Pagi itu Samantha turun menuju dapur, sudah lebih dari sebulan sejak ia mengetahui kebenaran tentang Andrew yang sebenarnya mengundurkan diri dari Rockefeller bukan dimutasi ke Las Vegas.
Dia sudah mengambil tekad dan sekarang fokusnya hanya pada pekerjaan untuk membantu Cliff.
“Mom,”
“Mommy,” panggilnya setelah tidak ada sahutan.
Samantha mengernyit, biasa di jam seperti ini Lucy sudah terlihat sibuk di dapur menyiapkan sarapan. Tapi saat ini Samantha tidak menemukan Lucy di sana, meja juga terlibat masih kosong.
Tidak ada tanda-tanda seseorang memasuki ruangan itu.
Lalu kakinya melangkah menuju kamar Lucy,
“Mom,” panggil Samantha sambil mengetuk pintu. Dia tidak yakin Lucy sudah berangkat lebih pagi tanpa memberi tahu terlebih dahulu.
Dengan perasaan gelisah, Samantha memutar gagang pintu yang ternyata tidak terkunci.
Dia semakin mengernyit ketika pintu kamar tersebut tidak bisa terbuka sepenuhnya, dengan perlahan Samantha sedikit mengulurkan kepala dan betapa kagetnya dia ketika mendapati tubuh Lucy terkapar di belakang pintu.
“Mom ...!” teriaknya panik.
Dia berusaha masuk di celah pintu yang tidak bisa terbuka sepenuhnya. Butuh waktu beberapa menit sampai akhirnya Samantha berhasil masuk ke dalam kamar Lucy.
“Mom, bangun.” Samantha menangkup wajah Lucy yang terasa dingin dan juga pucat.
Dia segera berlari ke ruang makan untuk mengambil ponselnya, dengan tangan bergetar Samantha langsung menghubungi ambulans.
Tak ada siapapun di rumah selain dia dan Lucy.
Untuk mengangkat Lucy seorang diri menuju mobil rasanya itu mustahil, maka dengan terpaksa Samantha harus menunggu hingga ambulans tiba, dan syukurnya dia tidak perlu menunggu waktu lama untuk hal itu.
...Samantha duduk depan ruangan di mana Lucy sedang diperiksa. Tampilannya terlihat sangat kacau, bahkan karena terlalu panik Samantha sampai tak sadar menggunakan sendal berbeda.
Dia tidak terlalu peduli lagi akan hal itu, pikirannya penuh dengan kekhawatiran terhadap Lucy.Dari kejauhan terlihat Cliff yang datang dengan tak kalah panik dari Samantha, dia langsung memeluk wanita itu begitu sudah sampai.
“Di mana mommy?” tanya Cliff dengan nafas terengah karena sedikit berlari melewati lorong rumah sakit.
“Masih di dalam.” jawab Samantha dengan wajah murung.
Cliff menyugar rambutnya yang sedikit berantakan. Dia sedang ada kunjungan ketika Samantha mengabari apa yang terjadi.
Dan tanpa pikir panjang dia mengendarai sendiri mobilnya menuju rumah sakit, entah kapan terakhir kali Cliff merasa begitu panik yang jelas ketakutan ini kembali muncul setelah sekian lama.
Di tengah lamunannya terdengar suara pintu terbuka.
Dokter Daniel menatap Cliff dan Samantha secara bergantian. Walau tidak dekat tapi dr. Daniel mengenal Cliff sebagai suami Lucy, seandainya pun Lucy bukan salah satu pasiennya dia sudah pasti mengenal keluarga Rockefeller yang sering tampil di televisi atau majalah bisnis.
...
Cliff serta Samantha duduk di depan dr. Daniel dengan perasaan tegang. Mata mereka tak sedikitpun beralih dari monitar yang bergerak di hadapan mereka.
“Jelaskan dengan satu kalimat yang singkat dan padat.” ujar Cliff dengan rahang mengetat, sementara Samantha yang duduk di sebelahnya menggigit bibirnya dengan mata berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Flower
RomansaSamantha hampir tidak pernah berpikir jika selama ini dirinya hanyalah sebagai sosok pengganti bagi Andrew. Tak lama setelah pria itu berjanji akan segera melamarnya, Andrew justru memutuskan hubungan mereka secara sepihak. Betapa hancur hati Saman...