Baca sesuai urutan judul.
Vote dong tukhon:)Heppi riding, typo(s) everywhere:')
........
D͓̽A͓̽R͓̽K͓̽ B͓̽L͓̽O͓̽O͓̽D͓̽
Net berbohong saat mengatakan dia akan pulang, sebenarnya Mark mengumpulkan pasukannya di rumahnya untuk membahas sesuatu. Net juga akan menceritakan semua informasi yang dia dapat setelah mewawancarai James. Para polisi ini tidak memiliki rasa kantuk walau mereka sudah begadang dan melalui malam panjang dengan musuh mereka.
"Jadi maksudmu mereka menyelundupkan remaja ke negara lain dengan dalih ingin merampok bank?" tanya Mark guna memastikan.
"Iya begitu yang anak itu bilang."
"Kalo dari ceritamu, aku jadi curiga dengan anak itu." kata Tawan.
"Kenapa mas?" giliran Park yang bertanya.
"Mereka mafia kelas kakap bung, anak SMA sepertinya bisa lolos dengan alasan pernah ikut pramuka? It just doesn't make any sense."
"Tapi bisa jadi lho mas, aku dulu ikut pramuka juga bisa lepas dari ikatan." kata Yim.
"Dan turun dari lantai dua menggunakan tali?" tanya Tawan yang tidak bisa dijawab lagi oleh Yim.
"Di suatu keadaan darurat siapapun bisa melakukan apapun." kata Gun membuat para rekannya terdiam bergelut dengan pikiran masing-masing.
"Kalian ga seharusnya curiga sama anak SMA seperti dia, luka yang dia derita cukup serius, kalian masih ragu?" Nunew kesal dengan pembahasan yang dia dengar, dia sendiri yang mengobati luka James. Bisa-bisanya mereka masih ragu, pikir Nunew.
"Bener juga, luka dia serius lho mas. Tadi aku juga liat ada luka gosong karena lilin."
"Hm... Apa para mafia memang sebejat itu? Mereka memperlakukan anak di bawah umur dengan sadis dan dipaksa melakukan hal yang tidak sesuai usia mereka." kata Mark.
"Kayanya kita ga boleh curiga sama anak itu, dia adalah satu-satunya korban dan mungkin bisa jadi satu-satunya petunjuk untuk kita." kata Yim.
"Tapi_"
"Mas Tawan jangan khawatir, di markas kan ada cctv dan tadi aku memasang penyadap suara di seluruh ruangan. Kalo dia mencurigakan pasti ketauan." kata Net.
"Ini yang kusuka darimu Net. Baiklah lupakan soal anak itu, biarkan dia istirahat beberapa hari di markas. Park cari tahu dimana anak-anak itu dikirim." titah Mark.
"Baik."
James bersikap sangat baik selama seminggu tinggal di markas kepolisian. Para polisi tidak menemukan keanehan apapun darinya karena sedari awal James sangat teliti dengan sekitar. James tahu bahwa Net memasang penyadap suara hampir di seluruh ruangan. James juga tidak bodoh untuk menyadari ada banyak CCTV di markas, karena di markas mafia juga banyak dipasang CCTV.
Aku yakin pak tua itu sangat ingin sekali memenggal kepalaku. - batin James.
"James, bagaimana lukamu? Apa kamu sudah makan?" Yim datang memeriksa James di ruang kesehatan. James diurus dengan baik mulai dari pakaian sampai gizi tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖆𝖗𝖐 𝕭𝖑𝖔𝖔𝖉 [𝖒𝖆𝖙𝖚𝖗𝖊 ++]
FanfictionNet Sagaras Wijaya seorang sniper dari pasukan polisi khusus harus berurusan dengan mafia licik dengan tag name DARK BLOOD. "Dia menyebalkan." "Aku juga sniper, dasar bodoh." 🔞 to 21+ > > > NETJAMES Rank 7-James