🌹Happy Reading🌹
Hujan tiba tiba-tiba saja turun ke bumi setelah siang yang terik, suara gemericik air hujan malam ini menambah sendu bagi Afan, padahal waktu telah menunjukkan pukul 12 malam, Afan duduk di balkon kamarnya, ia terpaku menatap langit malam ini.
G
elap, tanpa adanya cahaya bintang maupun bulan. Sesekali Afan menghela nafas berat, tandanya saat ini dirinya sedang mengalami tekanan dalam hidupnya.
Tiba-tiba petir menyambar, dalam gelap semakin nyata terlihat kilatan cahaya, semua rumah nampak rapat menutup pintunya, jalanan yang biasanya ramai dengan berbagai kendaraan, kini terasa sepi, hanya beberapa kendaraan yang melintas.
Afan mulai beranjak dari duduknya, lalu berjalan masuk ke dalam, serta mengunci pintu balkon.
...000...
Suasana pagi dengan hawa dingin yang sangat menusuk batin, burung-burung semuanya bertebaran saling bertegur sapa satu sama lain.
Jangan tanyakan apakah Afan sudah bangun apa belum, jawabannya pasti belum, ya Afan masih bergelung dibalik selimut tebalnya.
Tiba-tiba saja Afan bangun, karena mengingat bahwa hari ini adalah hari Rabu, hari dimana jam pertamanya di ajar oleh pak Ahmad, sungguh kesialan terjadi pada dirinya.
Tidak butuh waktu yang lama, kini dirinya sudah keluar dari toilet dengan pakaian seragam, mengambil tasnya dan ditaruhnya di pundak.
Afan turun dari tangga dengan sedikit terburu-buru, tiba di garasi, Afan mengeluarkan motor besarnya, dan menancap gas motornya, melajukan motor secepat mungkin agar cepat sampai ke sekolah.
Gerbang sekolah SMA Andromeda sudah ditutup oleh satpam beberapa menit yang lalu karena bel masuk sudah bunyi.
"Ck!, Gini amat hidup gue" Afan menepuk jidatnya melihat gerbang yang sudah di tutup.
"Kalo gini gue masuk lewat mana, anying!" Ucapnya sendiri.
"Lewat gerbang belakang aja, deh, dari pada dihukum" Batin Afan.
Sebelum itu Afan menitipkan motornya ke warung depan sekolah, tidak usah khawatir karena Afan sudah sangat kenal dengan yang punya warung, sebab dia sering makan di warung tersebut.
Setelah menitipkan motornya, Afan segera berjalan seraya meletakkan tangannya di dalam saku celananya, dirinya masuk ke sekolah lewat gerbang belakang sekolah yang masih dibuka.
Afan berjalan memasuki lorong yang menghubungkan ke koridor kelas X. Langkah kaki Afan tiba-tiba berhenti, ketika mendengar suara yang tidak asing baginya, sepertinya itu suara pak Bono, selaku guru BK.
"Duh, mati nih gue, siap-siap dihukum nih" Batin Afan seraya menggaruk kepalanya.
"Ekhemm.... Milih mau dihukum dimana tuan Afan terhormat" Suara itu benar suara pak Bono.
"Kalau boleh sih, ga usah dihukum pak" Jawab Afan dengan sedikit tertawa, menampakkan sekilas giginya.
"Tidak!, Bapak akan tetap hukum kamu" Tegas pak Bono.
"Bersihkan toilet lantai 2 sampai bersih, kalau belum bersih, saya tambah hukuman kamu" Sambung pak Bono dengan suara tegas.
"Ya" Jawabnya malas, lalu dia meninggalkan pak Bono, dan melanjutkan tugas yang diberi pak Bono.
Saat ini Afan sedang berada di toilet, ya seperti yang kalian ketahui bahwa Afan terkena hukuman oleh pak Bono, jujur dia malas untuk mengerjakan hukumannya, namun jika tidak dirinya kerjakan, pasti tuh guru bakal laporan ke bokap gue, entar ujung-ujungnya juga gue yang bakal diomelin habis-habisan sama bokap.
"Sabar, cobaan orang ganteng mah gini" pujinya sendiri seraya tertawa renyah.
"Eh, fan, mau gue bantu ga?" Eby menawarkan jasa bantu untuk Afan.
"Ga usah!"
"Bener nih, ga mau gue bantu?" Tanya Eby lagi, dan Afan hanya menggeleng kepala.
"Yaudah, tapi nanti malam jangan lupa ke club" Ajak Eby pada Afan.
"Hmm, gue ga bakal lupa!" Jawab Afan.
...000...
Disisi lain, Sridevi sedang duduk manis di teras kontrakan, matanya sibuk dengan ponselnya, sebab sedari tadi dirinya sedang mencari sekolah yang dekat-dekat sini, dan tentunya yang murah.
Dia ingin sekali sekolah, terlebih sekolah karena beasiswa, dulu dia di kampung pun sekolah karena beasiswa, jangan ragukan kepintaran Sridevi.
"Sekolahnya pada mahal-mahal " Batin Sridevi dengan menghela nafas panjang.
Gimana nih part kali ini?
Jangan lupa vote and komen juga ya
Terimakasih yang sudah menyempatkan membaca cerita ini.
Sampai ketemu di part selanjutnyaIg: dysnr.aina
Tiktok: wp.dyasnuraina19 Juni 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN RAHASIA
Teen FictionKenalin gue Devi, tujuan gue hidup itu hanya ingin bertemu dengan Abang gue yang selama ini tinggal di Jakarta, ya gue dengan Abang terpisahkan sejak kecil. Orang tua kami berpisah sejak kami masih kecil, Abang dibawa oleh papa ke Jakarta, sedangkan...