11. Bye Farez!

51 2 0
                                    

Selamat membaca
🖤
.

Senin pagi Farez menjemput Naya dengan taxi sesuai ucapannya. Farez sudah siap dengan beberapa pakaian yang akan ia bawa dikarantina olimpiade

Sepanjang jalan Farez hanya diam dengan HP ditangannya

"Kak Farez marah sama Naya?" Tanya Naya

"Enggak Nay"

"Terus kenapa diem?"

"Lagi inget-inget materi"

"Kak Farez"

"Hmm? Naya gak nyaman?" Naya mengangguk

"Ya udah, sini" Farez mengambil Naya untuk di bawa kepangkuannya

"Udah nyaman?" Naya mengangguk dan tersenyum

"Kak Farez semangat ya olimpiadenya, semoga Kakak menang"

"Aamiin. Kalo aku menang dapet hadiah apa?"

"Naya bakal masak buat Kak Farez"

"Beneran?"

"Iya!"

"Oke. Kalo Kak Farez gak menang gimana?"

"Kak Farez harus dihukum!"

"Apa hukumannya?"

"Gak boleh ke tempat gym selama 1 bulan!"

"Nanti kalo Kak Farez jadi gendut gimana? Naya mau?"

"Biarin aja, biar gak ada yang mau sama Kak Farez, jadi Kak Farez buat Naya aja!"

Farez tertawa mendengar ucapan Naya. Sampai di sekolah Naya langsung menemani Farez yang akan berangkat olimpiade.

Dari kejauhan, Mada memperhatikan semua gerakan Naya.

"Kak Farez, Naya kangen"

"Belum juga ditinggal Nay"

"Emang Kak Farez gak kangen Naya?! Kakak udah gak sayang Naya ya?!"

"Iya, iya. Kak Farez kangen Naya" Naya memasang wajah cemberutnya

"Jangan cemberut gitu, nanti aku makan kamu Nay"

"Ih!!"

"Aku cuma seminggu Nay, gak lebih"

Naya dengan gerakan cepat lompat ke gendongan Farez dan memeluknya

'Kenapa perasaan gue jadi gak enak ya' batin Farez saat menggendong Naya

"Huwahhh!!! Naya gak mau di tinggal Kak Farez!!"

"Naya, jangan gitu. Aku kan cuma ikut lomba" Farez mencoba menenangkan Naya walaupun perasaannya juga khawatir

"Kak Farez jangan lupa telfon Naya ya!!"

"Iya Nay"

"Video call kalo bisa"

"Iya"

"Jangan deket-deket sama cewek lain"

"Iya Nay"

"Jangan lupa pulang!"

"Astaga. Iya Ainayya sayang, jangan kayak gini. Kamu mau dimarahin guru?"

"Biarin!"

Setelah lebih tenang, Farez menurunkan Naya. Ia mengusap sisa air mata Naya yang ada di pipi.

"Kak Farez berangkat ya, Naya jangan nangis. Udah ditunggu Freya tu dibelakang" Naya mengangguk

"Kak Farez cium dulu ya?" Naya kembali mengangguk.

Farez mencium kedua pipi Naya dan berakhir dikeningnya.

EFEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang