32. Simulasi

39 3 0
                                    

Selamat membaca
🖤
.

"Arsenio, dua minggu lagi kamu dapat undangan untuk ulang tahun putri Tuan Valen. Kamu datang ya"

"Enggak Pa, Arsen gak kenal"

"Kamu harus datang, dia salah satu investor besar di perusahaan kamu. Kamu harus menghargai dia"

"Hmm, iya nanti Arsen datang. Acaranya dimana?"

"Di luar kota. Nanti Papa kirim alamatnya"

"Iya"

"Papa lihat kamu semakin kurus, kamu sakit?"

"Enggak Pa"

"Ya sudah, jaga kesehatan kamu jangan jadi gila kayak Alfa!"

'Gue juga bakal gila kalo harus nurutin lo terus!' batin Mada

<~>

Siang ini, Naya sedang berbelanja bulanan. Seperti biasa ia pergi bersama Afgan untuk memenuhi isi kulkasnya

"Dimana calon istri gue?" Tanya Sagara pada Fredi

"Siapa Tuan?"

"Naya"

"Oh, Nona Naya sedang berbelanja di Mall dekat sini Tuan"

"Oke, gue mau lunch sama dia" Ucap Sagara yang langsung berdiri

"Maaf Tuan, jam 2 siang Tuan ada meeting dengan klien"

"Ya, gue bakal atur jamnya"

"Baik Tuan"

Sagara melajukan mobilnya ke tempat yang di beritahu oleh Fredi.

Dengan mudah Sagara menemukan Naya yang masih berada di depan rak roti. Afgan mundur begitu melihat Sagara mendekat.

Naya masih sibuk melihat roti isi keju susu, roti kesukaan Mada. Naya tersenyum melihat roti tersebut.

'Ini kesukaan Papa kamu Baby' batin Naya sambil mengusap perutnya. Ia mengembalikan roti tersebut dan membalikkan diri pada trolinya

"Astaga!!" Naya terkejut kala ada seorang pria yang tersenyum sambil memegang troli miliknya

"Bapak ngapain?!"

"Saya mau nemenin kamu belanja"

"Pak, kurang kerjaan ya?"

"Iya, job desk saya hari ini nemenin kamu Naya"

Naya menggeleng dan mengambil alih trolinya

"Biar saya aja"

"Saya bisa sendiri Pak"

"Tapi saya juga bisa bantu kamu biar kamu gak lakuin ini sendiri"

"Terserah deh Pak"

"Roti kejunya gak jadi diambil?" Naya menggeleng

"Kenapa?"

"Saya gak makan keju"

"Alergi?" Naya kembali mengangguk

EFEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang