Bab 14: Akhir Tahun

37 4 0
                                    

Liburan akhir tahun telah tiba, seperti yang sudah di rencanakan sebelumnya Samantha bersama Andrew melakukan perjalanan ke Switzerland.

Samantha kembali teringat ketika memberi tahu Mommynya akan rencana liburan ini, terlihat mata Lucy memancarkan kesedihan meski bibirnya berupaya mengatakan bahwa itu ide yang bagus.

“Lagian kau tahu jika akhir tahun Mommy hampir tidak pernah di rumah karena terlalu sibuk,” ujar Lucy saat itu

“Tetap saja aku merasa sedih karena tidak bisa merayakan akhir tahun bersama Mommy,” ucap Samantha dengan wajah sedih

“Ini kesempatan bagus, kapan lagi kau akan menikmati liburan?” balas Lucy mencoba meyakinkan Samantha

Lamunannya buyar ketika Andrew muncul dengan segelas smoothies dan segelas kopi hangat dalam genggamannya

“Kau tahu dari mana aku menyukai ini?” tanya Samantha meraih gelas Smoothies dengan rasa campuran beri-berian.

“Apa yang tidak aku ketahui tentang kekasihku?” balas Andrew memicingkan mata. Dia juga tak lupa memberi kecupan ringan di sudut bibir Samantha

“Dasar tuan gombal,” ucap Samantha memutar bola mata. Tapi kemudian dia tersenyum kecil.

Tujuh jam perjalanan di udara keduanya menghabiskan waktu untuk mengobrol banyak hal, tak jarang mereka tertawa.

Tatapan Andrew sungguh tak sedikitpun lepas dari wajah Samantha yang cantik. Mungkin siapapun yang melihat akan merasa iri, tak butuh ungkapan pernyataan cinta karena hanya dengan tatapan Andrew sudah membuktikan betapa dia mencintai wanita itu.

“Apa Kau tahu betapa beruntungnya aku bertemu denganmu?” bisik Andrew mengelus pipinya yang lembut

“Aku lebih beruntung bertemu denganmu,” balas Samantha dengan tatapan penuh cinta kepada Andrew.

Wajah Samantha seperti menghipnotisnya, tanpa sadar bibir Andrew perlahan menyentuh bibir Samantha yang begitu manis.

Andrew bergerak membelai langit-langit mulut Samantha yang terbuka, ciuman itu di balas tak kalah lembut oleh Samantha.

Mereka melakukannya cukup lama hingga sama-sama kehabisan nafas, Andrew mengusap bibir Samantha yang terlihat bengkak sambil tersenyum bangga.

“Mengapa kau begitu cantik?” tanya Andrew berbisik

...

Sore itu Samantha dan Andrew tiba di salah satu hotel mewah di Zurich.

Andrew telah melakukan pemesanan untuk dua kamar.

“Kau menyukainya?” tanya Andrew.

“Aku pikir, aku jatuh cinta pada negeri ini,” sahut Samantha dengan senyum di sertai tatapan penuh cinta

Mereka berdiri di balkon yang terhubung dengan kamar masing-masing. Dari atas balkon terlihat pemandangan sungai Limmat yang indah.

Burung-burung bangau membasuh diri di pinggiran sungai secara bergilir, sementara di udara tampak burung gereja terbang kembali ke sangkar. Langit sore kota Zurich sungguh begitu indah.

Tempat ini surga dunia yang sesungguhnya, keindahan setiap sudut kota di Switzerland mampu membungkam Samantha. Matanya terbuka dengan lebar dengan keindahan alam yang luar biasa

Di malam hari, pesona kota itu seperti negeri dongeng dengan lampu yang meneranginya. Sementara pemandangan di setiap desa seperti membawa ingatan Samantha pada masa lampau yang penuh kenangan.
Jauh dari kebisingan kota membawa perasaan damai dan tenang.

The Last Flower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang