9. waktu merubah mereka

598 114 119
                                    

Taufan sebagai Tama Narasatya;
dan
Halilintar sebagai Harsa Narasatya

Taufan sebagai Tama Narasatya;danHalilintar sebagai Harsa Narasatya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebulan berlalu dengan banyak perubahan, itu kata Fahri. Bagaimana tidak? Tama berubah menjadi sosok yang berbeda dan sekarang menjadi lebih protektif pada pacarnya setelah sebuah rumor beredar bulan lalu.

Keberadaan Harsa abu-abu. Fahri telah mengirim ribuan pesan dan panggilan, namun tak kunjung terkirim. Bahkan Tama terlihat abai akan hilangnya Harsa selama satu bulan ini.

Bukankah ini namanya Harsa menghilang? Harusnya kasus ini segera di laporkan ke polres agar Harsa segera di temukan.

"Jangan ikut campur. Memang kamu siapanya Harsa?"

Perkataan tajam Tama membuat Fahri berkutik sebentar. Siapa? Dia ini sahabatnya Harsa!

"Gimana aku nggak ikut campur? Harsa ngilang dan tiba-tiba ada rumor aneh di sekolah! Mikir, bego! Nggak mungkin Harsa ngelakuin hal pengecut kaya gini!" Namun Fahri tak mau tinggal diam. Dengan segenap tenaga dia mencengkram kerah seragam Tama, membuat remaja itu terkesiap.

"Buktinya ada! Aku sendiri yang ngeliat buktinya!" Tama balas berteriak, mendesis tajam seraya mencengkram lengan sahabatnya. "Dia udah buat banyak banget kesalahan. Jadi bukan nggak mungkin dia ngelakuin ini ke Ying!"

BUAGH

Waktu terhenti, darah segar mengalir perlahan dari sudut bibir Tama. Deru nafasnya memburu dengan brutal.

"Buktinya kaya gini bisa aja di rekayasa! Poto yang kamu liat bisa aja editan! Ini nggak kaya kamu yang biasanya! Gunain otak kamu, Tama. Aku sahabat kalian. Aku nggak mau hal buruk terjadi ke kalian."

Lorong sekolah di sore hari itu kembali bergema. Keberadaan para murid yang telah pulang membuat suasana menjadi sepi, mustahil untuk orang-orang melihat aksi perkelahian mereka.

Tama melontarkan tatapan remeh. Dengan segera dia melepas cengkraman tangan Fahri dan mundur beberapa langkah.

"Kamu nggak paham, Ri. Nggak pernah paham. Mama sama Ayah aku pisah, cuma Harsa dan Ying yang ku punya. Tapi sekarang──"

"Tama,"

Bukan. Ini bukan suara Fahri.

Perlahan-lahan air mata menggenang di pelupuk mata Tama. Rasa sakit yang menumpuk di relung hatinya terasa robek untuk ke sekian kalinya. Ada amarah yang bergejolak, tetapi tidak bisa di pungkiri ada rasa rindu yang terselip.

Tama menoleh ke belakang dan mendapati sosok adiknya yang berdiri di ujung lorong. Itu benar-benar Harsa. Kali ini bukan lagi sekedar imajinasi di tengah malam.

[✓] Derana : I Lost My Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang