🌟Happy reading🌟
"DELAPAN BELAS TAHUN KITA MENIKAH, TAPI KAMU MASIH TERUS MEMIKIRKAN WANITA ITU! BUKA MATA KAMU DAREN! ISTRI KAMU AKU BUKAN DIA!!"
Daren mengepal, selama ini dia diam saja melihat kelakuan isterinya. Tapi kali ini ucapan dia sangat keterlaluan dan membuat dia tidak akan tinggal diam lagi.
PLAKK!
"JAGA UCAPAN KAMU BERLIN! JIKA TIDAK KAREKA AYAH KANU YANG MENGANCAM PAPA SAYA, SAYA TIDAK AKAN SUDI MENERIMA PERJODOHAN ITU!!"
"Masss?...." Air mata Berlin luruh sepenuhnya, tangisnya pecah. Wanita itu terduduk lemas, memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan suaminya.
Daren mengacak rambutnya frustasi, meninju sampai dinding retak, dia sudah kelewatan pada istrinya. Bagaimana pun juga Berlin adalah istrinya.
"Maaf, Saya gak sengaja nampar kamu" Ucap Daren seraya mengangkat tubuh istrinya dari lantai.
"Sekali lagi Saya minta maaf" Daren seraya mengusap air mata di pipi Berlin.
"Aku juga minta maaf mas, tadi aku emosi" Ujar Berlin seraya memeluk suaminya, pelukannya di balas oleh Daren.
"Saya mau ngomong sesuatu sama kamu, Berlin"
"Ngomong apa mas? Tapi kita duduk di situ dulu, ayo" Ajak Berlin.
Mereka berdua akhirnya duduk di kursi depan televisi.
"Saya mau memberitahu Rasha" Ucapan Daren membuat Berlin terkejut.
"Apa ini gak terlalu kecepatan mas?"
"Tidak, karena Rasha juga berhak tau masalah ini"
"Ya sudah kalau ini sudah keputusan mas, Aku ngikut aja"
"Berlin, maafin saya yang sudah tampar kamu tadi"
"Iya mas, udah lupain aja yang tadi" Ujar Berlin dengan senyum.
"Rasha tumben belum pulang, udah sore gini" Tanya Daren seraya melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 5 sore.
"Bentar lagi mas, mungkin Rasha masih nganterin pacarnya pulang" Jawab Berlin
"Rasha sudah punya pacar memangnya?" Pertanyaan dari Daren membuat Berlin terheran-heran, memangnya selama ini suaminya tidak mengetahui apa bahwa putra nya sudah memiliki kekasih.
"Ya Allah mas, sangking sibuknya kamu sama kerjaan kantor sampai kamu gak tau kalau Rasha udah punya pacar"
Daren hanya tertawa " siapa pacarnya, kog ga pernah di kenalin ke kita?".
"Aku kurang tau mas, kayaknya sih satu sekolah juga sama Rasha"
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"
"Ehh, tumben papa sama mama ada disini, nungguin aku pulang yaa" Tebak Rasha.
"Kog kamu tau, Sha. kamu duduk sini, papa mau bicara sesuatu sama kamu" Suruh Berlian agar Rasha segera duduk.
"Wihh, tumben banget, bicara apa pa, kayaknya penting" Tanya Rasha dengan sangat kepo.
"Ada sesuatu hal yang harus kamu tau"
"Iya apa pa?, masalah apa?"
"Sebenarnya kamu bukan anak mama Berlin" Ucapan Daren membuat Rasha sangat terkejut.
"Hah? Papa apaan sih, bercandanya jangan kelewatan dong pa"
"Sayang, dengerin mama yaa, apa yang dikatakan papa kamu itu benar, mama ini bukan mama kandung kamu Rasha" Ucap Berlin dengan lembut seraya memegang tangan Rasha.
"Ini pasti prank kan ma?, ini gak lucu sumpah ma pa?
"Sayang, ini bukan prank, ini memang benar apa adanya, maafin mama sama papa baru jujur soal ini, sebenarnya udah lama kita mau ngasih tau ini sama kamu, tapi waktunya belum tepat aja".
"Kenapa sih kalian bohongi Rasha, kenapa Rasha baru tau sekarang " Marah Rasha sekali menjatuhkan air matanya, yaa Rasha menangis.
"Rasha, maafin mama sama papa ya nak"
"Nak, maafin papa , ini salah papa, papa gak seharusnya menyembunyikan ini sama kamu" Ucapan permintaan maaf Dari Daren seraya memeluk Rasha.
"Rasha mau tau ceritanya gimana"
"Gini, sebelum papa nikah sama mama berlian, papa sudah menikah dulu bersama mama kandung kamu di desa, setelah papa menikah sama mama kandung kamu akhirnya kita di berikan rezeki berupa anak, yaitu kamu dan adek kamu, namun setelah kalian lahir kita berpisah dan papa membawa kamu ke Jakarta, sedangkan adek kamu tinggal di desa bersama mama kamu, dan sampai sekarang papa belum tau kabar mereka berdua" Daren menjelaskan secara rinci kepada Rasha.
"Jadi Rasha punya adek pa?" Tanya Rasha.
"Iya nak, adek kamu perempuan, pasti sekarang sudah tumbuh dewasa seperti kamu" Jawab Daren.
"Maafin papa sama mama ya nak" Ucap Daren meminta maaf pada Rasha lagi.
"Rasha udah maafin kalian berdua, makasih ya papa sama mama udah mau jujur soal ini" Ucap Rasha pada mereka berdua seraya memeluk papa dan mamanya satu persatu.
"Rasha, kamu harus tau ya nak, meskipun kamu bukan anak kandung mama, tapi mama sayang sama kamu"
"Makasih ya maa, udah mau nganggap aku kayak anak mama sendiri"
"Sama - sama sayang" Seraya memeluk erat tubuh Rasha.
"Pa, adek sama mama tinggal di desa mana?" Tanya Rasha.
"Kalau tidak salah desa sumberdukun, emangnya kenapa?"
"Pa ma izinin Rasha cari mereka yaa, Rasha mau ketemu sama mereka, gimana pun mereka tetap keluarga Rasha, walaupun papa udah pisah, dan adek juga anak papa kan?"
"Iyaa, papa izinin, nanti kalau ada kabar beritahu papa, papa juga mau ketemu sama anak perempuan papa"
"Mama juga izinin, tapi ingat pesan mama harus hati-hati yaa"
"Makasih papa sama mama udah ngizinin"
"Iya sama-sama nak" ucap mereka berdua.
Jangan lupa vote and komen
Terimakasih 🙏🥰20 Desember 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN RAHASIA
Teen FictionKenalin gue Devi, tujuan gue hidup itu hanya ingin bertemu dengan Abang gue yang selama ini tinggal di Jakarta, ya gue dengan Abang terpisahkan sejak kecil. Orang tua kami berpisah sejak kami masih kecil, Abang dibawa oleh papa ke Jakarta, sedangkan...