Bab 51 Jodoh

72 3 0
                                    

★✾★

Perlahan tangis Aisyah sudah mereda dan tak terasa Aisyah tertidur pulas diatas bantal yang basah karena air matanya

Aisyah yang tertidur pulas seketika terbangun dari tidurnya karena mendengar suara adzan berkumandang di hp Aisyah yang tepat berada di sampingnya

Aisyah beranjak dari tidurnya untuk menunaikan shalat isya serta meminta petunjuk bagaimana hubungan antara mereka berdua yang sudah hampir sampai di ujung tanduk perpisahan

Setelah menunaikan shalat isya Aisyah pun melanjutkannya dengan tangis yang tak berujung reda

"Ya Allah jika memang Azgam sudah tertakdirkan jodoh untuk hambamu ini maka jagalah kami berdua walaupun ombak masalah besar sedang menghadapi kami, jika memang tak tertakdirkan jodoh sampai maut memisahkan saya ikhlaskan dia pergi bersama orang yang tulus mencintainya walaupun rasa cintaku padanya tak pernah padam sampai engkau cabut nyawaku. Ya Allah aku serahkan ini kepadamu hanya kamulah yang berada di sisiku disaat saya sedang terpuruk"

Aisyah hanya berpasrah diri kepada Allah karena hanya dialah yang mampu menyelesaikan masalah itu

★✾★

Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar. Aisyah yang mendengar itu segera membereskan mukena dan sajadahnya, dengan cepat Aisyah membaringkan tubuhnya di atas kasur itu

"Assalamualaikum" ucap Azgam

Aisyah yang mendengar itu membalas salam itu dengan suara yang sangat kecil sehingga Azgam tak mendengar kalau Aisyah menjawab salamnya

Setelah itu Azgam tak mengeluarkan sepatah katapun dia hanya terdiam dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri

★✾★

"Dek.. Mas minta maaf" ucapnya dengan lembut

"Dek kamu sudah tidur ya. Saya minta maaf kalau kata-kata saya nyakitin kamu tapi saya terpaksa karena saya masih belum percaya kalau memang benar kamu nggak ngedorong ibu"

Azgam yang pada saat itu masih mengenakan bathrobe berwarna putih terus membelai lembut kepala Aisyah dan mengungkapkan isi hatinya selama ini

Dengan posisi tidur yang membelakangi Azgam. Aisyah membalikkan tubuhnya dan memeluk erat suaminya, Aisyah sudah tak sanggup menahan air matanya karena tak ingin Azgam mengetahuinya kalau Aisyah masih mentangisi masalah yang tadi pagi

"Mas maafin aku, tapi ini kemauan a-aku" yang sesegukan

"Kamu mau apa? Insyaallah saya bisa tepatin apapun yang kamu mau, kamu mau makan?" berbagai pertanyaan yang dilemparkan Azgam

Aisyah terbangun dan berjalan menuju lemari yang tepat berada di depannya

Aisyah mengambil tas ransel berwarna hitam dan mengambil baju-baju yang berada di lemari itu

"Dek. kaymu ngapain? Kamu mau kemana bawa baju banyak?" tanya Azgam

"Mas tolong antar saya pulang kerumah orang tua" Aisyah yang tak henti terus meneteskan air mata

"Dek. Kenapa kamu ngomong gitu?"

"Mas saya sudah nggak sanggup hidup tinggal disini, mending saya pergi daripada saya tersiksa" ungkap Aisyah "Saya nggak maksa kamu kalau kamu nggak bisa anterin aku pulang. Saya bisa mesan taksi sekarang"

Aisyah berjalan mengambil telepon genggam itu dan menghubungi seseorang

Tak sampai Aisyah mengeluarkan sepatah kata Azgam terus mengambil hp Aisyah dan mematikan panggilan itu. Setelah mematikan panggilan telepon, Azgam lalu melempar hp itu di atas kasur dan berusaha menahan Aisyah agar tak menghubungi siapa-siapa

"Dek! Dek! Emang masalah ini bakalan selesai kalau kita nggak cari solusi sama-sama?" tanya Azgam menahan kedua tangan Aisyah

"MAS! Kamu paham nggak sih situasi aku?" ucap Aisyah yang meninggikan suaranya

"Dek! Saya paham tapi nggak gini juga. Kita harus selesaiin ini tanpa melibatkan keluarga, dan kamu juga taukan kalau istri tidak boleh meninggikan suaranya didepan suami?" tanya Azgam

"Iya saya tau, kamu mau marah? Kamu mau pisah? Lepasin nggak!" ucap Aisyah yang terus memberontak

"DEK!! Istighfar saya nggak suka dengar kata pisah" Azgam yang meninggikan suaranya seketika Aisyah terdiam mendengar suara Azgam yang tak pernah semarah itu

"Mas.. lepasin" ucap Aisyah yang tiba-tiba pingsan

Dengan sigap Azgam terus menahan badan Aisyah agar tak terjatuh ke lantai

Azgam mengangkat badan Aisyah untuk dibaringkan dan berusaha menyadarkan Aisyah

★✾★

Wanita Yang Tepat Untuk Lelaki Misterius [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang