Happy Reading
"Makasih buat semuanya, Fan" Ucap Sridevi turun dari motor, menyerahkan helm pada Afan.
"Yoii, gue pamit" Pamit Afan seraya memakai helm nya kembali.
"Iya"
Afan pergi dengan motornya dari hadapan Sridevi, kemudian dirinya masuk ke dalam kontrakan.
Hari sudah sangat malam, dirinya menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya dan tidak lupa juga melaksanakan sholat Isya.
Setelah selesai sholat, Sridevi duduk di ranjang kamarnya. Lalu dirinya mengambil sebuah bingkai foto.
Sridevi menangis. Dirinya terus memperhatikan wajah mamanya di depan bingkai tersebut. Lagi-lagi dirinya teringat dengan mamanya.
"Rasanya udah lama banget aku gak ketemu mama, aku kangen, mama perginya terlalu jauh" Lirihnya dengan derai air mata.
"Mama kenapa ninggalin aku sendirian? Aku gadis lemah yang setiap malam nangis karena banyak masalah"
Sridevi semakin menangis saat melihat foto ibunya yang senyum dengan tulus. Rasa rindunya semakin besar membuatnya semakin sedih karena rasa rindunya tidak akan pernah terbalaskan.
Sridevi berjalan keluar dari kamarnya dengan membawa bingkai foto mamanya, dirinya menuju jendela pintu kontrakannya, kemudian jendelanya ia buka, terlihat langit tampak begitu indah dengan banyaknya bintang-bintang di langit serta bulan yang begitu terang.
"Langitnya indah ya, ma. Sama seperti senyuman mama" Lirih Sridevi sambil memperhatikan langit.
"Andai mama ada di samping aku, pasti rasanya bahagia banget" Monolog Sridevi.
Sridevi menguap, sepertinya dirinya sudah mengantuk, mungkin karena menangis.
Kemudian Sridevi menutup jendelanya dengan rapat, dan berjalan menuju kamarnya, menaruh bingkai itu kembali seperti semula, dan merebahkan tubuhnya di kasur.
★★★
Hari ini adalah hari Minggu, jadwal Sridevi hari ini ialah pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan makanan, seperti sayur,dll.
Sridevi pergi ke pasar dengan jalan kaki, karena pasarnya tidak terlalu jauh.
Dirinya berjalan dengan santai, dari kejauhan sudah dapat melihat keramaian di tempat yang akan dirinya tuju itu. Para pedagang menjajakan dagangannya di mana saja. Ada yang di trotoar bahkan di pinggir jalan.
Sridevi melangkah masuk ke dalam pasar, jalannya yang basah akibat hujan semalam, ya kemarin malam memang hujan. Dan sandal yang dirinya gunakan pun menjadi kotor.
Bahan makanan yang Sridevi cari pertama adalah sayuran. Letaknya berada di bagian ujung barat pasar, berderetan dengan para pedagang ayam, udang, cumi.
Untuk menuju ke sana, Sridevi harus melewati beberapa pedagang buah-buahan, dan penjual baju.
Suara orang yang ingin membeli itu semakin terasa tatkala mereka mendekati pedagang sayur, banyak ibu-ibu yang pada mengantri untuk membeli sayuran.
Setelah mengantri panjang, kini giliran Sridevi yang membeli sayuran, dirinya mengambil sayuran wortel, bayam, brokoli.
"Udah itu aja neng?" Tanya pedagang sayur.
"Iya pak, jadi berapa?"
"25 ribu neng" Ucap pedagang sayur.
"Ini pak" Ucap Sridevi seraya menyerahkan uang 25 ribu.
"Terimakasih neng"
"Sama-sama pak"
Setelah itu Sridevi pergi dari pasar, dan menuju ke kontrakan. Sampai di kontrakan sayuran itu ia taruh di dalam kulkas, sebenarnya sayuran ini bukan untuk sekarang, melainkan besok, karena tadi pagi dirinya sudah sarapan dengan nasi telur.
Dan hari ini juga jadwalnya Sridevi bekerja di cafe sampai malam, biasanya hanya sore sampai malam, karena hari ini sekolah libur jadi dirinya harus bekerja full.
Disisi lain jarum jam dinding di kamar Afan menunjukkan pukul 07.30, dia masih terlelap dalam tidurnya.
"Astaghfirullah Afan, kebiasaan ya kamu hari minggu bangun siang" Ucap Anita, dia membuka selimut Afan yang menutupi seluruh badannya.
"Apaan sih ma, main narik selimut Afan aja, lagian ya ma hari ini tuh hari libur" Marah Afan karena tidurnya diganggu oleh sang mama.
"Mama juga tahu hari ini libur, tapi ya seenggaknya tuh kamu mandi kek, atau apa kek yang penting gak di kasur aja" Omel Anita.
"Ngapain mandi ma? Afan lagi hemat air"
"Ngapain hemat? Yang bayar juga mama bukan kamu"
"Yaudah iya iya nanti Afan mandi"
"Jangan iya iya doang"
"Terus gimana ma? Enggak enggak gitu?" Tanya Afan terkekeh.
"Udah mama capek sama kamu, mama kesini cuma mau bilang hari ini mama ada kerjaan di luar, jadi kamu jagain rumah" Ucap Anita.
"Hmm, Mala emang kemana?" Tanya Afan.
"Tadi malam dia tidur di rumah temennya, jadi gak pulang" Jawab Anita dan diangguki oleh Afan.
Setelah itu Anita pergi dari kamar Afan, dan apa yang terjadi? Afan kembali tidur lagi.
"Bodo amat gue tidur lagi aja" Monolog Afan.
Jangan lupa untuk vote and komen. Terimakasih yang sudah menyempatkan untuk membaca part ini♥️🌼😍
Next?
22 Maret 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN RAHASIA
Teen FictionKenalin gue Devi, tujuan gue hidup itu hanya ingin bertemu dengan Abang gue yang selama ini tinggal di Jakarta, ya gue dengan Abang terpisahkan sejak kecil. Orang tua kami berpisah sejak kami masih kecil, Abang dibawa oleh papa ke Jakarta, sedangkan...