💐HAPPY READING💐
Sinar mentari bersinar di pagi hari, suara burung sangat terdengar jelas, suasana pagi ini terbilang sangat dingin, sebab tadi malam hujan mengguyur kota Jakarta.
Saat ini Afan sudah rapi dengan seragam sekolahnya, mungkin ini terbilang masih pagi, namun karena hari ini hari Senin dan dia juga ingin menjemput Sridevi ya jadi dia harus berangkat lebih awal dari hari biasanya.
Afan mengendarai motornya keluar dari gerbang rumahnya yang menjulang itu, gerbangnya terbuat dari besi sehingga ia harus turun dulu untuk membuka gerbang itu.
Dan saat ini Afan sudah berada di jalan menuju kontrakan Sridevi, dia membelah jalan ibu kota yang sangat ramai dengan berbagai macam kendaraan, udara pagi ini sangat sejuk, jalanan pun masih terlihat basah karena hujan semalam.
Dua puluh menit di jalan, akhirnya Afan sudah tiba di depan kontrakan Sridevi, di depan pintu sudah terlihat pacarnya yang sedang menunggunya, kemudian Afan membuka helm nya.
"Sorry, kalau nunggu lama" Ucap Afan.
"Gapapa, santai aja, ini juga belum telat-telat banget" Ujar Sridevi seraya berjalan menuju motor Afan.
"Nih, pake" pinta Afan memberikan helm untuk dipakai Sridevi.
Sridevi menerimanya, lalu tanpa bicara apapun dia memakai helm tersebut, dan dengan pelan dia menaiki motor Afan yang besar ini.
"Pegangan" suruh Afan dengan suara pelan.
Sesampainya di gerbang sekolah, Afan berhenti sejenak untuk mengatur napas. Gerbang menjulang itu sudah mulai dipenuhi oleh teman-temannya yang juga baru tiba. Kemudian dia mengendarai motornya lagi untuk menuju area parkiran yang sudah mulai ramai dengan kendaraan.
Di parkiran, Afan mengunci motornya sementara Sridevi menunggu. Mereka kemudian berjalan bersama menuju koridor sekolah yang sudah mulai dipenuhi oleh siswa-siswa lain. Di tengah perjalanan, dia menggenggam tangan srudevi dengan kuat.
Keduanya berjalan menuju kelasnya, Ketika tiba di depan kelas, Afan membuka pintu dan mempersilakan Sridevi masuk terlebih dahulu. "Ladies first," katanya dengan tersenyum.
Sridevi tertawa kecil dan masuk ke dalam kelas. Kelas sudah mulai dipenuhi oleh teman-teman sekelas mereka. Mereka berdua berjalan ke bangku mereka masing-masing . Meletakkan tas di meja, mereka segera bersiap untuk pelajaran pertama.
"Dev, Lo tumben berangkat bareng si Afan" tanya Vio kepo.
"Ya iya lah, kan dia pacar gue" jawaban dari Sridevi membuat Vio terkejut bukan main, sejak kapan keduanya jadian, dan kenapa bisa. Pikirnya.
"Hah??!! Sejak kapan, anjirr"
"Baru kemarin" jawab Sridevi pelan.
"Kok bisa Lo jadian sama dia"
"Tanya mulu Lo, kepo banget"
"Yaudah sih gapapa"
bel istirahat berbunyi lebih nyaring dari biasanya, atau mungkin perasaan itu datang karena Afan dan Sridevi sudah tidak sabar untuk menghabiskan waktu bersama di kantin.
Guru pun sudah keluar dari kelasnya, lalu Afan menghampiri meja Sridevi.
"Ayo, ke kantin" Ajak Afan.
Sridevi mengangguk, merapikan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.
"Vio, gue ke kantin sama Afan ya" ucap Sridevi kemudian di angguki oleh Vio yang masih menulis materi tadi.
Mereka berdua keluar kelas, berjalan berdampingan menyusuri koridor yang ramai dengan siswa-siswa lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN RAHASIA
Novela JuvenilKenalin gue Devi, tujuan gue hidup itu hanya ingin bertemu dengan Abang gue yang selama ini tinggal di Jakarta, ya gue dengan Abang terpisahkan sejak kecil. Orang tua kami berpisah sejak kami masih kecil, Abang dibawa oleh papa ke Jakarta, sedangkan...