part 3

1K 53 0
                                    

Yn menyisir pelan rambut panjang nya yang tergerai ,gadis cantik itu baru keluar dari dalam kamar mandi setelah satu setengah jam berada di sana. Helaan nafas terus ia hembuskan ,gadis cantik itu menatap lekat pantulan dirinya di depan cermin ,wajah polos tanpa make up seperti sebelum nya membuat nya terlihat lebih pucat

Tok
Tok
Tok

'Permisi nona ,tuan muda sudah menunggu anda untuk makan malam '

Yn menaruh sejenak sisir yang ada di tangan ya ke atas meja ,ia lantas beranjak dari sana menuju ke arah pintu

Ceklekkk

Seorang pelayan terlihat berdiri di depan pintu dengan kepala yang tertunduk ,yn menatap sekilas ke arah pelayan wanita itu sebelum akhirnya ia beranjak dari kamar nya sendiri menuju ruang makan
.
.
.
Tap
Tap
Tap

Suara derap langkah kaki berablu sandal membuat penghuni rumah makan yang ada di sana menoleh ,sosok istri mereka datagg dengan pakaian yang cukup menawan ,dress pendek dengan lengan sampai siku membuat penampilan nya terlihat cukup anggun

"Apakah kamu berniat membuat kami m*ti kelaparan karena menunggu mu "

Suara dingin dari jungkook terdengar menggema ,yn menarik nafas nya perlahan sebelum akhirnya ia membungkuk hormat pada mereka

"Maafkan saya tuan muda " jawab yn dengan suara lirih

"Cepat duduk dan jangan membuat kami semakin lama menunggu mu "

Suara dingin yang sama mengudara ,yn lekas beranjak dari tempat nya dan mengambil tempat yang cukup jauh dari mereka

Makan malam pun di mulai ,masing-masing saling menikmati hidanga di atas meja dengan hening ,tak ada satu pun dari mereka yang berbicara ,hanya ada kebisuan yang terjalin di antara mereka.
.
.
.
Malam kian larut ,yn masih termangu di kursi depan kamar nya yang memang langsung menghadap ke arah taman ,hawa dingin yang men*suk kulit putih nya tidak ia hiraukan sama sekali. Malam yang seharusnya ia lalui bersama dengan suami nya kini hanya menjadi impian saja ,gadis cantik itu menatap nanar sebuah pohon magnolia yang terlihat tergerak karena hembusan angin yang bertiup. Meski pun saat ini sudah menunjukan pukul satu dini hari namun kedua mata yn sama sekali belum ingin terpejam ,ia masih saja menikmati kesendiriannya malam ini serta membiarkan rasa sakit yang terus mengg*res hatinya
.
.
.
Pagi yang cerah di sambut dengan kicauan burung yang saling bersahutan di halaman rumah ,seorang gadis cantik yang baru selesai memasak terlihat sibuk dengan menata makanan itu di atas meja ,meski pun mereka tidak menginginkan nya setidak nya ia hanya ingin berusaha menjadi istri yang baik untuk mereka bertujuh ,meski pun yn sendiri tau sampai kapan pun mungkin mereka tidak akan pernah menganggap keberadaan nya di sini.

Sajian makanan dengan berbagai jenis membuat tujuh orang pemuda itu mengernyit heran ,pasal nya memang sebelum nya tidak ada wujud masakan seperti ini di atas meja makan mereka selama ini ,seok jin mengangkat kepalanya perlahan dan menatap lekat ke arah yn yang sedang berdiri di samping meja makan dengan seuntai senyum manis

"Apakah makanan ini semua kamu yang memasak "

Yn masih mempertahankan senyuman nya ,kepala gadis itu sedikit tertunduk dengan rona merah yang mulai menjalari wajah nya

"Benar tuan ,saya memang sengaja mempersiapkan ini semua untuk kalian "Jawab yn dengan pelan

Seok jin mendengus kesal ,ia bahkan sampai lupa untuk memberi tau pada gadis itu agar tidak melakukan hal-hal b*doh seperti ini

"Ganti semua makanan nya ,karena kami tidak ingin menyentuh makanan yang kamu masak barang sedikit pun "

Yn mengangkat kepalanya sesaat dan menatap lekat ke arah seok jin yang menatap lurus ke arah nya

" tetapi kenapa tuan ,semua makanan yang saya masak bersih semua ,tuan bisa mencicipi nya terlebih dahulu "

Suara pelan dari yn yang berbicara membuat seluruh pasang mata tertuju ke arah nya ,gadis cantik itu terlihat meluruhkan senyuman nya yang semula terpatri Indah di wajah nya

"Apakah kalian tidak dengar ,cepat ganti makanan nya "

Titah seok jin dengan suara yang mulai meninggi ,pemuda tampan itu terlihat sedikit menahan emosi nya pagi ini

"Jangan pernah mempersiapkan makanan apa pun untuk kami karena sampai kapan pun kami tidak akan sudi untuk menyentuh nya "

Suara dingin dari seok jin kembali mengudara ,rasa sakit yang teramat sangat mulai yn rasakan di hatinya saat satu persatu dari para pelayan itu mulai mengambil makanan yang tadi ia masak

"Tetapi kenapa tuan ,apakah salah saya melakukan kewajiban saya sebagai istri kalian "

Pranggggg

Seok jin membant*ng keras garpu dan sendok nya ke atas piring ,pemuda tampan itu menatap nyalang ke arah istri nya

"Sadarlah akan posisi mu gadis kecil ,jika bukan karena ayah dan ibu kami ,kami sama sekali tidak sudi untk menikahi mu "

Yn memejamkan kedua matanya perlahan ,ia membiarkan air matanya keluar begitu saja menuruni wajah nya ,gadis cantik itu mulai beranjak dari sana meninggalkan ruang makan beserta tujuh suami nya

MAMPUKAH AKU BERTAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang