Bagian 41: Tamu tak Diundang

415 46 7
                                    


💐HAPPY READING💐

"Masih sakit?" tanyanya pelan namun masih bisa didengar oleh cowok yang sedang berbaring lemas.

"Enggak" jawab Afan tatapannya fokus pada gadisnya ini, dari sorot matanya ia bisa melihat bahwa gadisnya sangat khawatir melihat keadaannya seperti ini.

Mendengar jawaban Afan, ia tak percaya, lalu ia berinisiatif untuk mengeceknya, tangan kanannya ia tempelkan di jidat Afan, dan ternyata panasnya masih sama belum turun juga.

"Masih panas" kata Sridevi.

"Hmm" Afan berdeham pelan.

"Udah makan?"

"Udah"

"Beneran? tapi di mangkok masih banyak buburnya" ucap Sridevi. Memang ia tadi sempat tak sengaja melihat mangkok di nakas.

"Lo pasti sedikit kan makanya" ujar Sridevi tak ditanggapi oleh Afan.

"Gue suapin ya" pinta Sridevi seraya mengambil mangkok berisi bubur.

Sebelum menyuapkan, ia meniup setiap sendok bubur agar tidak terlalu panas. Kemudian Sridevi menyuapkan dengan pelan, Suapan pertama terasa begitu lembut dan nyaman di tenggorokan Afan yang kering. Setiap suapan bubur, dengan kehangatan dan perhatian yang diberikan gadisnya itu mampu membuat Afan merasa lebih baik sedikit demi sedikit.

"Nah gini dong habis buburnya" ucap Sridevi melihat pacarnya yang sangat menikmati suapan darinya.

"Nih minum" Sridevi menyodorkan minuman air putih.

"Makasih"

"Sama-sama, cepat sembuh"

"Hmm, tadi berangkat sama siapa?" tanya Afan mengingat jika tadi pagi ia tidak bisa menjemput gadisnya itu karena sakit.

"Sendiri"

"Gak sama tuh cowok"

"Enggak, Fan. Gue berangkat sendiri naik bus" ucap Sridevi jujur.

"Tadi kesini sama siapa?"

"Bareng Nizam sama Eby"

"Naik motor Eby?"

"Enggak, tadi naik motor Nizam"

"Oh"

"Kenapa? Lo marah?" tebak Sridevi, apa pacarnya akan marah padanya.

"Gak, cuma nanya aja"

"Beneran?"

"Hmm, lagian ga mungkin juga Lo mau sama Nizam" ujar Afan penuh keyakinan.

"Kalau gue mau gimana"

"Gak akan, gue tau selera Lo kayak gimana"

"Emang gimana?" tanya Sridevi polos.

"Ganteng kayak gue" narsis Afan.

"Selain ganteng?"

"Gue keren, kaya, perhatian, semua ada di diri gue" ucap Afan sangat pede sekali.

"Pede banget Lo"

"Harus!"

"Udah minum obat?" tanya Sridevi.

"Belum"

"Loh koh belum, mana obatnya, gue bantu minum obat"

"Tuh di laci"

Sridevi mencari obat di laci, setelah menemukan ia mencari obat yang mana untuk pacarnya ini, ketika sudah menemukan obat yang cocok untuk Afan, akhirnya ia menyerahkan pada Afan.

CINTA DAN RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang