Bab 58 Garis ||!?

76 3 0
                                    

★✾★

Malam itu Aisyah menunggu waktu yang sangat tepat untuk memberikan kejutan itu dengan rasa yang sangat happy Aisyah telah menyediakan kota yang berisikan testpack dan foto hasil USG

Dan tepat di malam itu Aisyah yang merasa happy menyediakan berbagai macam jenis makanan di meja

Sambil menunggu suaminya Aisyah juga bersiap-siap memikirkan konsep supaya surprise ini berjalan lebih baik dan sangat bermakna

Aisyah juga menyiapkan kamera dari setiap sudut ruangan baik di meja makan maupun di dalam kamar

Tak berselang lama Azgam pun pulang, Aisyah yang sangat senang menyambut suaminya, Aisyah langsung mengambil tas kantor-nya dari genggaman tangan Azgam

"Biar aku yang bawa" ucap Aisyah yang terus tersenyum

"Kamu kenapa bahagia banget, kamu mau dibeliin apa?" tanya Azgam yang merangkul pundak istrinya

"Nggak. Emang aku salah ngelakuin hal ini buat suami aku tersayang" yang menatap wajah Azgam

"Udah mulai centil ya sekarang" celetuknya sambil menarik hidung istrinya

"Apasih mas. Yaudah saya ke kamar sekarang" ucapnya dengan bibir yang mengerucut dan melepaskan rangkulan suaminya itu

"Dih ngambek. Sini saya gendong" Azgam menggendong Aisyah sampai di depan pintu dapur

"Mas!! turunin nggak ihh!! Kamu!" ucap Aisyah yang ingin turun

"Iya-iya"

"Yaudah kita makan ya. Aku udah siapin" Aisyah menaruh tas dan terus menarik tangan Azgam

"Masyaallah dek! Ini semua kamu yang masak?" tanya Azgam yang kaget melihat makanan yang tersedia di meja

"Iyalah mas. Udah kamu makan ya. Saya udah siapin makanan kesukaan kamu" Aisyah mengambil piring dan mengambil berbagai macam lauk

"Dek. Dek udah gitu aja kebanyakan, nanti nggak habis lagi." Azgam mengambil piring itu dari tangan Aisyah

"Oke, kamu mau kerupuk nggak?"

"Boleh. Makasih ya. Udah masakin makanan kesukaan aku, kalau gini terus saya makin sayanggg banget sama kamu" Azgam mengelus lembut kepala Aisyah

Aisyah yang malu menutup wajahnya dengan kerudung hitam-nya

"Ihh mukanya merah, salting nih anak" Azgam membuka kerudung itu dari wajahnya dan menyuruh Aisyah untuk memakan makanan yang sudah ia siapkan

★✾★

Di meja makan itu hanya Aisyah dan Azgam membereskan semua makanan yang tersedia di meja itu

Aisyah yang pura-pura merasakan sakit di area perut pun mengeluh kesakitan

Azgam yang dari awal mengetahui kalau istrinya sedang masa pemulihan dengan sigap menyuruh duduk kembali di kursi makan itu

"Kamu nggakpapa?" tanya Azgam yang begitu panik

"Udah nggak usah panik, nggak tau perut aku tiba-tiba sakit" Aisyah berpura-pura memegang perutnya

"Mas tolong ambilin kotak itu ya. Disitu ada obat aku soalnya trus ambilin air minum juga ya" Aisyah menyuruh Azgam mengambil semua apa yang diinginkan Aisyah "Udah nggak usah di buka kepo banget"

"Iya. Mau bantu di bukain kotaknya nggak?"

"Iya, tolong"

Azgam pun membuka kotak itu dengan muka yang sedikit kebingungan melihat itu Azgam pun mempertanyakan

"Dek ini apa. Kok ada garis dua?"

"Mas! A-aku positif ha-amil"

Tangisan bahagia pun mengalir deras membasahi pipi satu sama lain


"Ya Allah dek! Makasih ya Allah"

"Mas kita sembunyiin kabar ini dari keluarga ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas kita sembunyiin kabar ini dari keluarga ya.. baik dari keluarga mas maupun aku" Asyah membuat kesepakatan agar tidak memberitahu kabar ini d keluarga satu sama lain

"Mau nyembunyiin sampai kapan? sampai lahiran?" tanya Azgam

"Kita cari waktu yang pas untuk ngasih tau kabar ini"

★✾★

Wanita Yang Tepat Untuk Lelaki Misterius [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang