Kami dipaksa untuk melayani para keparat itu...." JS menangis sesegukan, Net jadi kasian.
"Apa maksudmu melayani nak?"
"Sesuai yang bapak pikirkan."
Net membolakan matanya, tidak mungkin, pikir Net.
"Sesuatu seperti itu tapi tidak ada unsur manusiawi sama sekali, kami dirantai bagai anjing, dipukul jika kami berteriak kesakitan, kami tidak diijinkan berteriak atau memohon ampun saat dipukul, dicambuk, disayat, bahkan ketika digilir."
"Tunggu, laki-laki seperti kamu juga digilir?"
"Ya, kami seperti sampah."
JS tidak berbohong sama sekali tentang apa yang dia katakan tentang kondisi tahanan Dark Blood. Semua remaja yang diculik memang diperlakukan seperti itu, tapi JS suka melihatya.
"Lalu?"
"Di gilir rasanya lebih baik daripada di setubuhi oleh 6-7 orang bersamaan."
"Ha?!"
"Itu yang terjadi pak, bahkan kami tidak dibiarkan tidur, ketika ada yang pingsan pun masih terus disiksa, bahkan jika satu orang pingsan maka yang lain akan kena imbasnya. Untuk memakai bajupun kami dilarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖆𝖗𝖐 𝕭𝖑𝖔𝖔𝖉 [𝖒𝖆𝖙𝖚𝖗𝖊 ++]
FanfictionNet Sagaras Wijaya seorang sniper dari pasukan polisi khusus harus berurusan dengan mafia licik dengan tag name DARK BLOOD. "Dia menyebalkan." "Aku juga sniper, dasar bodoh." 🔞 to 21+ > > > NETJAMES Rank 7-James