Bagian 14: Pingsan

1K 103 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Upacara Senin menjadi rutinitas para siswa dan siswi yang menimba ilmu di sana. Mereka mulai mempersiapkan segala atribut yang dibutuhkan, setiap upacara yang akan berlangsung, seperti pakaian harus rapi dan lengkap, sepatu yang harus berwarna hitam di hari Senin, serta topi baik bagi kaum laki-laki maupun perempuan karena bagi mereka yang tidak mematuhi aturan akan menerima point serta baris di barisan yang sudah disediakan bagi mereka yang melanggar.

Kedisiplinan sangat di tekankan di sekolah ini, karena dalam menciptakan generasi yang baik bukan hanya berasal dari kepandaian setiap manusia namun juga harus diawali dengan rasa disiplin dan rasa tanggung jawab yang tinggi kepandaian akan hilang secara perlahan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.50 menit yang artinya sepuluh menit lagi bel akan berbunyi dan para siswa-siswi segera turun ke lapangan.

Salah satu kelas terjadi kegaduhan di luar dari kebiasaan yaitu kelas kelas X1 IPA 1, kelas dengan berbagai macam penghuni yang ada di dalamnya.

"Duh, topi gue di mana ya?" Ucap seorang siswi dari dalam kelas tersebut yang tidak lain adalah Sridevi.

"Vio, Lo liat topi gue enggak, perasaan tadi gue udah bawa topi, tapi kog sekarang gak ada" Tanya Sridevi kepada Vio yang tidak lain adalah sahabat.

Terdengar dari suaranya kini Sridevi mulai panik, panik karena keberadaan topinya yang belum ditemukan hingga saat ini, bagi mereka yang sering melanggar aturan sudah sangat biasa, apalagi tidak membawa perlengkapan upacara.

Namun tidak bagi Sridevi dirinya akan sempat panik apabila tidak membawa satupun barang penting dalam pelaksanaan upacara nanti.

Seperti saat ini, ia sangat panik karena topinya tiba-tiba tidak ada entah tertinggal di rumah atau jatuh saat ia berjalan menuju kelas, yang pasti Sridevi membutuhkan topinya saat ini.

"Gue enggak liat, emang Lo taro mana tadi?" Ujar Vio setelah sadar bahwa sahabatnya kehilangan topi.

"Mana gue tau, kalo tau juga gue gak bakal nanya ke elo, Vio" Omel Sridevi.

"Lo beneran udah bawa topi Lo ke sini?"

"Iya, gue yakin banget udah gue bawa, gak mungkin barang sakral kayak gitu gue lupain, Vio. Tadi tuh ada di meja, tapi kok sekarang gak ada ya." Ucap Sridevi panjang lebar.

"Vio, bantu cari dong" Sambung Sridevi saat melihat sahabatnya yang masih santai-santai.

"Ini juga gue baru mau bantu. Woyy ada yang liat topinya Sridevi gak?." Teriak Vio kepada semua temannya yang ada di dalam kelas.

Sridevi kembali mencari topinya yang belum ditemukan juga karena percuma saja jika berdebat dengan dia tidak akan ada habisnya.

"Ini topi Lo bukan?" Ucap seseorang tiba-tiba, suara itu berasal dari arah belakang, dia langsung menoleh, dan menampakkan Afan yang membawa sebuah topi di tangannya.

"Iya, kok ada di Lo sih" Tanya Sridevi heran.

"Gue temuin topi Lo di depan kelas, kek nya jatuh, tapi Lo gak sadar" Jelas Afan.

"Nih" Sambung Afan seraya menyerahkan topi milih Sridevi, lalu Sridevi menerima nya.

"Btw makasih, Fan" Ucap Sridevi berterima kasih seraya tersenyum tipis.

"Hmm" Ujar Afan lalu pergi keluar kelas.

"Topi Lo udah ketemu kan, ayo ke lapangan, bentar lagi upacara di mulai" Ajak Vio pada Sridevi, lalu mereka berdua pergi menuju lapangan.

Area lapangan pagi ini sudah di penuhi oleh semua murid baik dari kelas 10-12 IPA, IPS, maupun bahasa yang sudah bersiap mengikuti pelaksanaan upacara bendera.

Upacara dilaksanakan dengan khidmat, tak jarang para guru melakukan razia bagi para siswa yang tidak memakai seragam lengkap, sehingga terciptalah barisan baru yang menghadap ke arah panas sinar matahari, barisan untuk para siswa yang tidak disiplin.

Pembina upacara masih berbicara panjang lebar di depan lapangan sinar matahari terasa semakin terik dan menyentrong.

Sudah lebih dari 40 menit upacara berjalan dengan baik dan sekarang upacaranya sudah selesai, seluruh siswa di bubarkan, dan masuk menuju kelasnya masing-masing.

Saat ini mereka berada di kelas seraya menunggu guru datang, dan memberikan materi.

"Dev, muka lo pucer banget sih" Beritahu Vio dan mencoba memegang dahi Sridevi " badan lu panas deh, kayaknya lu sakit?"

Padahal Sridevi sudah sarapan tapi entah mengapa tubuhnya menjadi lemah karena sengatan matahari pagi yang begitu menyengat.

"Dev, ke UKS yuk, gue temenin" belum sempat Sridevi menjawab, tiba-tiba pandangannya menjadi buram dan mulai menghitam, tak lama setelah itu dia tumbang dan hilang kesadaran.

Bruakk!!

"Dev bangun, jangan pingsan, gue gak bisa angkat Lo" Ucap Vio khawatir.

Semua penghuni yang berada di kelas pun di kagetkan oleh Sridevi yang pingsan.

"Woyy, tolongin Devi " Teriak Vio.

"Sridevi kenapa coy" Tanya Arvind.

"Dia pingsan" Ucap Vio

Namun tiba-tiba seseorang berjalan menuju ke arah Sridevi yang pingsan, dia adalah Afan.

" Biar gue aja yang antar ke UKS" Ucap Afan.

Lalu tanpa berpikir panjang dirinya mengangkat tubuh Sridevi ala bridal style dan membawanya ke UKS.

Setelah sampai di UKS dirinya membuka pintu dengan cukup keras, dengan segera akan membaringkan tubuh Sridevi di atas brankar UKS.

Saat ini di ruang UKS hanya mereka berdua, namun tadi ada yang datang yaitu petugas MPR yang sudah mengecek kondisi tubuh Sridevi, lalu petugas MPR pun keluar.

Afan menunggu Sridevi yang sadar, namun tak kunjung sadar, dirinya menoleh ke arah meja yang terdapat minyak kayu putih, lalu dia mengambilnya.

Dengan cekatan Afan mengoleskan minya kayu putih pada kaki Sridevi yang masih putih pasi. Dirinya juga mengoleskan minyak kayu putih di kedua pelipis Sridevi, memberikannya ciuman bau minyak kayu putih tepat di hidung Sridevi.

Tiba-tiba Sridevi mengerjakan matanya berulang ulang kali, yang dia lihat pertama kali adalah senyuman indah di kedua sudut bibir Afan. Apa Sridevi bermimpi sekarang? dia mengulangi lagi mengedit-ngedipkan matanya.






Jangan lupa vote and komen.

12 Juli 2023

CINTA DAN RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang