10. hilang alasan tuk menetap

615 101 137
                                    

Taufan sebagai Tama Narasatya;
dan
Halilintar sebagai Harsa Narasatya

Arakan awan kelabu yang menggumpal sejak beberapa jam yang lalu akhirnya berubah menjadi hujan deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arakan awan kelabu yang menggumpal sejak beberapa jam yang lalu akhirnya berubah menjadi hujan deras.

Sudah terhitung dua jam sejak Harsa menapakkan kaki di rumah Fahri, tetapi tidak ada tanda-tanda jika saudaranya telah datang untuk sekedar menjemputnya pulang ke rumah.

Tubuhnya terbaring lemas di atas kasur, menatap langit-langit kamar yang di tempeli dengan poster-poster anime. Benar-benar mengejutkan bahwa seorang playboy sejati memiliki jiwa-jiwa wibu seperti ini. Bahkan ada action figur Mikasa Ackerman yang terpajang di atas meja.

"Sa, makan dulu." Fahri berucap usai mengetuk pintu kamarnya sendiri. Remaja berkacamata itu masuk ke dalam kamar dengan mangkuk bubur di tangannya. "Aku nggak nerima penolakan. Kamu udah punya asma, jangan nambah asam lambung atau apapun."

Tetapi Harsa hanya berdehem, enggan bergerak seinchi pun dari kasur. Matanya memberat setiap detik dan pusing mulai menggerayangi. "Letak makanannya. Aku bisa makan sendiri." Ucap Harsa pelan.

"Halah. Yang ada kamu nggak makan." Fahri menghela nafas. Meski begitu dia enggan memaksa lebih jauh dan menurut untuk meletakkan mangkuk bubur di atas meja.

Rencana Fahri adalah membiarkan Harsa menenangkan pikirannya di rumah ini, entah itu dengan tidur, makan, atau sekedar mengomel tentang kebiasaan Fahri yang suka cengar-cengir sendiri saat menonton suatu film. Terserah. Asal Harsa tenang pikirannya.

Namun Fahri tidak menyangka bahwa sahabatnya akan berbicara tentang sesuatu yang dia pendam di hati,

"Aku udah nggak punya alasan lagi buat tinggal di sini."

"Maksudnya di rumah aku?" Fahri mencoba berpikir positif tentang kalimat yang di lontarkan.

"Kota ini."

"Gila kamu! Kamu mau tinggal di mana!? Sebulan ngilang dan sekarang kamu mau pergi lagi!?" Ah, astaga. Fahri hilang kendali dan malah berbicara dengan nada membentak. Lantas Fahri mengulum bibirnya dengan pandangan nanar, "Kamu ngilang selama sebulan. Nggak ada kabar ataupun petunjuk. Di sekolah juga ada hal buruk. Aku takut──

───aku takut kamu kenapa-napa tanpa sepengetahuan aku."

Masa-masa itu adalah hal yang sulit bagi Fahri. Dengan seluruh kemampuan dia mencoba mencari keberadaan Harsa di saat saudara kembarnya bahkan tidak peduli sama sekali.

Ribuan pesan dan panggilan ke nomor kontak Harsa sama sekali tidak terkirim. Fahri menanyakan semua orang, tetapi hanya menemukan sedikit petunjuk dari pihak bandara, "Ada dua penumpang atas nama Kirana dan Harsa. Mereka mengambil jalur Banjarmasin-Jakarta pada tanggal sekian."

[✓] Derana : I Lost My Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang