EFEMERAL

12. Diana khawatir

Selamat membaca
🖤
.

"Tadi katanya mau beli baju, beli baju apa?"

"Gak jadi, yang gue cari gak ada disini"

"Oh, terus kita pulang?"

"Nonton dulu gimana?"

"Boleh!"

Saat antre tiket, HP Naya berbunyi karna ada telfon masuk

"Naya angkat telfon bentar ya Kak"

"Angkat disini aja"

"Iya-iya"

📞•

Nay : "Hallo Kak Farez"

Farez : "Naya, udah pulang sekolah?"

Nay : "Iya Kak udah"

Farez : "Pulang sama siapa? Tadi kata Alvaro dia gak lihat kamu waktu pulang"

Nay : "Naya sama Kak Mada"

Farez : "Kenapa sama Mada sih?! Kan aku udah bilang kamu bareng Alvaro aja sama Freya"

Nay : "Tadi Naya marahan sama Freya Kak, jadi Naya gak bareng sama Freya"

Farez : "Ya udah, tapi udah dirumah kan?"

Nay : "Naya mau nonton dulu sama Kak Mada, habis ini langsung pulang kok"

Farez : "Nay, besok lagi gak usah ya. Pulang langsung pulang!"

Nay : "Iya Kak, maaf"

Farez : "Ya udah, aku tutup dulu ya"
•~•

"Kenapa Nay?" Tanya Mada begitu wajah Naya cemberut

"Kak Farez marah karna aku gak langsung pulang"

"Gak masalah"

"Kok gak masalah? Kak Farez marah Kak!"

"Alfarez marahnya gak lama Nay, udah ya lo tenang aja. Masuk yok, filmnya udah mau mulai"

Naya mengangguk dan mengikuti langkah Mada yang menggandengnya

<~>

Hari berikutnya, Naya dan Freya masih saling mendiamkan. Alvaro sudah mencoba menengahi mereka tapi hasilnya nihil.

Bahkan duduk bersebelahan pun mereka saling diam selama di kelas

"Sayang, kamu gak mau baikin Naya dulu?"

"Dih, ogah!"

"Freya sayang, kamu lupa kita lagi lindungi dia dari Mada. Kamu mau sahabat kamu satu-satunya celaka?"

"Kalo kamu mau belain Naya ya udah, pacaran aja sama Naya, jangan sama aku!"

"Bukan gitu sayang, ya udah terserah kamu. Tapi inget, Naya itu sahabat kamu. Kalian gak boleh diem-dieman lama" Alvaro mengusap kepala Freya

"Aku tau, tapi Naya keterlaluan"

"Kalo gitu, kamu tenangin dulu hati kamu baru bicara baik-baik ya"

Freya hanya mengangguk

"Farez sebelum pergi nitipin Naya ke aku, perasaan dia gak enak katanya"