Bab 31

230 2 0
                                        

Hanya cuplikan.

"Tadi teman kuliah kamu?" Gavin melirik istrinya yang sedang menatap ke samping jendela. Entah kenapa, lelaki itu masih penasaran setiap Wulan di mobil, selalu menghadap ke samping jendela. Apa jendela lebih menarik darinya?

"Eh, teman yang mana, Mas?" Wulan menoleh.

"Yang tadi ketemu di toko buku." Gavin kembali menatap lurus ke depan. Fokus menyetir mobil

"Oh, iya. Itu teman kuliah. Kakak tingkat dulu. Kan, tadi udah berkenalan, Mas."

"Satu jurusan?"

"Iya, Mas. Sekarang lagi fokus nerusin S2-nya."

Gavin terdiam. Dia masih mengingat tatapan Furqon tadi di toko. Tatapannya ketika melihat Wulan memancarkan kebahagiaan. Tapi, ketika Furqon melihat Wulan berpamitan ingin mencari buku, ada kecewa di tatapan mata Furqon.

Gavin merasa, jika Furqon bukan hanya sekedar teman dan kakak tingkat. Terlebih, Gavin bisa menangkap gelisah sang istri tadi ketika menyapa Furqon.

"Kuliah S2 di mana dia?" Entah kenapa Gavin masih penasaran dengan Furqon.

"Jogja, Mas."

"Kamu ... pernah dekat sama dia?" Gavin ingin tahu seberapa dekat lelaki itu dengan istrinya. Kenapa Gavin ingin tahu lebih tentang mereka? Cemburu? Tidak! Gavin hanya ingin tahu saja.

Wulan langsung menoleh ke arah suaminya. "Maksud Mas Gavin?"

"Ya, waktu masih sama-sama kuliah, kalian dekat nggak? Kayaknya kalau hanya teman, nggak mungkin."

"Kalau misal aku pernah dekat dengan Mas Furqon kenapa, Mas? Mas Gavin cemburu?"

Gavin tertegun. Apa benar dia cemburu? Bukankah Gavin hanya ingin tahu seberapa dekat mereka? Tapi, kenapa Gavin merasa tak senang melihat tatapan mata Furqon kepada Wulan?
------

Baca selengkapnya bab 31 di aplikasi KBM App. Klik link di bawah :
https://read.kbm.id/book/read/b845dfc2-ac2f-4bf5-99a0-04b6b1e50138/16722840-42b3-41c4-ac92-c5c37e5014b1?af=37e80d0f-664d-47fe-a75a-3f1b73908d79

JODOH UNTUK PAK DOSEN  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang