46. Your'e my home

51 2 50
                                    

Selamat membaca
🖤
.

Malamnya, Sagara mendatangi rumah Naya.

"Naya kemana?!" Tanya Sagara pada Afgan

"Nona mengirim pesan bahwa dia menginap di rumah temannya Tuan"

"Kenapa GPSnya dimatiin, telfonnya juga gak diangkat?!"

"Saya tidak tau Tuan"

"Ck! Ya sudah, kabari kalo Naya udah pulang"

"Baik Tuan"

<~>

Di rumah Mada, Naya mulai membuka matanya dan memegang keningnya yang terasa sakit

"Sayang, kepalanya pusing?" Suara Mada masuk ke pendengaran Naya

Naya mengerjapkan matanya berkali-kali untuk memastikan penglihatannya tidak salah

"Kak Mada?"

"Iya sayang, ini gue"

"Lo kenapa bawa gue kesini?! Lo mau apa lagi?!" Naya langsung menangis. Perasaannya sungguh sensitif karna hamil

"Tenang dulu sayang, jangan emosi"

"Gue mau pulang"

"Enggak, lo udah dirumah! Ini rumah lo juga"

"Biarin gue pergi Kak!" Ucap Naya saat tangannya di tahan oleh Mada

"Gak akan. Lo gak lihat jam? Udah jam 12 Nay"

"Terserah gue! Gue mau pergi"

"Jangan pergi, gue mohon" Mada memeluk Naya yang memberontak

"Uhukk!! Kak! Uhuk!"

Mada melepaskan pelukannya kala Naya terbatuk "Kenapa Nay?"

"Dada gue sesek"

Mada memberi ruang pada Naya untuk duduk "Tenang ya Nay, tarik nafas keluarin pelan-pelan"

Mada memberi pengarahan untuk Naya agar mengatur nafasnya, tangan Mada mengusap sisa air mata Naya yang berada di pipi wanita tersebut

"Lo jangan kebanyakan nangis, jadi sesek kan?" Ucap Mada setelah Naya tenang

"Minum dulu ya, tadi lo udah diperiksa sama Dokter"

Naya meminum air tersebut dan menatap Mada "Kenapa Nay? Lo mau sesuatu?"

"Pulang"

"Jangan mulai lagi Nay, gue gak mau lo kenapa-napa. Lo makan dulu ya" Naya menggeleng

"Ayo Nay, makan buat anak kita"

"Gak mau"

"Makan dikit aja ya, lo belum makan dari tadi sore"

"Gue gak mau makan itu Kak"

"Lo mau makan apa? Biar gue buatin"

"Gak tau, gue mau pulang"

Mada mencoba untuk tetap tersenyum dan sabar dihadapan Naya.

"Sayang, makan ya. Sedikit aja buat ngisi energi, habis itu minum vitamin ya"

"Kak Mada kenapa bawa gue kesini?"

"Gue mau jagain lo, gue mau rawat lo sama anak kita"

"Gimana caranya biar lo bisa lepasin gue? Apa gue harus gugurin kandungan gue?"

"Nay! Lo apaan sih!! Lo mau bunuh darah daging gue? Itu juga anak lo Nay!" Mada yang mulai emosi mendengar ucapan Naya

"Iya ini anak gue, tapi kalo ini alasan lo buat ganggu gue terus gue bakal hilangin anak ini!"

EFEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang