Matahari sudah terbit di ufuk timur cahaya mentari sudah menerangi isi bumi dan sudah masuk ke sela-sela jendela kamar seseorang, tapi pemilik kamar itu belum terbangun dari tidurnya dan masih bergelung nyenyak di dalam selimut nya, sampai tiba-tiba ada suara yang membangunkannya.
"Mal bangun elah lu, jangan tidur Mulu, katanya mau jogging, jadi gak?" Tanya Afan yang sedang membangunkan Mala yang masih tidur nyenyak.
"Bentar lagi elak Fan, lima menit lagi, lu tunggu di bawah aja" Ucap Mala sambil menarik selimut itu hingga menutupi seluruh tubuhnya.
"Ahh elah lu dasar kebo!!!" Ucap Afan sambil meninggalkan kamar Mala untuk turun ke bawah.
"Apa lu bilang? kebo? hehh! Enak aja ngatain gue kebo, dasar adek laknat! Ya udah tungguin dulu bentar gue mau siap-siap" Balas Mala segera pergi menuju ke kamar mandi bersiap-siap.
"Good morning all" Ujar Mala menyapa seluruh anggota keluarganya yang sudah berada di bawah.
"Morning too" jawab kompak Mama papa Dan Afan.
"Ayo keburu siang" Ajak Afan kepada Mala.
"Iya ya sabar Napa" jawab Mala tapi sebelum itu Mala terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya.
"Iya hati-hati, jangan ribut terus ya kak sama adik nya" Ucap mama memperingatkan.
"Iya ma, insyaallah" Balas Mala sambil mengejar Afan yang sudah berada di ambang pintu.
Pagi ini cuaca begitu bersahabat untuk dua orang saudara yang sedang lari pagi di taman belakang kompleks. Pagi yang masih melihatkan langit biru dengan sinar jingga yang tidak terlalu terang, suasana hari Minggu di taman ini tidak terlalu ramai, entahlah mungkin pengunjung lebih suka jogging saat matahari lebih mulai naik.
Tiga puluh menit mengelilingi lapangan basket yang berada di sekitar kompleks sudah membuat Mala ngos-ngosan keringat nyaris membasahi seluruh tubuhnya, padahal matahari pun belum menunjukkan diri sepenuhnya, sementara Afan masih tetap berlari dengan ekspresi yang sama sekali tidak terlihat lelah.
Menyerah. Akhirnya Mala memutuskan untuk selonjoran di sisi lapangan, Afan yang melihatnya pun hanya menggeleng pelan sembari meneruskan kegiatannya, baru setengah jam tetapi Mala sudah seperti lari lima jam dibawah terik matahari saja.
"Tunggu gue beli minum dulu" Ucap Afan kemudian membeli air mineral di warung yang tidak jauh dari sana.
Setelah itu Afan memberikan air mineral biasa kepada Mala" kok gak dingin?" Tanya Mala.
"Masih pagi, ga baik minum yang dingin, Mal" Jawab Afan.
"Ayo pulang" Ajak Afan pada Mala.
"Ayo, udah capek gue rasanya" Jawab Mala senang.
Afan dan Mala baru saja tiba di rumah setelah jogging di lapangan yang berada di kompleks perumahan mereka.
"Sekarang mending kalian mandi dulu biar seger, habis itu turun lagi ke bawah" Suruh Anita, mama dari Afan dan Mala.
"Iya mah" Jawab mereka kompak lalu setelahnya Mereka pun segera beranjak dari sofa dan pergi menuju kamar masing-masing.
Mereka baru saja selesai mandi dan langsung turun ke bawah untuk menemui sang mama.
"Mah, papah kemana" Tanya Mala.
"Ada tuh di ruang kerjanya" Jawab sang mama.
"Ooo" Balas mereka berdua secara bersamaan.
"Ehh iya Afan udah punya pacar belum nihh kenalin ke mama dong kalau udah punya" Tanya Anita seraya menaik turunkan alisnya, menggoda sang anak ke duanya yang saat ini sudah mulai beranjak dewasa.
"Apaan sih ma, Afan gak ada pacar" Jawab Afan atas pertanyaan dari sang mama.
"Halah bohong ma tuh, padahal aslinya mah punya" Ujar Mala.
"Gak usah dengerin Mala, ma" Ucap Afan.
"Iya ya, udah kalian berdua jangan suka berantem, mama pusing lihatnya" Ucap Anita sedikit pusing jika anak keduanya itu berantem.
"Yaudah ma, Afan mau pergi dulu" Pamit Afan.
"Mau kemana?" Tanya Anita.
"Kerumah temen" Jawab Afan singkat.
"Ke Rumah temen apa kerumah itu cewek" Goda Mala.
"Yaudah, hati hati ya fan" Ucap Anita dan diangguki oleh Afan.
Afan pun segera pergi menuju kamar untuk mengambil jaket dan juga ponsel yang dirinya taruh di kasurnya tadi.
Setelahnya Afan pergi keluar dari rumah dengan menggunakan motor kesayangannya, Afan mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang, Tujuannya sekarang adalah kerumah Sridevi untuk mengembalikan sebuah jepitan rambut yang kemarin tertinggal di taksi, benar jepitan milik Sridevi jatuh ketika berada di taksi, untung supir taksi memberikan jepitan itu kepada Afan.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya Afan sudah berada di kontrakan, tempat Sridevi tinggal, dirinya turun dari motor dan membuka helm di kepalanya, lalu berjalan mengetuk pintu.
"Tok...tok.." Afan mulai mengetuk pintu kontrakan milik Sridevi.
Jangan lupa vote and komen 👍💞
7 Juli 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN RAHASIA
Teen FictionKenalin gue Devi, tujuan gue hidup itu hanya ingin bertemu dengan Abang gue yang selama ini tinggal di Jakarta, ya gue dengan Abang terpisahkan sejak kecil. Orang tua kami berpisah sejak kami masih kecil, Abang dibawa oleh papa ke Jakarta, sedangkan...