Baca sesuai urutan judul.
Vote dong tukhon:)Heppi riding, typo(s) everywhere:')
........
D͓̽A͓̽R͓̽K͓̽ B͓̽L͓̽O͓̽O͓̽D͓̽
Yim menarik tangan James yang berusaha menutupi lehernya. Yim menganga melihat leher James yang dipenuhi cupang dan bekas cekikan. Dia mengangkat dagu James agar bisa melihatnya dengan benar, dia mendecak kesal.
"Ck, lagi?"
"La..gi?"
"Pasti Net yang melakukan ini kan?"
"K-kok mas Yim tau."
"Perasaan penyakit gilanya itu udah sembuh, kenapa kumat lagi?"
"Dia pernah berobat?"
"Pernah, aku pernah melihat dia bermain dengan gadis tapi dengan cara yang cukup kasar. Aku memaksanya berobat dan akhirnya dia di rehab 1 tahun, ini terjadi sudah lama sekali bahkan waktu aku masih SMP."
"Lama sekali."
"Kenapa bisa kumat? Kamu melakukan apa padanya?"
"Aku tidak..."
Apa karena dia melihatku setengah telanjang? - batin James.
"Aih... Salahkan dirimu karena terlalu cantik James, kamu ini laki-laki atau perempuan sih?"
"Aku buatan tuhan ya, jangan salahkan kecantikanku."
"Terserah, pakai ini untuk menutupinya." Yim memberikan syal yang dia pakai.
"Terimakasih."
"In case he's over to u, tendang aja selangkangannya. Jangan sampai dia dipenjara karena membunuh orang."
"Eum.. Baiklah."
Yim dan James pergi menuju ruang perawatan para anggota aparat keamanan. Polisi yang mengenal James menatap heran. Yim memberikan kode pada rekannya bahwa dia yang meminta James datang.
"Net ada di ruang itu, pergilah."
"Terimakasih."
James menuju ruangan itu, di sana ada banyak orang dengan luka ringan sedang ditangani dokter. James mengembangkan senyum saat melihat wajah Net. Net berjalan santai agar tidak mengganggu yang lain.
"Mas.."
"Lho James, kok kamu di sini?"
"Mas Yim telfon aku, sebenernya aku disuruh di rumah dinas aja tapi aku khawatir sama kamu."
Net tersenyum, dia memeluk James dengan lengannya. Goresan peluru tidak terlalu menyakitkan. Net terkekeh saat melihat perubahan warna kulit James dari putih salju menjadi merah tomat.
"Kamu malu?"
"I-iya lah, banyak orang di sini. Lepasin." James menjauh tapi ditarik lagi oleh Net.
"Biarin aja."
"Luka nya sakit ga?"
"Engga kok, pelurunya meleset jadi cuma kena kulit luar aja."
"Ouu... Syukur deh."
"Aku tadi liat orang yang mirip kamu pergi ke jalan lain."
"Ha? Aku di rumah terus kok, aku kan ga hafal jalan."
Net mengangguk mengiyakan.
"Salah liat kayanya." kata Net.
"Yim, mereka kok kaya deket banget ya?" tanya Park.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕯𝖆𝖗𝖐 𝕭𝖑𝖔𝖔𝖉 [𝖒𝖆𝖙𝖚𝖗𝖊 ++]
FanfictionNet Sagaras Wijaya seorang sniper dari pasukan polisi khusus harus berurusan dengan mafia licik dengan tag name DARK BLOOD. "Dia menyebalkan." "Aku juga sniper, dasar bodoh." 🔞 to 21+ > > > NETJAMES Rank 7-James