part 9

851 52 0
                                    

"Tuannnnnn''

Seok jin terperanjat ,pandangan ya masih lurus ke arah tubuh t*lanj*ng yn yang putih bersih ,ia tertegun dan menelan ludah nya berulang kali saat tubuh putih mulus milik yn membuat nafas nya terasa berat. Yn dengan segera menjatuhkan tubuh nya dan menutupi area dada serta terlarangnya dengan tangan ya

"Tuan tolong keluarr "

Seok jin yang tersadar segera menutup pintu dan keluar dari kamar itu. Pemuda berparas rupawan itu menyandarkan tubuh nya ke pintu kamar dengan nafas memburu ,ia meremat kuat dada nya saat jantung nya terasa berpacu. Keindahan tubuh yn semakin berputar di kepala nya ,bahkan kalau boleh jujur tubuh itu jauh lebih bagus dari kekasih seok jin.

Dengan wajah yang sudah full memerah yn akhirnya keluar dari kamar nya dengan membawa sebuah tas selempang kecil yang tersemat di tubuh nya ,ia menunduk kecil saat berhadapan langsung dengan seok jin

"T-tuan tadi apakah ada hal yang ingin di bicarakan "

Seok jin menatap lurus ke arah istri nya ,ia pindai dari ujung kepala sampai ujung rambut ,tubuh polos yn yang semula ia lihat semakin membuat nya terasa bernafas berat ,pemuda tamapn itu seolah melihat kembali tubuh polos milik yn

"Tuan ,tuan "

Seok jin tersadar ,ia menggeleng pelan saat beradu mata dengan yn

"kamu sudah rapi sekali ,mau kemana kamu "

Yn meremat kuat ujung dres nya ,wajah nya terasa kian panas ketika kedua mata seok jin semakin dalam saat memandang nya

"S-sa-saya ingin keluar sebentar tuan "jawab yn lirih

Seok jin mendekatkan wajah nya sehingga jarak di antara kedua nya hanya beberapa senti. Pemuda tampan itu menatap semakin lekat ke arah wajah yn yang semakin memerah ,hal itu membuat nya ingin sekali tertawa

"Memang nya kamu ada acara apa sore-sore begini ,apakah kamu tidak tau ini hampir malam "

Yn memundurkan tubuhnya pelan dan seok jin semakin mendekati gadis itu

"Ada barang yang ingin saya beli tuan ,saya cuma sebentar "

Seok jin mendengus sesaat ketika tubuh mungil yn semakin mundur ,pemuda tampan itu melipat tangan ya di depan dada dan tersenyum menyeringai saat tubuh mungil yn menabrak almari buku

"T-tuan anda terlalu dekat "_

Yn memiringkan wajah nya ketika seok jin bergerak semakin dekat dan menaruh kedua tangan ya di almari ,ia mengunci pergerakan yn begitu saja

"Lantas kenapa " tanya seok jin dengan suara baritone nya

"N-nanti di liat yang lain tuan "

"Lantas ,kenapa wajah mu semakin memerah hm"

Yn menggeleng pelan ,ia tanpa sengaja beradu pandang kembali dengan seok jin ,detak jantung nya terasa kian berpacu dengan cepat ,tubuh seok jin semakin mendekat dan menghimpit tubuh mungil gadis itu ke almari ,tangan sebelah nya ia angkat untuk membelai wajah yn yang manis dan cantik

"Haruskah aku menarik kata-kata ku kemarin "

Yn mengerut kan kening nya sesaat ,seok jin sendiri kembali menelan ludah nya ketika pandangan mata nya tanpa sengaja tertuju ke arah bibir mungil yn yang merah jambu ,ia seolah di tarik mendekat untuk menyentuh nya. Seok jin semakin menunduk ,ia coba dekati bibir mungil yang seperti magnet itu ,hanya berjarak beberapa senti lagi kedua nya menyatu namun

Tap
Tap
Tap

"Hyung ,selena menelfon katanya kamu........"

Ucapan jimin terpotong saat melihat adegan di depan nya ,seok jin sendiri segera menoleh dan menjauh dari tubuh yn ,lelaki tampan itu beranjak mendekati adik nya

"Ada apa jim "

Sekali lagi seok jin menoleh ,ia mendapati sosok yn yang Tenga menunduk dan memberi hormat pada jimin ,setelah nya ia segera berlalu keluar seorang diri

"Apa yang ingin kamu lakukan pada nya hyung ,jangan bilang kamu tertarik pada nya saat ini "

Seok jin menarik sudut bibir nya ke atas ,ia berjalan menjauh menuju ke arah teras belakang

"Kajja kita berkumpul di teras belakang ,ada hal yang ingin aku sampaikan "

.
.
.

"Kamu mencium nya hyung "

Jungkook menatap dengan lekat ke arah seok jin yang tengah menyesap kopi nya ,setelah nya pemuda itu menaruh kembali cangkir kopi itu ke atas meja

"Belum ,sebenar nya hanya tinggal sedikit lagi ,tetapi jimin datang dan menggagalkan nya "
Seok jin menjawab dengan pelan ,ia pindai adik-adik nya yang Tenga menatap nya dengan berbagai ekspresi yang menurut nya lucu

"Jangan bilang saat ini kamu tertarik pada nya hyung "

Namjoon menggeleng pelan ,ia menatap ke arah seok jin dengn raut wajah tidak percaya

"Entah lah ,melihat tubuh polos nya tadi membuat jantung ku berdetak sangat cepat ,terlebih dengan bibir nya yang seperti magnet "

"APAAAAA"

.
.
.

Yn memijakan kakinya di halaman rumah yang suda delapan belas tahun ini ia huni ,rumah dengan dua lantai serta taman yang cukup luas

"Aku merindukan kalian eomma ,appa "

Yn beranjak masuk ,tatapan nya kembali sendu saat rumah yang cukup luas ini nampak sepi ,meski pun baru beberapa hari ia tinggalkan ,wajah nya mendadak berubah sedih saat bingkai foto dengan ukur tiga meter di dinding semakin membuat nya kian terasa sakit ,wajah cantik sang ibu yang tengah tersenyum membuat nya meneteskan air mata

"Ibu sedang apa di sana ,yn rindu sekali bu ,"

Yn menjatuhkan tubuh nya dan menangis terisak ,bayangan akan perlakuan manis ibu nya kembali berputar indah

.
.
.

"APAAAAAA"

Serempak mereka berteriak ,seok jin terkekeh kecil mendengar reaksi mereka semua

"Jadi kalian sudah melakukan nya "

Yoongi menatap seok jin dan meminta jawaban ,namun seok jin sendiri malah menatap nya dengan lekat

"belum ,aku tidak sengaja masuk ke kamar nya saat dia sedang ingin ganti pakaian, dia baru saja melepaskan handuk nya dan ,aahh entah lah "

Seok jin menurunkan tubuh nya dan menutupi wajah nya dengan kedua tangan nya saat bayangan tubuh polos yn kemabali berputar

"Hyung hei ,kamu kenapa ,apakah tubuh yn memang sebagus itu "taehyung bertanya pelan

Seok jin mengangguk kecil dan hal itu semakin membuat mereka tercengang

"Katakan hyung ,cepat "sambung jungkook dengan antusias

MAMPUKAH AKU BERTAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang