Cuplikan.
"Mas, kamu masih marah?" Wulan memegang lengan lelaki itu. "Aku minta maaf karena sudah membuat Mas Gavin kecewa." Perempuan itu menyurukkan kepalanya di lengan Gavin.
Hening. Hanya suara detak jarum dinding dan helaan napas keduanya yang terdengar. Kemudian, perlahan Gavin mendengar isak tangis lirih. Seketika lelaki itu menoleh ke arah istrinya. Gavin langsung memeluk erat tubuh istrinya.
"Aku minta maaf, Mas. Hari ini membuat Mas Gavin marah. Aku nggak akan tenang kalau Mas Gavin belum memaafkan aku. Aku takut." Suara Wulan terdengar tersendat. "Aku takut kalau Mas Gavin nggak ridho. Aku tahu aku salah, tapi aku nggak tahu kalau Mbak Nesya membawa teman lelakinya."
Gavin mengeratkan pelukannya. "Aku memang nggak ridho kamu pergi sama Nesya. Aku nggak marah, tapi aku cemburu, Sayang. Meski lelaki itu teman Nesya, tapi aku nggak suka."

KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH UNTUK PAK DOSEN
Romansa"Vin, kamu harus segera menikah!" Dimas memandang putranya yang baru saja menghabiskan nasi di piring. Kenapa cepat sekali Dimas menyuruh Gavin untuk menikah? Baru satu bulan yang lalu, kejadian menyedihkan nyaris membuat Gavin putus asa karena keke...