Bagian 36: Sebuah Rencana

314 30 5
                                    



💐HAPPY READING💐



Bel pulang berbunyi, menandakan jam pelajaran hari ini telah selesai, Sridevi bergegas memasukkan buku-buku nya ke dalam tas, lalu Sridevi dan Afan keluar dari kelas bersama-sama, senyum kebahagiaan terpancar di wajah mereka setelah melewati hari yang panjang di sekolah.

Kemudian keduanya berjalan menuju parkiran motor, setelah itu keduanya keluar gerbang dengan Afan yang mengendarai motornya. Sridevi duduk di belakang Afan, memeluk pinggangnya erat. Mereka menikmati udara senja yang sejuk dan pemandangan sepanjang perjalanan.

Ketika mereka tiba di depan kontrakan Sridevi, dia mematikan mesin dan sridevi turun dari motor dengan hati-hati.

"Mau mampir?"

"Gak usah, gue pulang aja, takut dicariin" Jawab Afan dan diangguki oleh Sridevi.

"Soal perjodohan Lo gimana, Fan?" tanya Sridevi sedikit takut.

"Lo tenang aja, gue bakal tetap nolak perjodohan itu, lagian kan gue juga udah punya Lo yang cantik ini" ucap Afan seraya mengelus rambut pacarnya ini.

Sridevi tersenyum lebar "Iya, gue percaya, yaudah sana pulang"

Afan mengangguk pelan, lalu dia menaiki motornya, dan memaikan helm nya kembali.

"Hati-hati" ucap Sridevi.

Sampai di rumah, Afan dikagetkan dengan seorang perempuan yang tengah duduk berbincang dengan mamanya, siapa perempuan itu?. Pikirnya.

Afan tetap melangkahkan kakinya menaiki tangga untuk segera masuk ke dalam kamar, namun langkahnya terhenti ketika Anita memanggilnya.

"Afan, sini nak"

Dengan rasa malasnya Afan berjalan mendekat ke arah mamanya.

"Duduk" suruh Anita.

"Gak bisa ma, aku mau mandi" tolak Afan lembut.

"Sebentar saja, fan. Ini mama mau ngenalin sama anak teman mama, yang kemarin mama ceritakan" Ucap Anita pada putranya ini.

"Duduk sebentar" suruh Anita lagi.

Dengan rasa malas Afan duduk jauh dari perempuan ini, dia memilih kursi yang sedikit jauh.

"Agak kesini, fan"

"Afan disini aja ma, mau ngomong apa"

"Kenalin ini Novia, cewek yang mama ceritakan kemarin, cantik kan?" Ucap Anita.

"Bentukan gini dibilang cantik, masih cantikan cewek gue" Batin Afan dalam hati.

"Terus?" Tanya Afan.

"Ya kamu kenalan"

"Udah tau namanya ngapain kenalan lagi" tanya Afan muak dengan drama perjodohan ini.

"Jaga bicara kamu, Fan."

"Udah gak ada yang mau di omongin lagi? Kalau ga ada Afan ke atas dulu" ujar Afan.

"Tunggu, fan."

"Setelah mandi, kamu anterin Novia pulang ke rumah" suruh Anita.

"Gak usah Tante, aku pulang naik taksi aja" tolak Novia.

"Jangan sayang, biar di antar Afan aja, supaya kalian cepat akrab juga" ucap Anita.

"Aku gak bisa nganterin, ma" kata Afan menolak.

"Kenapa? Kamu mau keluyuran gak jelas?" Bentak Anita.

"Aku mau tidur, capek. Dia bisa pulang sendiri, ma."

"Aku pulang sendiri aja Tante" ucap Novia bersuara.

"Aku ke kamar dulu, ma." Ucap Afan seraya melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Malam ini, Rakha duduk sendirian di kamarnya, lampu remang-remang menyelimuti ruangan. Di tangannya, ia menggenggam sebuah foto yang ia temukan di perpustakaan kemarin.

Foto itu menampilkan seorang gadis kecil yang tersenyum bahagia di taman bermain, di samping seorang wanita yang Rakha yakin itu adalah mamanya.

Foto ini sama persis dengan foto yang ia temukan di gubuk tua waktu lalu, apa selama ini adiknya itu ialah Sridevi?. Pikirnya.

Jika memang benar, berarti adiknya saat ini tinggal sendirian di kontrakan, beberapa waktu lalu memang ia pernah mengantarkan Sridevi pulang ke kontrakannya, dan tanpa ia sadari ia sudah dekat dengan adiknya.

Kemudian ia menaruh foto itu ke nakas samping kasurnya, dan merebahkan tubuhnya di kasur king size berwarna putih itu.

Disisi lain, seorang perempuan berpakaian sedikit terbuka tengah berjalan menuju cafe, perempuan itu tidak sendirian melainkan dengan seorang laki-laki yang memakai topi hitam.

Keduanya masuk ke dalam cafe itu, dan mencari tempat yang kosong dan sepi.

Perempuan itu ialah Novia Carabella, perempuan yang akan dijodohkan dengan Afan.

Setelah mencari tempat yang kosong, akhirnya keduanya menemukan bangku yang kosong, dan saat ini keduanya sudah duduk.

Dan kini keduanya menunggu pesanan mereka datang, sebab tadi keduanya sudah memesan makanan dan minuman.

"Gimana rencana kita?" Tanya seoarang yang bertopi, yang tak lain adalah Andrian.

"Ya gitu deh"

"Gitu gimana? Gagal?" tanya Andrian Kembali.

"Dia masih nolak, tapi gue akan berusaha buat dia nerima perjodohan ini" Ucap Novia percaya bahwa dia bisa membuat Afan jatuh cinta padanya.

"Bagus, rencana kita harus berhasil" Ujar Andrian.

Tiba-tiba datang pelayan cafe yang mengantarkan makanan dan minumannya.

"Silahkan" Ucap pelayan itu yang tak lain adalah Sridevi.

Sridevi menaruh makanan dan minuman itu di atas meja.

"Makasih mba" ucap Novia dan diangguki oleh Sridevi.



Apa hubungan antara Andrian dan Novia? Dan rencana apa yang dimaksud oleh keduanya?

Jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote dan komen.

Terimakasih kalian semua yang sudah menyempatkan membaca cerita ini.

SALAM HANGAT DARI AUTHOR 💝♥️






18 JUNI 2024



















CINTA DAN RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang