Menyesal pun sudah tak berarti saat hasil sudah di dapatkan.
Novel Alan : Mendadak Jadi Suami
***
"Mirza!"
Alan masuk ke markas dengan perasaan amarah yang sudah memuncak. Dia bahkan membanting beberapa barang yang ia temui.
Mirza yang saat itu tengah berbincang-bincang dengan Bimo terlihat terkejut mendapati Alan yang langsung menarik kerah bajunya.
"Al, lo kenapa?" tanya Bimo bingung.
Ken, Gilang, Elan yang mengejar Alan menggedikkan bahu mereka kompak mendapati tatapan Bimo yang penuh tanya itu.
"Berani-beraninya lo berkhianat!"
"Berani-beraninya lo kerja sama sama Kevin!"
"Lo kerja sama sama Kevin, Mir?" Gilang bertanya.
"Kenapa lo ngelakuin itu, Mir?" tanya Bimo.
"Jawab! Kenapa lo diem?!" Alan sudah berapi-api. Tangannya sudah gatal ingin sekali memukul Mirza.
Mereka semua dibuat bingung dengan tawa keras Mirza. Laki-laki itu bahkan mengarahkan tangan Alan untuk memukul wajahnya.
"Pukul gue, Al. Pukul!"
"Lo mau mukul gue, kan?"
Alan yang geram meninju wajah Mirza hingga meninggalkan bercak kebiruan di sana.
"Udah, Al."
Ken menarik Alan saat dia hendak memukul Mirza lagi.
"Kita dengar penjelasan dia dulu."
"Jawab kenapa lo kerja sama sama Kevin?"
Mirza tertawa pelan. Dia berusaha bangkit. "Iya, gue kerja sama sama Kevin. Gue yang bantuin dia buat hancurin lo, Al."
Semua yang ada di sana terkejut mendengar pengakuan Mirza. Mereka semua tidak menyangka Mirza bisa melakukan hal itu.
"Gue yang buat skenario supaya lo bisa dituduh nidurin Ayla."
Semua yang ada di sana tidak bisa berkata-kata lagi termasuk Alan. Pantas saja, semua kejadian ini terasa janggal baginya.
"Apa tujuan lo lakuin itu?" Sekuat tenaga Alan menahan dirinya untuk tidak memukul Mirza lagi.
"Gue mau hancurin lo, Al. Gue mau liat lo hancur."
"Gue juga yang buat tim kita kalah waktu lawan tim Cakrawala waktu itu."
"Dan gue juga yang nabrak Ken supaya dia nggak bisa ikut pertandingan."
"Sialan lo!" Elan maju dan gantian memukul Mirza. Membuat tubuh Mirza terhempas.
Bukannya takut laki-laki itu malah tertawa lagi.
"Lo cuma bisa bela saudara lo, El. Kenapa lo nggak tanya ke gue apa tujuan gue lakuin itu semua ke dia?" Mirza menunjuk Alan.
"Apa tujuan lo, Mirza?" Ken berusaha meredam kekesalannya.
"Karena dia adalah bajingan yang paling gue benci."
"Karena dia udah merenggut nyawa orang yang paling gue sayang," ucap Mirza lirih.
"Apa maksud lo?" tanya Alan.
Mirza menatap benci pada Alan. "Lo mau tau, Alan?!"
"Lo inget Mega?"
Alan mengerutkan dahinya. Nama itu seperti familiar baginya. Tapi Alan lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alan : Mendadak Jadi Suami (Tamat)
SpiritualKehidupan Ayla Nur Afifah berubah jungkir balik karena dia dituduh tidur dengan seorang laki-laki yang ia kenal hanya sebatas namanya saja. Menjalani hari-hari sebagai istri seorang laki-laki bermulut pedas, sepedas bon cabe bernama Alan. Sifat mer...