Bagian 40: Permintaan Mama

297 45 7
                                    


💐HAPPY READING💐



Gadis cantik memakai seragam sekolahnya dengan rambut panjang yang indah sedang menunggu pacarnya datang, gadis itu tak lain adalah Sridevi. Tentu gadis itu sedang berdiri tegap di depan kontrakan untuk menunggu Afan datang, namun sedari tadi pacarnya ini tak kunjung datang. Apa laki-laki itu lupa atau bagaimana.

Sridevi mencoba menunggu dengan perasaan sabar, ia mondar-mandir ke sana ke sini namun Afan tak kunjung datang, jam juga sudah menunjukkan pukul 06.40, sebentar lagi gerbang akan di tutup. Dengan perasaan sebal ia berangkat sendiri menaiki bus, untung saja ia datang bus pus sudah datang, jadi ia tidak menunggu lama.

Kini ia sudah berada di kelas, untung saja ia tidak telat masuk, jika iya pasti guru sudah menghukumnya.

Jam pelajaran pertama sudah di mulai sejak tadi, kedua matanya masih menatap ke arah bangku Afan, bangku itu kosong, berarti pacarnya itu tidak berangkat sekolah, kemana dia?

"Lo kenapa?" tanya Vio

"Ehhh, gak papa"

"Tumben pacar Lo ga berangkat" ujar Vio santai.

"Gak tau"

"Dia gak ngabarin Lo?"

"Enggak" Jawab srudevi pelan.

Jam istirahat berbunyi, ia mengurungkan niatnya untuk pergi ke kantin, sedangkan Vio sudah pergi sedari tadi. Ia berjalan ke arah bangku Nizam, cowok itu sedang bermain game, lalu dimana teman-temannya yang lain? Kalau Eby sama lainya pergi ke kantin.

"Zam, gue boleh tanya"

"Boleh, tanya apa Dev" jawab Nizam yang masih fokus dengan ponselnya.

"Afan kenapa ga masuk?"

"Gak tau, Dev. Mungkin sakit"

"Bisa sakit juga dia"

"Bisa lah, orang dia juga manusia"

"Iya juga sih"

Kemudian ia kembali ke bangkunya lagi, memikirkan ucapan Nizam tadi, apa benar pacarnya tidak masuk karena sedang sakit? Bukannya tadi malam masih bisa chatan dengan nya, jika memang sakit, kira-kira pacarnya sakit apa?. Pulang sekolah nanti ia akan pergi ke rumah Afan, ia masih mengingat dimana alamat rumahnya, karena dulu ia pernah mengantarkannya naik taksi waktu malam-malam itu. Semoga alamatnya masih benar.

Disisi lain, seoarang laki-laki tengah terbaring lemah di kasur king size, laki-laki itu tertidur pulas dengan selimut menutupi sebagian tubunya, laki-laki itu tak lain adalah Afan, ya dia sedang sakit demam, suhu tubuhnya sangat tinggi, entah karena apa dia bisa demam tinggi seperti ini. Tadi malam sebelum tidur ia masih sehat, namun tadi pagi sekitar jam 5 ia ingin beranjak dari kasurnya tiba-tiba kepalanya pusing dan hampir jatuh, namun untungnya Anita masuk ke kamarnya, dan menahan tubuhnya yang hampir jatuh ke lantai.

Melihat putranya yang sedang sakit, Anita mencoba mengobatinya dengan menaruh handuk kecil yang sudah ia peras dengan air hangat, kemudian ditaruhnya handuk hangat itu dibagian jidat. Lalu Anita turun ke bawah untuk membuatkan bubur.

Setelah selesai membuat bubur, Anita Kemabli ke kamar Afan dengan membawa semangkok bubur juga air minum. Anita menaruh bubur dan air itu di nakas samping kasur.

"Bangun nak, ini mama udah buatin bubur"

Mendengar ada suara seoarang perempuan, Afan membuka matanya perlahan, ia melihat mamanya sedang duduk di samping kasurnya.

"Mama suapin ya?" ucap Anita dan diangguki oleh Afan.

Sebelum mengambil mangkok bubur itu, Anita membangun Afan untuk bangun dari tidurnya.

CINTA DAN RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang