58. Pesan

48 1 29
                                    

Selamat membaca
🖤
.

Satu minggu sudah pencarian Naya tidak membuahkan hasil.

Sagara kembali memutar otak agar Naya kembali padanya

"Gimana Aga? Udah ada perkembangan?"

"Belum Pa, Aga masih berusaha nyari di daerah Mada. Aga yakin ini ada hubungannya sama dia"

"Papa udah ganti semua jadwal pernikahan kamu. Kamu fokus cari Naya aja ya"

"Iya Pa. Maaf ya Pa, Aga gak bisa jagain Naya"

"Tapi kalo memang Naya gak bisa ketemu dalam waktu dekat, Papa harap kamu bisa segera cari pengganti Naya. Papa gak mau kamu kelamaan melajang, kamu penerus perusahaan Papa Ga"

"Aga bakal berusaha lagi Pa"

Emir hanya mengangguk dan meninggalkan Sagara yang duduk di sofa.

'Nay, aku kangen sama kamu. Kamu dimana sih Nay' batin Sagara

"Selamat pagi Tuan"

"Afgan, Fredi, ada apa?"

"Saya mendapat informasi tentang Tuan Mada. Dia membeli rumah baru yang cukup jauh dari pusat kota" Ucap Afgan

"Kita kesana sekarang"

"Kami belum mendapat alamat pastinya Tuan. Kami akan cari tau lagi"

"Ya, usahakan yang terbaik"

"Baik Tuan. Permisi"

<~>

"Naya sayang"

"Kenapa Kak?"

Malam ini, Naya duduk di balkon kamarnya sendirian. Mada menghampiri Naya begitu melihat wanita tersebut melamun.

"Ngapain disini? Udah malem"

Naya hanya menggeleng

'Gue kepikiran Kak Aga, dia pasti bingung cari gue' batin Naya

"Kenapa sayang? Mau cerita sesuatu?"

"Gue boleh ketemu Kak Farez?" Ucap Naya tanpa berpikir

"Boleh, kenapa enggak"

"Gak jadi deh"

"Kenapa? Pasti ada sesuatu yang janggal di hati lo kan?"

"Gue gak mau bahas"

Mada menggendong Naya untuk masuk ke kamar dan mendudukkan Naya di kasur

"Masih sakit gak Nay?"

"Apanya?"

"Itu lo, yang kemarin gue salepi"

"Oh, udah enggak"

"Udah bisa dong? Gue mau Nay"

"Mau apa?"

"Jengukin baby"

"Ck! Enggak Kak, kemarin lo kasar banget. Gue gak mau"

"Gue janji gak kasar Nay" Mada memeluk Naya dari samping

"Omongan lo gak bisa di pegang, kasihan baby kalo lo kasar. Kecuali kalo gue gak hamil"

EFEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang