1. Kakak juga sering gendong adek

1.3K 140 196
                                    

Taufan sebagai Tama Narasatya;
dan
Halilintar sebagai Harsa Narasatya

Orang berubah selama waktu berjalan, sebuah kalimat yang nyata adanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang berubah selama waktu berjalan, sebuah kalimat yang nyata adanya. Orang-orang berubah dari waktu ke waktu, tetapi menurut Harsa, Tama tetaplah tidak berubah; masih sama tidak punya otak.

"Adek, jangan lupa bekalnya! Eh, tugas prakarya juga jangan lupa di kumpul!" Seru Tama seraya berjalan menuju kelasnya.

Benar, mereka berada di kelas yang berbeda. Jika Harsa berada di kelas 12 IPS, maka Tama berada di kelas 12 IPA.

"Bawel," Ketus Harsa seraya mendelik sinis. Namun sedetik kemudian, delikan sinis itu semakin memburuk begitu seorang gadis datang menuju mereka dengan senyum tengil.

"Tamaaaaaaaaa!"

Tama seketika mengulas senyum lebar, seperti moodnya baru saja naik drastis. "Jangan lari-lari, Ying." Nasihat Tama lalu bergerak meninggalkan adiknya hanya untuk mendekati pacarnya, Ying.

Hal yang paling Harsa benci adalah bagaimana Tama menjadi buta oleh cinta. Hubungan yang saudaranya jalin itu penuh dengan toxic. Hubungan mereka tidak pernah dari kedua belah pihak.

Harsa lalu bersedekap dada, memandang sinis interaksi yang sebentar lagi akan di landa mendung.

"Habis dari mana?" Ying, gadis yang tengah di elus di kepala langsung menjawab dengan semangat. "Dari lapangan. Hari ini dia main basket, haha ya ampun, makin hari makin ganteng aja deh."

"Fahri ganteng banget, andai aja aku nggak putus sama dia tahun lalu..."

Nah, kan, mulai lagi.

Harsa mendecak akan interaksi ironis di hadapannya, lantas dia maju hingga sejajar dengan Tama dan menjepit lengan Tama seraya berbicara, "Pacar mu itu Tama, tapi omongan mu Fahri terus. Jadi manusia itu harus sadar diri, Ying."

Tama menghela nafas panjang, "Udah, adek. Jangan nyari ribut lagi."

"Siapa yang nyari ribut!? Pacar mu yang duluan bikin emosi naik!" Harsa marah, menatap saudaranya dan Ying dengan sinis.

Ying, gadis dengan rambut sebahu itu tersentak, sudah paham dengan perangai pemarah adik kembar Tama. Lantas Ying memasang raut wajah sedih, "Maaf..."

"Playing victim." Ketus Harsa. Lantas menyeret kuat Tama untuk pergi ke kelas 12 IPA. Mau bagaimana pun, tinggal bersama dengan Ying hanya akan membuat Tama terluka lebih jauh.

Lorong masih sepi karena mereka terlalu cepat datang ke sekolah. Berkali-kali Tama melirik takut-takut pada adik kembarnya, "Harsa... jangan marah lagi, ya?"

[✓] Derana : I Lost My Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang