Baca sesuai urutan judul.
Vote dong tukhon:)Heppi riding, typo(s) everywhere:')
Kinda 18+
........
D͓̽A͓̽R͓̽K͓̽ B͓̽L͓̽O͓̽O͓̽D͓̽
Mario sudah siuman beberapa jam lalu, James juga sudah menceritakan semuanya kepada Mario. Tapi ada satu hal yang James tidak suka dari ayahnya yaitu Mario tetap membela pengacara Yanin, pengacara terpercaya Mario.
"Yanin tidak mungkin berlaku seperti itu."
"Ayah kenapa bebal sekali sih? Tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi."
"Kamu hanya berpikiran negatif saja James. Percaya saja pada Yanin."
"Ayah? Kamu lebih percaya Yanin daripada aku?"
"Bukan begitu, kamu belun ada bukti, bagaimana Ayah bisa mempercayai asumsimu?"
"Ck terserah, aku akan pulang. Aku lelah."
"Kamu habis bermain dengan Net ya?"
"Astaga kenapa semua orang menanyakan hal itu? Tadi pagi Chen juga bertanya hal yang sama."
"Karena terlihat dari wajah dan suaramu yang masih lemas dan bekas cekikannya masih terlihat."
James kaget dan langsung menutupi lehernya, dia tidak sadar.
"Aku lupa menutupinya karena khawatir denganmu, ini semua salahmu."
"Ohhoo kamu mengkhawatirkan ayahmu ini?"
"Terserah, ayah baik-baik di sini. Aku pulang dulu, ada wanita dan anak kecil yang harus aku lindungi."
"Iya James berhati-hati lah, ingat kamu sedang dalam masa bertaubat."
"Ayah dengar?"
"Ayah hanya tidak sadar bukan mati. Ayah mendengar semua ucapanmu di bawah alam sadar ayah, saat kamu memakiku aku juga tau."
James nyengir saja, lalu mencium kedua pipi Mario.
"Aku pulang, bye bye pak tua."
James berlari sebelum mendapat omelan dari ayahnya yang sudah sepuh. Mario hanya menggeleng pelan melihat tingkah James yang tidak pernah berubah dari kecil.
Cklek
"Bagaimana kabarmu pak Mario?" seorang wanita berumur mendekati Mario.
"Ah Yanin kamu datang juga, tadi aku membicarakanmu dengan James."
Yang dipanggil Yanin mendudukkan diri di kursi samping ranjang rumah sakit. Wanita itu tersenyum ramah ke arah Mario. Dia membawa satu keranjang buah sebagai buah tangan.
"Pak Mario yakin akan membalikkan nama untuk semua harta anda menjadi milik James?"
"Tentu saja, dia anakku."
"Anak angkat." ralat Yanin.
"Mau anak angkat ataupun kandung dia tetap anakku."
"Juga simpananmu?"
"Itu masa lalu, jangan dibahas lagi. Aku sudah bertaubat."
"Ahaha maafkan saya pak, ini semua berkasnya pak. Silakan dicek dulu." Yanin memberikan berkas-berkas yang perlu ditandatangani oleh Mario.
"Tidak usah, langsung saja agar cepat." Mario langsung menandatangani berkas itu tanpa membacanya.
"Sudah, jadi kapan akan diurus lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖆𝖗𝖐 𝕭𝖑𝖔𝖔𝖉 [𝖒𝖆𝖙𝖚𝖗𝖊 ++]
FanfictionNet Sagaras Wijaya seorang sniper dari pasukan polisi khusus harus berurusan dengan mafia licik dengan tag name DARK BLOOD. "Dia menyebalkan." "Aku juga sniper, dasar bodoh." 🔞 to 21+ > > > NETJAMES Rank 7-James