★✾★
Keesokan harinya, dimana hari yang Aisyah sangat tunggu karena tinggal menghitung beberapa jam lagi dia akan melihat sosok lelaki itu
Pada pagi hari Aisyah menyiapkan sarapan untuk keluarganya setelah menyiapkan sarapan. Aisyah membawa ibunya ke pasar untuk membeli makanan dan membeli kue brownies
Setelah selesai berbelanja Aisyah, Nina dan Nisa menyajikan masakan untuk dimakan pada siang hari
Tanpa sepengetahuan Aisyah dua kakak iparnya kak Putri, kak Nabila dan keponakannya datang
Kak Rayhan dan kak Dais belum datang karena dia bekerja dulu dia akan kerumah pada saat jam makan siang
Hari itu adalah hari yang Aisyah sangat rindukan kalau dia lagi bekerja karena Aisyah jarang berkumpul bersama keluarganya
Mereka semua di dapur sama-sama menyiapkan makanan untuk nanti siang dan untuk menyambut tamu spesialnya
Tak terasa hari yang menjelang sore tamu yang mereka tunggu-tunggu datang Aisyah bersembunyi di dalam dapur dan dilarang mengintip keluar melihat sosok lelaki itu sebelum dia mendapatkan arahan untuk melihat lelaki itu
Tapi Aisyah sesekali ingin melihat siapa lelaki itu Aisyah hanya mendengar suaranya. Aisyah seperti mengetahui siapa pemilik suara itu tapi dia masih belum bisa memastikan kalau Aisyah tak melihat sendiri bagaimana sosok wajah lelaki itu
Aisyah sesekali bersembunyi untuk melihat lelaki itu tapi dia ditahan oleh kakak iparnya karena belum ada izin kalau Aisyah diperbolehkan keluar
Akhirnya Aisyah terpaksa menyetujui apa yang kakak iparnya katakan. Aisyah tak mau merepotkan kakak iparnya jadi dia hanya duduk di kursi meja makan sambil membuka handphone
"Kak kok lama banget sih"
"Ihh kamu nggak sabar atau gimana?" tanya kak Nabila
"Bukan nggak sabar tapi lihat loh kak sekarang jam berapa, bentar lagi saya berangkat karena besok saya masuk kerja. Saya izinnya cuman hari ini besok harus tetap kerja karena kerjaan di kantor padat banget" yang berusaha tak membesarkan suara karena Aisyah mendengar keluarga lelaki itu sedang bercerita dengan keluarga Aisyah
"Kalau kamu takut sendirian di jalan, nanti saya sama kak Rayhan anterin kamu soalnya saya juga mau nginap dirumah mama aku" ucap kak Putri. Jarak kontrakan dari rumah orang tua kak Nabila tak jauh
"Motor saya gimana? ditaruh disini?" dengan muka heran
"Mungkin" jawabnya "Udah nggak usah mikirin kerjaan dulu"
Aisyah menghela nafas panjang sambil memainkan handphone
"Kamu sudah shalat ashar kan?" tanya kak Nabila
"Sudah dong kak" jawab Aisyah "Kamu jangan tegang ya. Nanti kalau kamu dipanggil keluar kamu nggak usah gugup, keputusan kamu adalah jawaban kita semua kita semua hanya temuin seorang lelaki yang baik dimata kita. Serahkan semua ke yang maha kuasa tapi ingat cintai penciptamu dulu sebelum kamu mencintai ciptaannya"
Aisyah memeluk Nabila yang perlahan mengalir airmata membasahi pipinya
"Kak,- saya takut"
"Kamu takut kenapa dek?" tanya Nabila yang menenangkan Aisyah
"Saya takut kalau dia nggak bisa nerima kekurangan saya" ucapnya yang sesegukan
"Dek di dunia ini tidak ada satupun yang sempurna, kita menikah untuk menerima dan melengkapi kekurangan seseorang jadi kalau kamu nggak bisa masak atau ngerjain pekerjaan lain insyaallah semua pasti ada jalannya asalkan kamu ikhlas dan terus belajar apa yang kamu tidak tau" ujar kak Nabila
"Benar yang kak Nabila bilang dek, kita sama-sama saling melengkapi" ujar kak Putri yang berusaha menenangkan Aisyah juga
"Kak kalo Aisyah nggak mau, kalian berdua bakalan marah?" tanya Aisyah sambil mengusap air matanya
"Hmm.- kalo itu. Ini menurut kak Putri ya. Saya nggak marah karena itukan pilihan kamu kita hanya ngasih saran yang menurut kakak yang baik dimata saya, tapi tetap, kita akan ikut keputusan kamu" ujar kak Putri
"Iya betul, tapi kamu juga harus ingat jangan melepaskan yang sudah berjuang semaksimal mungkin karena kalau kamu lepasin kamu akan menyesal. Ingat penyesalan ada di akhir bukan di awal" ucap kak Nabila
Setelah Aisyah mendengar saran-saran dari kakak iparnya, tak lama kemudian ibu Aisyah masuk untuk memanggil Aisyah keluar bertemu lelaki misterius itu
Sebelum Aisyah bertemu, Aisyah disuruh menutup matanya dengan kain hitam
Setelah mengikat kain hitam itu Aisyah berjalan keluar bersama dua kakak iparnya yang memegang kedua tangannya
"Aisyah kita nggak bawa kamu sampai ke kursi ya. Kita berdua hanya sampai sini selebihnya kamu yang jalan menuju kursi" ucap kak Nabila "kak Putri, sampai sini aja kak"
"Kak Putri dan kak Nabila mau simpan saya disini?" yang heran
"Iya. Kamu diam disini kalau kak Nabila hitung sampai 3 penutup mata kamu buka ya." ucap kak Nabila
Aisyah mengangguk sebagai respon kalau Aisyah mengerti
"1...2...3.. buka"
Aisyah membuka penutup matanya dan perlahan membuka matanya. Saat membuka mata seketika penglihatan Aisyah buram jadi dia menggosok kedua matanya beberapa kali
Setelah penglihatannya sudah mulai normal Aisyah kaget dan berdiam diri serta tercengang melihat lelaki itu
Aisyah ingin berjalan menuju ke dapur tapi kedua kakak iparnya menyuruh untuk duduk disamping ibunya
Kedua kakak iparnya yang berada dibelakang Aisyah merespon kalau Aisyah harus duduk di samping ibunya
Dengan muka yang masih tidak percaya Aisyah sempat tak ingin berjalan menuju ke kursi
Setelah beberapa menitan Aisyah perlahan-lahan berjalan dan duduk disamping ibunya
Lelaki itu berada tepat didepan Aisyah, hanya saja yang membatasi kami berdua adalah meja kaca
"Ini mimpi atau bukan sih?" tanya Aisyah yang penuh dengan keheranan
"Ini beneran dek" ucap kak Putri yang duduk tepat disamping Aisyah
Aisyah yang masih tidak percaya dia hanya berdiam diri menatap lelaki yang berada didepannya
"Kamu kenapa?" tanya lelaki itu
"Hmm nggak apa-apa" jawab Aisyah yang menunduk
Kedua belah pihak membicarakan tentang mereka berdua yang sama-sama terlihat heran
"Nak kamu keluar dulu sana" ucap ibu lelaki itu
"Baik bu, Aisyah kamu keluar bentar bisakan? Ada yang mau aku omongin" yang izin keluar
Mereka berdua berjalan keluar sambil menanyakan beberapa hal
★✾★
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Yang Tepat Untuk Lelaki Misterius [END]
RomantikCerita ini mengisahkan Aisyah yang diam-diam mengagumi pemilik perusahaan PT.Nugraha Harapan Jaya yang bernama Azgam tapi Aisyah merasa kecewa ketika mendengar kalau Azgam akan bertunangan dengan teman rekan kerja ayahnya, dia adalah seorang wanita...