Sridevi yang berada di dalam kontrakan merasakan ada suara orang yang mengetuk pintu, apa jangan-jangan memang ada yang mengetuk pintu dari luar?.
Sridevi saat ini masih berada di dapur, disibukkan dengan membuat makanan untuk dirinya makan, namun Sridevi menghentikan memasaknya, dan pergi untuk menuju pintu.
Nah, benar kan apa yang dikatakan Sridevi tadi, memang ada seseorang yang mengetuk pintu.
Kemudian Sridevi membuka pintu kontrakan, dan menampakkan seorang cowok berjaket yang tak lain adalah Afan.
"Ehh Lo ngapain kesini?" Tanya Sridevi membuat Afan menoleh ke hadapannya.
"Ini punya Lo kan?" Tanya Afan seraya menunjukkan jepitan rambut yang berbentuk pita.
"Iya, Lo dapat dari mana?, Kemarin gue sempet cari tapi gak ada, ehh taunya sekarang ada di Lo" Ucap Sridevi dengan perasaan bingung.
"Ketinggalan di taksi" Jawab Afan singkat.
"Ohh, yaudah sini balikin" Ujar Sridevi seraya mengambil jepitan rambut dari tangan Afan, namun Afan malah mengangkatnya ke atas.
"Enak aja main Lo ambil" Afan tidak terima.
"Terus?"
"Bayar dulu" Ucapan Afan membuat Sridevi terkejut bukan main, bukankah Afan ini anak orang kaya, ya kali dia tidak punya uang.
"Gak ada duit gue, lagian Lo kan anak orang kaya, mana mungkin Lo ga punya duit" Protes Sridevi panjang lebar.
"Itu duit punya orang tua gue, kalau gue sih gak punya duit"
"Gak usah merendah untuk meroket deh fan" Ucap Sridevi malas.
"Atau gini aja, gue kan gak punya duit, jadi Lo gue masakin aja, soalnya gue juga lagi masak, nah habis itu jepitan gue balikin" Sridevi memberi saran.
"Oke" Jawab Afan singkat.
"Yaudah ayo masuk" Ajak Sridevi.
"Tapi sorry kontrakan gue kecil kek gini" Sambung Sridevi.
"Gapapa"
"Yaudah Lo tunggu disini, gue mau lanjutin masak dulu" Ucap Sridevi, lalu pergi untuk melanjutkan masak.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, Sridevi akhirnya menghampiri Afan yang sedari tadi duduk sendiri seraya melihat ponsel, entah apa yang saat ini Afan lihat di ponselnya.
"Ekhmem.... Ini gue udah masakin, tapi sorry ya kalau cuma ini dan rasanya belum tentu enak juga sih" Ucap Sridevi dengan gugup.
Afan meletakkan ponselnya, dan menatap ke arah Sridevi yang sedang menaruh makanan di meja.
"Ini gue ambilin ya?" Ujar Sridevi dan diangguki oleh Afan.
"Makasih" Ucap Afan berterima kasih.
Sridevi mengangguk pelan" Yaudah ayo makan" Ajak Sridevi lembut.
Mereka berdua tengah makan bersama, Afan sangat menikmati makanan yang dimasak oleh Sridevi, ternyata enak juga ya. Batin Afan.
Afan menyantap makanan dengan sekilas melirik ke arah Sridevi yang tengah makan juga.
Akhirnya mereka berdua sudah selesai makan dan keheningan menyelimuti keduanya.
Namun tiba-tiba Sridevi membuka suara terlebih dahulu.
"Mana jepitan rambut gue?" Tanya Sridevi terlebih dahulu.
"Nih gue kembaliin" Ucap Afan seraya menyodorkan sebuah jepitan rambut pada Sridevi, lalu Sridevi menerimanya dengan senang hati.
"Makasih ya fan"
"Hmm, Lo tinggal sendiri?" Tanya Afan tiba-tiba dan diangguki oleh Sridevi.
"Enggak takut?" Tanya Afan lagi.
"Dibilang takut sih takut, tapi mau gimana lagi"
"Orang tua Lo kemana emang kalau boleh tau"
"Mama udah gak ada, kalau papa gak tau" Jawab Sridevi jujur.
"Ohh, ayo jalan-jalan " Ajak Afan.
"Kemana?"
"Kemana aja yang Lo mau"
"Eummm gimana ya?"
"Kalau gak mau juga gapapa, gue gak maksa orangnya" Ucap Afan.
"Eumm yaudah deh boleh"
"Mau?" Tanya Afan dan diangguki oleh Sridevi
Raut wajah Afan pun berubah menjadi gembira dan senang saat Sridevi mau pergi jalan-jalan dengannya.
"Gue ambil tas dulu ya" Ujar Sridevi.
"Iya"
" Udah siap belom?" Tanya Afan yang di balas tatapan singit oleh Sridevi.
Sudut bibir lelaki itu terangkat membentuk senyuman, dimatanya Sridevi terlihat sangat menggemaskan jika dalam mode kesal seperti sekarang.
Duh, rasanya mau Afan karungin saja gadis di depannya itu lalu akan dirinya bawa ke rumah, nggak usah mikir macam-macam, biarkan saja Afan yang memikirkan itu.
"Duh, ngapain Lo senyum-senyum gak jelas" Tanya Sridevi sewot.
Afan mengabaikan ucapan Sridevi, dirinya mengambil helm berwarna cokelat dan memakainya di kepala Sridevi.
"Sini gue pakein" Ucap Afan seraya mendongakkan dagu Afan agar dirinya bisa lebih mudah mengaitkan kancing helm yang dipakai wanita itu.
Deg
Tubuh Sridevi seketika mematung. Apa kabar jantungnya?.
Setelah memasangkan helm, Afan menatap sebentar wajah Sridevi " Cantik" Puji Afan.
Sridevi tidak salah dengar kan?
Barusan cowok itu memujinya?Setelah tersadar, Sridevi mengerjapkan matanya berkali-kali, lalu mundur beberapa langkah. Berdekatan dengan Afan bisa membuat jantungnya tidak aman.
Ayolah jantung, berdetak lah seperti biasanya.
Melihat tingkah Sridevi membuat Afan terkekeh lalu melangkah maju dan mengusap helm yang di pakai Sridevi seolah-olah dirinya sedang mengusap rambut gadis di hadapannya.
"Lo deg-degan kan? Tadi gue bisa denger suara detakan jantung Lo yang berdendang syahdu" Ucap Afan sembari mengedipkan sebelah mata.
Sial!
Dengan cepat Sridevi mengubah raut wajahnya yang tadinya terkejut menjadi kesal.
"Jadi pergi nggak?" Tanya Sridevi sinis. Lebih tepatnya agar dirinya bisa keluar dari kecanggungan ini.
"Jadi lah, masa nggak" Jawab Afan cepat.
"Makannya ayo jalan"
Jangan lupa vote and komen 👍💞
Ig: dysnr.aina
Tiktok: dysnr.aina8 Juli 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN RAHASIA
Teen FictionKenalin gue Devi, tujuan gue hidup itu hanya ingin bertemu dengan Abang gue yang selama ini tinggal di Jakarta, ya gue dengan Abang terpisahkan sejak kecil. Orang tua kami berpisah sejak kami masih kecil, Abang dibawa oleh papa ke Jakarta, sedangkan...