Bagian 4 : Payung

1.2K 118 3
                                    


🌷Happy Reading🌷




"Mau pesen apa Dev?, Sekalian gue pesenin" Tawar Vio pada Sridevi.

"Yang paling murah aja, ada kan?" Tanyanya.

"Ada lah, disini ga harus makan yang mahal kog, jadi mah bebas"

"Bakso gimana?, Tiba-tiba gue pingin"

"Yaudah samain aja sama Lo" Ucap Sridevi.

"Oke, minuman Lo apa"

"Samain kek Lo"

"Oke, gue pesen dulu" Ujar Vio seraya pergi untuk memesan makanan dan minuman.

Lima menit kemudian Vio sudah kembali duduk disamping Sridevi, sembari menunggu pesanan datang, mereka saling mengobrol.

Sampai pada puncaknya kehebohan menjadi-jadi di akibatkan oleh kedatangan cogan cogan SMA Andromeda tidak lain dan tidak bukan adalah Afan dkk.

Afan ganteng banget dehh....jadi pingin jadi pacar dia

Eby calon imam gue yang paling ganteng

Aku padamu Nizam sayang

Tante anaknya buat saya ya!

Ya kurang lebih seperti itu lah teriakan para penggemar Afan dkk.

...000....


Kringg.... Suara bel pulang berbunyi, seluruh siswa-siswi berhamburan keluar kelas, dan segera menuju parkiran.

Namun berbeda dengan gadis yang bernama lengkap Sridevi Gracilla, ya dia saat ini sedang duduk manis di halte sembari menunggu bus datang.

Selama menunggu di halte ternyata hujan tiba-tiba turun, dan membuat suasana semakin dingin, suara-suara kendaraan yang berlalu lalang pun menjadi samar karena suara gemuruh hujan yang jatuh diatas atap halte. Untungnya, tidak ada suara petir yang biasanya muncul disaat hujan lebat seperti ini.

Mau tidak mau dirinya harus tetap menunggu di halte. Entah hingga hujan reda atau hingga bus nya tiba, tanpa dirinya sadari ia mengeluh berkali-kali, merasa kalau hari nya sial karena hujan yang tak kunjung reda.

"Payung buat Lo" Ucap sesorang seraya menyodorkan sebuah payung berwarna ungu dengan motif boneka.

"Buat gue?" tanya Sridevi dengan bingung.

"Siapa tau Lo butuh" Ujar Rakha, ya dia Rakha, kakak kelasnya di SMA Andromeda.

"Gue Rakha, Lo?" Ucap Rakha dengan duduk di samping Sridevi.

"Gue Sridevi" Jawab Sridevi yang masih memegang payung yang diberikan oleh Rakha tadi.

"Kenapa pulang naik bus" tanya Rakha.

"Suka aja, rasanya asik gitu" Ucap Sridevi dengan tersenyum tipis kearah Rakha.

"Ohh" jawab Rakha singkat.


...000...




Tiga remaja laki-laki itu duduk disalah satu meja, diujung barat, dengan sofa berwarna merah.

Jam menunjukkan pukul sembilan malam, Afan dkk masih asik berkumpul di club malam.

Mereka memang sudah janjian sewaktu pulang sekolah tadi siang, rencananya akan main sebentar, sambil membahas hal penting.

Tawa dan canda mengiringi ketiganya, dentuman musik yang kian memekakkan telinga semakin menambah keramaian.

Lampu kelap kelip di seluruh penjuru ruangan, benar benar menyilaukan mata.

Ia yakin seratus persen, jika ada orang yang tidak terbiasa datang ke club malam, pasti akan langsung pusing, atau bisa juga akan mual. Karena tidak terbiasa dengan suasananya, apalagi bah alkohoyyang begitu menyeruak ke indra penciuman.

Waktu berjalan cepat, sekarang sudah menunjukkan pukul 12 malam, Afan kembali meneguk minumannya, cowok itu hampir mabuk berat, ia mau mengambil segelas whiskey lagi, namun segera Eby hentikan.

"Jangan fan, Lo udah mabuk, gue antar pulang aja sekarang" Afan menggeleng kuat.

"Ga, gue balik sendiri!!"

"Ck! Lo nyari mati!?, Nyetir waktu mabuk"

"Gue enggak mabuk!, Zam"

Setelah memutuskan untuk pulang, beberapa menit perjalanan, akhirnya ia sampai dirumah.

Ia dengan langkah Pelan memasuki kamarnya, dan mengunci kamarnya kembali, lalu dia segera merebahkan tubuhnya ke kasur miliknya.



Jangan lupa vote dan komen
Terimakasih

21 Juni 2023

CINTA DAN RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang