Cuplikan.
Wulan tak mengenali seseorang yang membalas lambaian tangan ke arah Nesya karena wajah lelaki itu tertutup oleh masker. Ketika Wulan duduk. Lelaki itu baru membuka kain yang menutupi sebagian wajahnya.
Lelaki itu melempar senyum ke arah Wulan. Sementara perempuan itu seperti tak asing dengan lelaki di hadapan.
"Hai, Lan! Apa kabar?" sapa lelaki itu.
Kerutan di dahi Wulan kian dalam karena lelaki itu mengenalinya. Sementara Wulan sejak beberapa saat tadi tengah berusaha menggali ingatan tentang sosok lelaki itu.
"Lho, kalian saling kenal?" Nesya angkat bicara. Dia tak dapat menyembunyikan keterkejutannya.
"Kenal. Wulan teman SMA-ku, Nes," tukas lelaki bernama Rendi itu. "Iya, kan, Lan?" Kali ini lelaki itu berpaling ke arah Wulan.

KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH UNTUK PAK DOSEN
Romance"Vin, kamu harus segera menikah!" Dimas memandang putranya yang baru saja menghabiskan nasi di piring. Kenapa cepat sekali Dimas menyuruh Gavin untuk menikah? Baru satu bulan yang lalu, kejadian menyedihkan nyaris membuat Gavin putus asa karena keke...