18. Mual

76 2 0
                                    

Selamat membaca!!
🖤
.

Sudah hampir 2 minggu berlalu, Naya tetap mendiamkan Farez. Farez hanya bisa memantau Naya dan mengirim makanan ke rumahnya.

Kini Naya sudah bersekolah bersama Afgan.

"Pak Afgan, nanti siang temenin Naya ke Mall ya"

"Baik Nona, saya pergi dulu"

"Makasih Pak!"

Afgan pergi dari sekolah Naya, perempuan tersebut langsung masuk ke kelas tanpa menghiraukan Farez yang selalu menunggunya

"Mungkin Naya butuh waktu sendiri Rez"

"Tapi Naya gak pernah kayak gini, semenjak SMP gue kenal dia, dia selalu terbuka sama gue. Kalo tiba-tiba dia diem gue jadi bingung harus ngapain"

"Suatu saat nanti pasti Naya bakal ngomong, gue yakin"

"Semoga"

"Sebenernya gue juga curiga sama Freya"

"Freya kenapa?"

"Kayaknya ada yang ditutupi dari gue. Waktu gue tanya tentang Naya dia selalu ngalihin pembicaraan"

Alvaro dan Farez memilih untuk masuk kelas.

Di jam pelajaran, Naya pergi ke kamar mandi sendirian. Tanpa ia sadari, Mada sudah mengikutinya.

Begitu masuk ke kamar mandi, Mada langsung mengunci pintu.

"Kak? Lo ngapain?!"

"Lo kenapa ngehindar dari gue?" Tanya Mada

"Gue gak mau kenal sama lo"

Mada langsung memeluk Naya

"Huek! Lepasin gue!"

"Huekk!" Mada langsung melepaskan pelukannya

Naya langsung menuju toilet untuk memuntahkan isi perutnya

"Huekk!!" Mada membantu memijat tengkuk Naya

"Nay, lo kenapa?"

Naya hanya menggelengkan kepalanya. Setelah selesai, Naya membersihkan wajahnya dengan air.

"Lo beneran hamil Nay?" Tanya Mada dengan hati-hati

Naya langsung menatap Mada dengan tajam

"Jaga mulut lo!"

"Terus, kenapa lo mual-mual?"

"Gue eneg nyium parfum lo!" Naya memegang keningnya yang pusing

"Mau pulang aja? Gue anter pulang ya"

Naya menggelengkan kepalanya, Mada mendekatkan dirinya pada Naya

"Nay—"

"Huek!!" Naya memutar badannya dan mengeluarkan cairan dari perutnya.

Mada lagi-lagi membantu Naya memijit tengkuk Naya. Naya langsung lemas dan luruh ke lantai

"Ke UKS aja ya?" Naya hanya bisa mengangguk

Mada langsung menggendong Naya ke UKS. Mada mendudukkan Naya di brankar UKS.

Mada membuka kancing bawah Naya, tapi belum sampai terbuka Naya sudah lebih dulu menampar Mada.

"Aduh, apaan sih Nay"

"Lo yang apaan?! Mau ngapain buka baju gue?!"

"Gue cuma mau kasih minyak angin ke perut lo Nay. Pikiran lo kenapa negatif terus sih sama gue"

EFEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang